Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Berseteru Hanya karena Kehilangan Korek Api Itu Nggak Lucu

Muhammad Fikri Dzulfikar oleh Muhammad Fikri Dzulfikar
24 November 2020
A A
Berseteru Hanya karena Kehilangan Korek Api Itu Nggak Lucu terminal mojok.co

Berseteru Hanya karena Kehilangan Korek Api Itu Nggak Lucu terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

“Kehilangan lebih terasa saat sudah merasa memiliki.” saya sering mendengar kalimat tersebut. Kehilangan sesuatu memang merupakan hal yang menyakitkan. Baik itu kehilangan uang, barang penting, pacar, hingga benda sekecil korek api. Kehilangan korek api mengajarkan kita artinya kebersamaan dan berharganya hal-hal yang telah kita miliki.

Sejak penemuan korek api pada 577 M di dataran China, dunia telah mengalami perubahan yang cukup signifikan. Korek api berfungsi menyalakan api secara terkendali, setelah sebelumnya umat manusia harus menggesek-gesek kayu sampai lelah. Korek api terus berevolusi hingga menjadi bentuk yang mudah dibawa dan dinamakan pemantik. 

Apa artinya rokok tanpa korek api? Bagi sebagian orang, hal tersebut bagaikan kiamat. Korek api berperan cukup. Dalam tongkrongan perokok, korek api dapat dijumpai secara mudah. Kehadirannya merupakan teman sekaligus pacar bagi para perokok berat. Namun, tanpa disadari, korek api dapat memunculkan pertikaian dan perpecahan.

Korek api menjadi salah satu benda yang dapat berbaur di dalam semua kelas. Baik itu kelas bangsawan, akademisi, pejabat, hingga kuli proyek. Dengan merogoh kocek minimal Rp2.500, tiap orang dapat memiliki korek api. Namun, selayaknya benda mati, korek api dapat hilang begitu saja. Pelan, sunyi tanpa disadari.

Kehilangan korek api dalam circle tongkrongan dapat didasari oleh beberapa hal. Di antaranya yang paling masyhur adalah akibat kelakuan teman nongkrong yang tidak tahu diri. Menurut pengalaman saya, terkadang ada teman yang hadir di tongkrongan tanpa membawa korek api. Teman tersebut lantas secara tidak sengaja memasukkan korek api milik orang lain ke dalam kantongnya ketika harus pulang duluan. Bahkan ada saja yang sengaja mengambil dengan wajah tanpa dosa. Sudah nggak membawa rokok, mintain punya teman, eh tidak membawa korek, dan pulang-pulang malah surplus korek api.

Meskipun korek api bisa didapat dengan harga murah, kehilangannya yang secara mendadak dan tidak terduga dapat membuat perokok sengsara. Apalagi jika pulang larut malam dari tongkrongan serta masih ada tugas yang harus diselesaikan di rumah. Mau mencari korek api ke mana? Warung-warung kecil sudah tutup. Kalaupun ada minimarket 24 jam di sekitar rumah, rasanya tengsin jika singgah hanya untuk membeli korek api. Sebab bagi kami, para perokok, nestapa jika mengerjakan tugas tanpa ditemani rokok.

Kehilangan korek api itu tidak jarang menimbulkan rasa waswas di dalam diri. Ia pun menjadi cemas jika korek api miliknya lenyap dari pandangannya meskipun hanya sebentar. Terutama pada orang bernasib sial yang korek apinya selalu hilang lagi dan lagi dengan jeda 1-2 hari saja.

Selain sebagai pemantik api, korek api juga dapat menjadi pemantik pertikaian dan perpecahan. Bukan hanya buruk, korek api juga dapat menimbulkan kasus yang lebih besar, bahkan mengarah pada kriminalitas. Hanya karena sebuah korek api, orang dapat berkelahi, membacok, bahkan membunuh.

