Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

BEM Itu Problematik dan Saya Menyesal Telah Bergabung

Cindy Gunawan oleh Cindy Gunawan
16 September 2022
A A
BEM Itu Problematik dan Saya Menyesal Telah Bergabung

BEM Itu Problematik dan Saya Menyesal Telah Bergabung (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya semakin menyadari bahwa banyak hal yang bisa diperdebatkan di negara +62 ini. Makanya, nggak heran kalau kayaknya masyarakatnya selalu dikelilingi oleh hal-hal yang problematik. Nyatanya, yang problematik bukan hanya Mbak Erfinov si paling anak pertama dan berzodiak scorpio di Twitter, bukan juga tentang cara pemerintah menangani hacker Bjorka sampai perlu bentuk tim khusus segala. Menurut saya, hal problematik yang paling dekat itu, ya keberadaan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).

Sewaktu masih menjadi mahasiswa baru, saya pikir bergabung ke BEM itu akan memberikan pengalaman yang sangat mengesankan. Atau setidak-tidaknya dapet korsa buat nambah-nambah outfit kuliah.

Namun, setelah saya pikir-pikir kembali di tahun kedua saya berkutat di BEM fakultas, terlebih lagi tahun ini saya menjadi salah satu kepala divisi, ungkapan kalau Badan Eksekutif Mahasiswa itu problematik adalah benar.

Hal problematik pertama yang saya jumpai ialah perihal jabatan. Saya masih terus mempertanyakan esensi penggunaan istilah “presiden” sebagai jabatan tertinggi di BEM yang notabenenya dipegang mahasiswa itu bagaimana, sih? Katanya sama rata, kok pakai embel-embel presiden segala? Bukannya presiden itu memerintah rakyat, ya? Hayooo~

Tahun ini, saya menjabat sebagai kepala divisi kajian strategis. Sebagian orang pasti berpikiran bahwa jabatan ini cukup edgy setelah jabatan ketua. Saya bergabung karena menulis buat saya, sih sudah seperti makanan sehari-hari, maka akan selalu jadi urusan kecil kalau tiap bulannya cuma bikin kajian isu. Pemikiran dangkal saya pada waktu itu berbicara demikian. Namun, setelah menjabat sebagai kepalanya, nyatanya divisi ini yang paling problematik di antara lainnya.

Saya berani bilang divisi ini paling problematik karena rasa-rasanya mau sebanyak apapun divisi yang dibentuk, kalau divisi kajian strategisnya berantakan, ya artinya satu kabinet BEM itu remuk parah. Kok bisa, sih tolok ukur pemikiran semacam ini langgeng di sebuah kepengurusan BEM? Saya jadi bertanya-tanya, ini ketuanya nggak ada kerjaan lain selain ngurusin kinerja divisi kajian strategis apa bagaimana, sih?

Itu gerundelan saya pribadi. Nah, ini gerundelan saya menyangkut BEM juga, tapi dalam ranah yang lebih general.

Jadi, begini. Hakikatnya, BEM itu adalah pihak penyalur uang dari dekanat/rektorat ke mahasiswa. Maksudnya gini. Uang-uang yang kalian bayarkan itu, wajib kembali ke kalian dalam bentuk kegiatan, seminar, workshop, dan event yang berguna untuk mahasiswa. Di beberapa kampus, setidaknya begitu.

Baca Juga:

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Dosa Pemilik Jasa Laundry yang Merugikan Banyak Pihak

Namun, kalau BEM-nya malah asyik sendiri, seperti contoh “presiden” saya yang cuman fokus ngurusin satu divisi, ini jadi masalah. Sebab, mereka punya tanggung jawab untuk mengolah uang mahasiswa untuk jadi kegiatan yang tepat guna.

Makanya masuk BEM itu (harusnya) susah, dan memang kerjanya susah. Ya gimana, amanahnya berat. Salah sasaran, bisa bikin ribuan mahasiswa kecewa. Dan yang dipikirkan pertama dan paling utama ya bagaimana caranya mereka migunani tumraping liyan. Kegunaan dan kerja mereka harus terasa untuk mahasiswa lain.

Jadi, kalau kalian denger ada kampus yang mahasiswanya dianggap apatis, atau malah sekarang mahasiswa rata-rata pada apatis, bisa sih mempertanyakan BEM-nya ngapain aja.

Nggak salah juga saya, sebagai anggota BEM, justru mempertanyakan esensi badan ini apa dan malah menganggap badan ini problematik. Ya gimana, saya tahu sendiri salahnya kek mana.

Jadi bagi kalian anggota BEM, pertanyakan ke diri kalian, sudah migunani tumraping liyan belum. Kalau kalian dikritik terus-terusan meski sudah (mengaku) bekerja, ingat lagi, kerjanya udah bener, atau emang yang kalian peduliin hanya diri sendiri?

Saya yakin banyak BEM di luar sana yang emang udah sesuai tugasnya, dan saran saya, pertahankan. Bagi yang belum, ditingkatkan juga. Ingat, amanah kalian nggak bisa dianggap enteng.

Penulis: Cindy Gunawan
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Di Balik BEM SI: Dari Perpecahan, Isu Cawe-cawe Pemerintah, hingga Potensi Ditunggangi Politisi di 2024

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 16 September 2022 oleh

Tags: aktivismebemMahasiswaproblematik
Cindy Gunawan

Cindy Gunawan

Manusia kepala batu yang menjelma peramu mantra doa.

ArtikelTerkait

5 Ciri Orang yang Sebaiknya Nggak Usah Jadi Dosen. Pikir Ulang Sebelum Terjun ke Profesi Ini Mojok.co

5 Ciri Orang yang Sebaiknya Nggak Usah Jadi Dosen. Pikir Ulang Sebelum Terjun ke Profesi Ini

8 Mei 2024
3 Kejadian Memalukan yang Pernah Saya Alami Saat di Bank terminal mojok.co

Sarjana Perbankan Syariah yang Sama Ngenesnya Kayak Sarjana Pendidikan

12 April 2020
Bukan UGM Atau UNY, UIN Sunan Kalijaga Adalah Kampus Paling Unggul di Jogja

Bukan UGM Atau UNY, UIN Sunan Kalijaga Adalah Kampus Paling Unggul di Jogja

12 Maret 2024
tata usaha

Misteri Pegawai Tata Usaha Sekolah yang Seringkali Judes

29 Agustus 2019
Semprotulation, Budaya Bodoh yang Menyusahkan Mahasiswa dengan Ekonomi Pas-pasan ujian skripsi sempro

Semprotulation, Budaya Bodoh yang Menyusahkan Mahasiswa dengan Ekonomi Pas-pasan

25 Februari 2024
Terima Kasih Jember, Saya Jadi Semakin "Kaya" sebagai Manusia Mojok.co

Terima Kasih Jember, Saya Jadi Semakin “Kaya” sebagai Manusia

10 Desember 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

27 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

27 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.