Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

Berhentilah Beranggapan Orang yang Nggak Suka Pedas Itu Cemen!

M. Afiqul Adib oleh M. Afiqul Adib
5 September 2021
A A
Berhentilah Beranggapan Orang yang Nggak Suka Pedas Itu Cemen!
Share on FacebookShare on Twitter

Mulut orang itu bisa jauh lebih pedas daripada cabai. Nggak percaya?

Saya paling benci dengan stigma. Sering sekali saya menyandang status dari sesuatu hanya karena sesuatu yang lain. Semacam anggapan kalau begini berarti begitu.

Misalnya, saya dianggap pintar renang karena berasal dari Pantura. Padahal, renang itu skill, bukan letak geografis. Ya kali harus pintar renang hanya karena anak Pantura. Pernah juga dulu ketika KKN dianggap pintar bahasa Arab, padahal jurusan saya itu Pendidikan Agama Islam. Iya, sih, belajar bahasa Arab juga, tapi yah tipis-tipis, bukan secara gamblang.

Dari sekian banyak stigma yang saya dapatkan, yang paling bikin saya muntab adalah stigma kalau cowok harus suka pedas, atau sudah besar harus doyan makanan pedas.

“Lho, cowok kok nggak suka pedas?”

“Wah, nggak suka pedas, Mas? Anak saya yang masih kecil aja doyan, lho”

Bahkan, ada juga beberapa orang yang mengatakan kalau nggak suka pedas berarti nggak suka tantangan. “Wah, nggak suka tantangan berarti!”

Iya, sih, memang ada penelitian yang mengatakan kalau biasanya orang yang suka pedas itu menyukai tantangan. Perhatikan kalimatnya, di sana dikatakan biasanya bukan semuanya. Artinya, nggak semua orang yang nggak suka pedas itu nggak suka tantangan. Begitu pula sebaliknya.

Baca Juga:

Derita Orang yang Tidak Bisa Makan Pedas di Indonesia: Jadi Golongan Minoritas dan Kadang Kena Ranjau Tak Terduga

Masyarakat Hanya Fokus pada Stereotip Madura karena Kasus di Bangkalan, tapi Mereka Lupa Madura Juga Punya Sumenep yang Elegan nan Menawan

Tantangan di sini pun masih bersifat abstrak dan nggak jelas. Memangnya kriteria disebut tantangan itu gimana? Terus, gimana caranya untuk mengukur suatu kegiatan yang dilakukan itu disebut tantangan atau nggak?

Apakah naik motor dengan kecepatan 150 km/jam tanpa menggunakan helm itu tantangan? Apakah kencan dengan selingkuhan di kafesyop yang biasanya dikunjungi si pacar adalah tantangan? Atau gimana?

Jika mengutip dari Google, tantangan adalah suatu hal/upaya yang bersifat/berjuang menggugah kemampuan. Artinya, kemampuan itu adalah kegiatan yang membuat kita memaksimalkan apa yang kita punya.

Masalahnya, gimana kalau ada orang yang suka pedas, namun fobia dengan ketinggian? Kemudian kita menantangnya untuk ikut terjun payung. Dugaan saya, sih, si orang tadi bakal nggak mau. Bukan karena nggak suka tantangan, tapi memang fobia sama ketinggian.

Jika diartikan tantangan adalah keluar dari zona nyaman, apakah orang-orang yang terkenal suka keluar dari zona nyaman (sebut saja Deddy Corbuzier) menyukai makanan yang pedasnya keterlaluan? Saya, sih, nggak yakin, soalnya Mas Deddy, kan, terkenal dengan pola hidup sehatnya. Ya kali dia makan makanan yang sangat-sangat pedas.

Bukankah lebih logis kalau menganggap bahwa pedas itu selera. Artinya, kita akan cenderung menyukainya jika sudah terbiasa. Sama seperti ada orang nggak suka pizza, burger, atau jenis makanan hedon lainnya. Tentu saja karena masa kecilnya sangat asing dengan makanan jenis ini.

Agus Mulyadi dalam Podcast Mojok bersama Mbak Bul, juga mengatakan kalau dirinya mulai menyukai pizza setelah hidup berkecukupan. Selain itu, tentu saja ada banyak cerita tentang orang yang nggak suka sayur, tapi lama-lama jadi suka karena dibiasakan.