Baca Juga:

Alasan Saya Tak Mau Beli Korek di Alfamart

Kegiatan Tidak Berguna: Nyuruh Orang Berhenti Merokok atau Mempertanyakan Alasan Merokok

Salah satu contoh kasus kriminalitas akibat korek api adalah pembunuhan yang terjadi di Jakarta Pusat pada pertengahan 2019 silam. Pemuda berinisial A yang bekerja sebagai kuli bangunan tewas dilempar botol minuman keras oleh rekannya sendiri. Penyebab peristiwa tersebut sebenarnya cukup sepele. Korban lupa mengembalikan korek api yang dipinjam dari tersangka. Hal receh yang kemudian jadi besar.

Kasus lain akibat korek api adalah perkelahian antarmahasiswa di kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar pada awal Desember 2019. Peristiwa tersebut terjadi karena perkara meminjam korek api. Korek api juga menimbulkan korban lain yakni pedagang nasi goreng yang disayat oleh orang tidak dikenal karena tidak memiliki korek api. Kejadian tersebut terjadi pada akhir tahun 2017 di Tangerang Selatan.

Dari beberapa contoh kasus yang telah disebutkan, aksi kriminalitas dapat terjadi akibat hal sepele, termasuk korek api. Lantas, apa pentingnya berseteru hanya karena kehilangan korek api?

Meski korek api cukup berharga bagi perokok, ya seharusnya tidak sampai segitunya kali. Ada hal-hal yang lebih penting dibanding bersitegang, yakni membeli korek api sebanyak mungkin sebagai langkah antisipasi dari tangan orang-orang jahil yang menghilangkan.

Kehilangan korek api ketika pulang dari tongkrongan larut malam juga semestinya dimaknai sebagai tanda Tuhan sayang kepada kita. Hal itu sebagai isyarat agar kita berhenti sejenak merokok, setidaknya sampai keesokan paginya. Hilangnya korek api juga bisa menjadi sarana kita lebih berlapang dada, serta tetap menganggap teman yang mengambil korek sebagai kawan meskipun menyebalkan. Sesuai dengan quotes yang juga sering saya dengar “ajari aku cara merelakan tanpa harus membenci”.

Jika Anda adalah orang jahil dan tipe pengambil korek api di tongkrongan tolong introspeksi, sadari bahwa yang Anda lakukan itu bikin emosi. Jangan asal sikat korek api punya teman. Pinjam ya pinjam aja, setelah pakai langsung kembalikan. Nggak usah tuman.

BACA JUGA Tidak Merokok dan Tidak Minum Kopi Bukanlah Aib

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 23 November 2020 oleh

Tags: berhenti merokokkorek api
Muhammad Fikri Dzulfikar

Muhammad Fikri Dzulfikar

Mahasiswa luntang-lantung, sedikit menyukai kata, senang jalan-jalan dan sering merasa kesepian. Sekarang sedang belajar di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Jawa Barat.

ArtikelTerkait

Kegiatan Tidak Berguna: Nyuruh Orang Berhenti Merokok atau Mempertanyakan Alasan Merokok terminal mojok.co

Kegiatan Tidak Berguna: Nyuruh Orang Berhenti Merokok atau Mempertanyakan Alasan Merokok

24 Februari 2021
Karcis Parkir: Benda Mungil yang Kalau Hilang Bisa Bikin Melarat Mendadak

Karcis Parkir: Benda Mungil yang Kalau Hilang Bisa Bikin Melarat Mendadak

9 Maret 2020
Kalau Negara Bilang Kantor Kejaksaan Agung Terbakar karena Rokok, Ya Itu Pasti karena Rokok terminal mojok.co

Seandainya Saya Menjadi Seorang Perokok

13 Juli 2019
Saya Berhasil Berhenti Merokok, Eh Malah Kecanduan FreshCare Terminal Mojok

Saya Berhasil Berhenti Merokok, Eh Malah Kecanduan FreshCare

11 Januari 2021
berhenti merokok

Tidak Memaksa Pasangan Untuk Berhenti Merokok, Apakah Tanda Bahwa Kita Tak Mencintainya?

28 Juni 2019
Menebak Alasan Kenapa Ada Tiga Durian di Balik Logo Korek Api Kayu Cap Tiga Durian Terminal Mojok

Menebak Alasan Kenapa Ada Tiga Durian di Balik Logo Korek Api Kayu Cap Tiga Durian

2 Januari 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.