Usaha bengkel motor tidaklah asing bagi saya. Sejak kecil, saya terbiasa melihat kerja-kerja di bengkel. Maklum saja, bapak saya punya usaha bengkel yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Tahun ini saja, usia bengkelnya sudah mencapai 30 tahun.
Berdasar pengamatan sehari-hari, saya merasa usaha bengkel motor merupakan bisnis yang cukup menjanjikan. Keuntungannya lumayan dan risiko usaha bisa ditekan. Oleh karena itu, saya merekomendasikan usaha ini bagi anak muda, apalagi mereka yang punya minat di bidang otomotif.
Daftar Isi
#1 Jumlah kendaraan terus meningkat
Hal pertama yang membuat bisnis ini menjanjikan adalah pasarnya. Asal tahu saja, jumlah kendaraan di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, termasuk kendaraan motor. Berdasarkan data BPS, jumlah pengguna sepeda motor pada 2022 mencapai 132 juta pengendara. Jumlah itu relatif mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Pasar yang begitu menjanjikan jelas menjadi pertimbangan penting ketika memulai usaha. Apalagi, berdasar pengamatan saya selama ini, usaha bengkel motor bisa terus hidup dan maju hanya dengan minimal 5 pelanggan setiap harinya. Dengan jumlah pengendara motor yang sampai ratusan juta itu, rasa-rasanya kok bukan hal yang sulit mendapatkan 5 pelanggan setiap hari. Tapi, tentu saja, lokasi membuka bengkel motor juga harus diperhatikan ya.
#2 Modal bengkel sedikit, minim Risiko
Kita seringkali melihat bengkel motor yang dipenuhi onderdil, bahkan sampai berjejer di banyak etalase. Nah, sebagai pemula, kalian nggak perlu meniru bengkel seperti itu. Sebab, modal yang harus dikeluarkan untuk membeli onderdil tentu butuh ratusan juta.
Saran saya, bukalah bengkel motor yang hanya membuka jasa terlebih dahulu. Onderdilnya bisa didapat dari toko lain. Dengan begitu, modal yang diperlukan hanya untuk peralatan servis saja. Kalau modal yang kalian keluarkan nggak begitu besar, risikonya juga akan minim, sembari menunggu punya banyak pelanggan. Jadi, fokus pada pelayanan yang solutif, jujur, dan ramah, ya.
#3 Cuannya lumayan
Kalau kalian mendapatkan 5 pelanggan dalam satu hari dan rata-rata biaya jasanya sebesar Rp50.000. Artinya, kalian bisa mengantongi uang Rp250.000 setiap harinya. Kalau dikalikan 6 hari kerja, setidaknya kalian akan mendapatkan Rp6 juta dalam satu bulan. Belum lagi, kalau ada kasus turun mesin atau servis besar, uang Rp200.000-500.000 akan kalian kantongi hanya untuk satu motor.
Nah, seiring berjalannya waktu, kalau udah bisa membeli onderdil sendiri, keuntungan kalian akan makin bertambah. Setiap bengkel pasti mengetahui informasi distributor di daerahnya masing-masing. Sehingga, pembelian onderdil bisa lebih murah daripada beli di toko biasa.
Setahu saya, perhitungan keuntungan onderdil kira-kira akan seperti ini. Pemilik bengkel akan untung Rp5.000 rupiah untuk setiap motor yang ganti busi, Rp15.000 untuk kampas rem, Rp7.000 untuk bohlam, Rp30.00-40.000 untuk motor yang ganti rantai dan gir. Bahkan, bisa untung hingga Rp40.000-50.000 kalau motornya ganti kampas ganda. Anggap aja kalau rata-rata keuntungan dari jual onderdil adalah Rp100.000 per harinya. Berarti bisa memperoleh Rp2-3 juta. Total kalo ditambah biaya jasa, kalian bisa meraup Rp8-10 juta setiap bulannya. Buanyak nggak, sih?
#4 Sampah bengkel bisa dijual
Terakhir, keuntungan bengkel motor juga bisa didapat dari sampahnya. Iya, sampah motor. Misal, sampah besinya, seperti ganti kampas rem, piston, blok, dan beberapa yang lain. Nah, sampah-sampah itu bisa kalian timbang ke agen jual beli besi tua. Harga per kgnya berkisar Rp4.000. Kalau sampah kalian sudah terkumpul selama satu tahun, biasanya akan mencapai 100-200 kg, yang artinya akan mendapat uang sebesar Rp400.000-800.000 rupiah.
Selain itu, oli bekas yang kalian kumpulkan juga bisa dijual, lho! Di Surabaya, kalian bisa meraup keuntungan sebanyak Rp150.000-Rp500.000 untuk 1 drum oli atau sekitar 200 liter. Pokoknya, nggak ada satu pun yang terbuang sia-sia dari bisnis bengkel, semuanya cuan!
Nah, itu tadi berbagai alasan yang membuat saya berpikir bengkel motor adalah bisnis yang menjanjikan. Peluangnya besar risikonya minim. Kalau menurut kalian gimana? Tertarik untuk coba, nggak?
Penulis: Naimatul Chariro
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 4 Motor Ojek Online Paling Nggak Nyaman, Bikin Resah Penumpang
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.