Beberapa bulan lalu ketika saya masih menjadi mahasiswa magang di Mojok, saya diminta oleh Pimpinan Redaksi Mojok untuk menulis mengenai anggur merah (amer). Saya diminta untuk menulis bagaimana si amer ini bisa jadi sangat populer, terutama di kalangan muda, dan apa saja kira-kira penyebabnya. Di dalam tulisan tersebut, saya mencantumkan beberapa alasan seperti, mudah didapat, harganya yang relatif murah, lalu banyak artis dan musisi yang menjadi brand ambassadornya, dan beberapa alasan lain. Itu lah kenapa amer bisa sangat populer saat ini.
Dari apa yang saya baca, sebenarnya anggur merah nggak bisa dibilang barang baru didunia permirasan. Amer ini sendiri juga sudah bertahun-tahun beredar di antara kita. Akhir-akhir ini saja, si perusahaan yang memproduksi produk ini mulai mencoba menggandeng artis, figur publik, hingga musisi untuk ikut mempromosikan anggur merah. Langkah ini jelas berhasil. Penikmat amer jelas meningkat dan semakin terlihat. Itu bisa dilihat dari banyaknya orang yang berani menunjukkan foto amernya khususnya yang mereknya Orang Tua di media sosial, entah itu hanya caper, atau pengakuan kalau dia pertama kali minum.
Nggak hanya itu saja, si anggur merah ini juga mulai merambah beberapa festival musik, jelas karena kepopulerannya akhir-akhir ini. Beberapa festival musik besar juga sudah menjadikan anggur merah, dan perusahaan induknya, sebagai salah satu sponsor utama. Ini jelas semakin melebarkan pasar penikmat amer, dan semakin menjelaskan bahwa alkohol (secara umum) bukan barang yang jahat kok, apalagi di festival musik. Nonton acara musik sambil minumamer dengan santai adalah hal yang menyenangkan memang. Apalagi bagi anak-anak muda edgy kekinian itu.
Istilahnya, belum sah jadi anak muda edgy kalau nggak minum amer. Sekarang semuanya serba amer. Mau nongkrong, minumnya amer. Mau nonton acara musik, bawa amer. Pokonya apa pun kegiatannya, amer minumannya. Efeknya gimana, itu urusan nanti. Anggur merah dulu pokoknya.
FYI, Anggur merah ini sebenarnya, asal muasalnya adalah jamu, dengan dosis minum satu sendok makan per hari, dan bagus untuk kesehatan. Tapi sekarang jadi disalah gunakan oleh beberapa orang, dengan meningkatkan dosisnya jadi satu botol per hari, dan pastinya sih kurang baik untuk kesehatan.
Tapi yang jadi catatan dan kegelisahan saya adalah banyak sekali anak-anak muda yang menganggap bahwa berfoto dengan anggur merah dan mengunggahnya di media sosial adalah hal yang sangat keren. Coba sesekali search di twitter atau instagram dengan kata kunci “anggur merah” atau “amer,” kalian akan menjumpai banyak sekali cuitan atau gambar tentang produk ini. Oke lah kalau itu endorsement, itu masih wajar, lha wong dibayar buat posting foto. Tapi kalau cuma foto biasa dan merasa paling keren itu ya nggak cocok aja gitu.
Bukan apa-apa, mereka yang sok keren dengan berfoto bersama anggur merah itu biasanya orang-orang yang baru minum. Mungkin ini terdengar elitis, atau gimana, tapi mbok ya biasa aja gitu lho. Minum ya minum aja, mabuk ya mabuk aja. Nggak usah pamer, nggak usah merasa sok keren. Ini terjadi nggak hanya laki-laki aja, perempuan juga banyak sekali yang melakukan hal ini, posting foto amer, dengan caption basi seperti, “aduh, gimana cara habisinnya, ya?” Kalau mau habis ya diminum, lah. Atau dibuang sekalian. Gitu aja kok repot.
Nggak ada masalah yang gimana-gimana sebenarnya, tapi apa yang mereka lakukan itu nggak asik aja. Kelakuan mereka seperti mencoba menunjukkan kenakalan mereka, tapi nanggung gitu. Mau instastory anggur merah, tapi diclose friends, ya nanggung lah. Kenapa nggak sekalian semuanya tahu? Kenapa harus diclose friends? Takut ada saudara, keluarga, atau pacar yang tahu? Kalau begitu kan mending nggak usah posting atau instastory sekalian, daripada terlihat cringe dan caper banget gitu. Biar aja cuma kamu, Tuhan, dan teman-teman mabukmu yang tahu. Dunia nggak perlu tahu, kok.
Bebas, sih, sebenarnya. Nggak ada ketentuan harus gimana-gimana, tapi mbok ya jangan gitu pemikirannya. Kalau foto dengan anggur merah lalu diposting supaya terlihat keren, jelas itu salah besar, dan malah terlihat sangat norak. Ndeso!
BACA JUGA Anggur Merah Idolaku, Anggur Merah Idolamu atau tulisan Iqbal AR lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.