• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
ADVERTISEMENT
Home Gaya Hidup Personality

Berlomba-lomba Mengaku Introvert, buat Apa sih?

Berliana Dyah Ayu Tasya oleh Berliana Dyah Ayu Tasya
20 Maret 2022
A A
Berlomba-lomba Mengaku Introvert, buat Apa sih?

Berlomba-lomba Mengaku Introvert, buat Apa sih? (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya pernah merasa sangat bangga saat tahu ternyata saya berkepribadian introvert. Bagaimana tidak, ketika membuka internet dan menemukan artikel yang berisi daftar tokoh-tokoh yang punya kepribadian sama. Saya jadi merasa sehebat Albert Einstein, Bill Gates, JK Rowling, dan tokoh-tokoh besar lainnya yang berkarakter introvert.

Ditambah banyak artikel yang membahas tentang keistimewaan yang dimiliki kaum introvert. Seperti kreatif, pendengar yang baik, seorang yang cerdas, pengamat andal, dan semua kebanggaan lainnya. Saya yang awalnya benci dengan karakter sendiri berubah 180 derajat menjadi sangat bangga. Apalagi introvert termasuk kepribadian langka yang populasinya ada sekitar 25 persen saja di dunia. Merasa langka dan spesial.

Tapi, kebanggaan itu tidak berlangsung lama. Pada nyatanya, pengetahuan baru tentang kepribadian ini justru membuat saya tidak berusaha berkembang. Kebanggaan itu justru memberikan dampak negatif. Saya yang awalnya berusaha untuk berbaur, justru berubah jadi semakin pendiam dan sibuk dengan pemikiran sendiri.

Saya yang belajar untuk bersikap ramah, berubah menjadi cuek dan kadang justru melontarkan kata menyakitkan tanpa merasa bersalah. Yang ada di pikiran saat itu hanyalah, bahwa inilah saya, seorang yang disalahpahami dunia, padahal punya sisi spesial. Dan nanti dunia akan tahu dengan sendirinya, saya nggak perlu mengubah diri untuk menjadi seperti orang-orang pada umumnya.

Kebanggaan itu justru membuat saya menjadi semakin asing dengan lingkungan sosial. Ditambah setelah di pikir-pikir, ternyata saya tidak sepintar Albert Einstein atau sekreatif JK Rowling. Apalagi melihat pada kenyataan di sekitar, orang-orang ekstrovert justru nampak lebih unggul dan lebih bahagia. Kemudian, kebanggaan saya akan kepribadian saya jadi menghilang.

Namun ketika memasuki dunia perkuliahan, saya justru menemukan bahwa introvert menjadi pembahasan menarik di kalangan mahasiswa. Apalagi ketika melihat story WhatsApp mereka kelihatan merasa senang ketika mengetahui seorang tokoh kenalannya berciri introvert. Ada lagi yang curhat tentang kepribadiannya sebagai introvert, atau share screenshot hasil tes kepribadian. Kalau lagi diskusi santai atau ngobrol dan pembahasannya menyangkut kepribadian ini, antusiasnya jadi bertambah.

Sepi di tengah keramaian (Pixabay.com)

Dan itu sedikit membuat heran. Saya yang mati-matian berusaha mengubah diri menjadi seorang ekstrovert, justru orang-orang malah sebaliknya. Beberapa kali ada teman yang mengatakan bahwa saya dan dia sama-sama memiliki kepribadian introvert. Dan dengan senang hati menyebutkan ciri-ciri kepribadian tersebut.

Dari memikirkan, mendengarkan, mengobrol dan mengamati, saya menyimpulkan ada beberapa hal yang membuat orang-orang senang mengaku sebagai introvert.

#1 Merasa memiliki kecerdasan yang tersembunyi

Kepribadian introvert biasanya diidentikkan dengan seorang yang pendiam. Namun, sekalinya berbicara biasanya kata yang dikeluarkan itu mengesankan. Itulah ketika seseorang mengatakan bahwa dirinya introvert, itu bisa membuat orang-orang menyimpulkan bahwa dia adalah orang cerdas. Terlepas apakah IPK-nya tinggi, punya segunung prestasi, atau justru malah orang-orang biasa saja.

Einstein (Pixabay.com)

#2 Kenyamanan dalam berbaur

Saat berkumpul dengan banyak orang, namun ada yang hanya diam saja. Biasanya orang yang diam ini akan dikira sedang dirundung masalah. Namun, ketika orang-orang tau bahwa orang tersebut introvert, maka diamnya akan lebih dimaklumi.

Menyendiri (Pixabay.com)

Jika diibaratkan sebagai sebuah ponsel, pasti baterainya akan habis bila digunakan dan harus diisi ulang dengan menggunakan charger. Kepribadian introvert energinya akan lebih cepat terkuras jika terus berada dalam interaksi sosial. Dan ketika memilih diam di keramaian, bisa berarti karena “baterainya” telah habis.