Saya sendiri juga baru beberapa tahun ini menyukai kopi karena memang kebiasaan ngerjain tugas malam-malam dan membutuhkan obat penunda rasa ngantuk.

Jika setiap emosi adalah valid, maka selera juga sama. Bukan karena ada embel-embel nggak suka tantangan, tapi memang seleranya begitu, kok. Menurutmu aku kudu piye? Apakah aku harus mengikutimu? Yo aku mengkis-mengkis.

Tapi, misalnya kalian tetap idealis dan beranggapan kalau orang yang menyukai pedas itu suka tantangan dan yang nggak suka pedas itu cemen, ya kalian harus adil juga untuk memberikan julukan yang setara bagi orang yang nggak suka makanan tertentu. Misal, nggak suka durian berarti miskin. Nggak suka ikan laut berarti nggak berpendidikan.

Jangan nanggung. Semuanya harus diberi julukan biar adil. Jangan yang nggak suka pedas saja yang diberi anggapan cemen.

Atau jangan-jangan, kenapa ada stigma kalau nggak suka pedas itu cemen lantaran ini berarti yang suka pedes itu suka tantangan? Dan karena pengin dianggap suka tantangan, maka menyetujui ungkapan tersebut. Kalau demikian, ya berarti Anda cuma narsis saja.

Tapi, kalau misalnya benar bahwa orang yang nggak suka pedas itu nggak suka tantangan (misalnya, lho), maka ketika ada anak yang putus asa menggapai impiannya, ya nggak usah diberi motivasi atau semacamnya, ajari saja dia untuk menyukai makanan pedas.

Dan kalau hal ini memang benar-benar valid, maka program kerja dari pemerintah harusnya adalah membuat setiap anak menyukai makanan pedas agar menyukai tantangan, nggak klimprak-klimpruk wae uripe.

Meski dalam kesehatan makan makanan pedas secara berlebihan itu nggak baik. Tapi kalau misalnya penyuka pedas berarti suka tantangan, maka kita abaikan saja kesehatan dan buat semua orang Indonesia makan makanan pedas secara teratur. Kalau perlu, ubah juga definisi makanan sehat menjadi makanan yang ada pedasnya.

Iya, terusin saja, biar ego kalian tercukupi. Saya nggak masalah, kok, dianggap cemen tiap beli cilok hanya karena nggak pakai sambal.

Wahai kaum yang nggak suka pedas, bersatulah!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 5 September 2021 oleh

Tags: cabaimakanan pedasstigma
M. Afiqul Adib

M. Afiqul Adib

Penulis yang tinggal di Lamongan.

ArtikelTerkait

Pengalaman Berkunjung ke Sumenep Madura: Suasananya Mirip Mojokerto di Masa Lalu bangkalan, madura

Masyarakat Hanya Fokus pada Stereotip Madura karena Kasus di Bangkalan, tapi Mereka Lupa Madura Juga Punya Sumenep yang Elegan nan Menawan

22 Januari 2025
Nggak Semua Orang Minang Dikit-dikit Bilang Pantek ya, Tolong Banget Nih!

Nggak Semua Orang Minang Dikit-dikit Bilang Pantek ya, Tolong Banget Nih!

26 September 2023
Hentikan Stigma Mahasiswa Seni adalah Mahasiswa Haha Hihi Musik Metal Bukan Hanya Soal Vokalis yang Berteriak

Hentikan Stigma Mahasiswa Seni Adalah Mahasiswa Haha Hihi

27 Mei 2020
Yamaha RX King: Awalnya Benci, Lama-lama Cinta Mati

Yamaha RX King: Awalnya Benci, Lama-lama Cinta Mati

13 Oktober 2022
Tulisan Soal 8 Karakter Orang Betawi Itu Sungguh Ngadi-ngadi! terminal mojok.co

Tulisan Soal 8 Karakter Orang Betawi Itu Sungguh Ngadi-ngadi!

26 Januari 2021
Membela Martabat Tembok Rumah Bercat Hijau Terminal Mojok

Membela Martabat Tembok Rumah Bercat Hijau

12 Januari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.