#3 Memang begitu orangnya

Untuk mengetahui tipe kepribadian, biasanya bisa dilakukan dengan mengikuti tes kepribadian baik yang tersedia di internet maupun dari berbagai lembaga. Setelah mengetahui tipe kepribadian, lalu menunjukkannya pada orang lain, sebenarnya tidak ada salahnya. Apalagi jika tujuannya adalah untuk saling memahami satu sama lain dan bukan untuk menunjukkan bahwa diri sendiri lebih baik dari orang lain.

Itulah beberapa hal yang mungkin menjadi alasan banyak yang suka mengaku sebagai introvert. Tidak masalah sebenarnya selama itu membawa dampak positif. Yang terpenting adalah tidak menganggap bahwa kepribadian yang satu lebih unggul daripada kepribadian yang lain. Dan yang lebih penting lagi, untuk menjadi seorang yang jenius ataupun kreatif,  itu butuh usaha, tidak peduli kepribadiannya apa.

Penulis: Berliana Dyah Ayu Tasya
Editor: Rizky Prasetya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 20 Maret 2022 oleh

Tags: Introvertkepintarankepribadian

Berliana Dyah Ayu Tasya

Berliana Dyah Ayu Tasya

Introvert yang hobi ngumpet dari keramaian. Baginya, menulis adalah cara nyinyir yang paling bebas

ArtikelTerkait

Nyatanya, Romantisme Jogja itu Diskriminatif

Nyatanya, Romantisme Jogja itu Diskriminatif

31 Mei 2023
Squidward Adalah Gambaran Orang Introvert yang Elitis dan Egois

Squidward Adalah Gambaran Orang Introvert yang Elitis dan Egois

21 Januari 2023
4 Alasan Kepribadian INFP Adalah Teman Curhat yang Tepat Terminal Mojok

4 Alasan Orang dengan Kepribadian INFP Adalah Teman Curhat yang Tepat

14 Januari 2023
Tips Mencari Teman yang Pas buat Kepribadian INFP Terminal Mojok

Tips Mencari Teman yang Pas buat Kepribadian INFP

9 Januari 2023
Panduan untuk Survive Selama KKN bagi para Introvert Terminal Mojok

Panduan untuk Survive Selama KKN bagi para Introvert

24 Desember 2022
7 Alasan Orang dengan Kepribadian ENTP Itu Menyebalkan Terminal Mojok

7 Alasan Orang dengan Kepribadian ENTP Itu Menyebalkan

3 Desember 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
5 Alasan Agak Lain Saya Memilih Galon Cleo ketimbang Merek Lain

5 Alasan Agak Lain Saya Memilih Galon Cleo ketimbang Merek Lain

3 Rekomendasi Kafe di Madiun yang Cocok buat Nugas

3 Rekomendasi Kafe di Madiun yang Cocok buat Nugas

Memahami Eksisteni Pawang Hujan Melalui Teori Johari Window

Memahami Eksistensi Pawang Hujan Melalui Teori Johari Window

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Strategi Dagang Ci Mehong, Penjual Tanah Kuburan yang Viral di TikTok

Strategi Dagang Ci Mehong, Penjual Tanah Kuburan yang Viral di TikTok

oleh Reni Soengkunie
2 Juni 2023

Sukoharjo, Kabupaten Indah yang Terasa Nanggung

Sukoharjo, Kabupaten Indah yang Terasa Nanggung

oleh Yogi Dwi Pradana
30 Mei 2023

Nona Penjual Seblak Paling Dicintai Mahasiswa Unesa (Unsplash)

Nona Penjual Seblak Paling Dicintai Mahasiswa Unesa

oleh Naimatul Chariro
30 Mei 2023

TV, Perabot Rumah Tangga yang Nggak Terlalu Penting untuk Dibeli

TV, Perabot Rumah Tangga yang Nggak Terlalu Penting untuk Dibeli

oleh Ahmad Arief Widodo
29 Mei 2023

UMR Jogja Harus Naik Drastis, Tidak Bisa Tidak! upah minimum yogyakarta

Saya Beruntung Nggak Pernah Tinggal di Kota Romantis seperti Jogja dan Bandung

oleh Ahmad Arief Widodo
29 Mei 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=lzHUMXKyXus

DARI MOJOK

    • Tentang
    • Ketentuan Artikel Terminal
    • F.A.Q.
    • Kirim Tulisan
    DMCA.com Protection Status

    © 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

    Tidak Ada Hasil
    Lihat Semua Hasil
    • Login
    • Nusantara
    • Kuliner
    • Gaya Hidup
      • Sapa Mantan
      • Fesyen
      • Gadget
      • Game
      • Hewani
      • Kecantikan
      • Nabati
      • Olahraga
      • Otomotif
      • Personality
    • Pojok Tubir
    • Kampus
      • Ekonomi
      • Loker
      • Pendidikan
    • Hiburan
      • Acara TV
      • Anime
      • Film
      • Musik
      • Serial
      • Sinetron
    • Tiktok
    • Politik
    • Kesehatan
    • Mau Kirim Tulisan?
    • Kunjungi MOJOK.CO

    © 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

    Halo, Gaes!

    atau

    Masuk ke akunmu di bawah ini

    Lupa Password?

    Lupa Password

    Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

    Masuk!