Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Beli Produk Kopi Saset dengan Gula Terpisah Bisa Jadi Perbuatan Dosa

Rahadian oleh Rahadian
22 April 2022
A A
Beli Produk Kopi Saset dengan Gula Terpisah Bisa Jadi Perbuatan Dosa Terminal Mojok

Beli Produk Kopi Saset dengan Gula Terpisah Bisa Jadi Perbuatan Dosa (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Saat ini, produk kopi saset yang bisa kita temukan di pasaran sangat beragam. Salah satunya adalah inovasi produk kopi saset dengan gula terpisah. Beberapa merek kopi saset dengan gula terpisah yang sudah kita kenal di antaranya Torabika Creamy Latte dan Kopi Gadjah Tubruk Manis. Dengan kehadiran produk kopi saset tersebut, konsumen bisa menentukan sendiri seberapa manis kopi yang akan diminum. Harga kopi saset dengan gula terpisah ini memang sedikit lebih mahal jika dibandingkan kopi saset biasa yang gulanya sudah tercampur.

Saya pribadi termasuk penggemar kopi saset, namun saya nggak pernah membeli produk kopi saset dengan gula terpisah. Sebab, saya harus menaburkan sendiri seluruh gulanya. Dalam pikiran saya, kalau nggak menaburkan seluruh gula, saya rugi karena ada gula yang terbuang. Meski begitu, kalau saya tetap kekeuh menaburkan gula dalam saset, kopi biasanya akan terasa begitu manis.

Kopi saset yang biasa dijumpai di pasaran (Shutterstock.com)

Walau konsumen dibebaskan untuk mengatur sendiri seberapa manis kopi yang diinginkan lewat inovasi kopi saset dengan gula terpisah, ada satu hal yang mengganjal dalam benak saya. Jika orang yang minum kopi kurang menyukai rasa kopi yang manis, sisa gula yang nggak terpakai itu akan dikemanakan?

Mungkin akan ada orang yang menjawab sisa gula dibuang begitu saja. Bukankah sayang sekali membuang-buang gula mengingat harga bahan pokok yang kini merangkak naik? Lalu kalau misalnya disimpan atau ditampung jadi satu dalam stoples, ah, masa ada orang yang serajin itu? Maksud saya, biasanya saat bikin kopi saset, orang cenderung akan buru-buru menuangkannya ke gelas, menyeduh kopi dengan air panas, lalu langsung membuang bungkus saset ke tempat sampah. Masa iya masih sempat-sempatnya menakar gula dari saset terpisah, lalu sisa gulanya dimasukkan ke dalam stoples atau Tupperware biar nggak terbuang sia-sia? Ya bisa saja ada, sih, orang yang melakukan hal ini. Tapi, saya yakin pasti jarang. Ya, kan? Ya, kan?

Kopi hitam tanpa tambahan gula (Shutterstock.com)

Beberapa bulan lalu, saya mengikuti rapat RT di rumah salah seorang tetangga. Pemilik rumah tersebut kebetulan berusia sebaya dengan saya. Blio juga menyukai kopi. Saat saya hendak membuang sampah, saya melihat ada banyak saset gula terpisah di tempat sampahnya. Perkiraan saya mencapai 30 saset. Usut punya usut, tetangga saya ini senang beli produk kopi saset dengan gula terpisah. Rupanya ia termasuk pencinta kopi yang nggak terlalu manis seperti saya.

Menurut tetangga saya, membeli produk kopi terpisah tersebut adalah hal yang praktis. Sebab, selain nggak perlu repot beli gula lagi, dia bisa memperoleh rasa kopi yang nggak terlalu manis. Tahu sendiri kan kebanyakan kopi sasetan kadang punya rasa manis keterlaluan. Ha? Bukankah apa yang blio lakukan sebenarnya sama saja seperti membuang bahan makanan yang masih bisa dikonsumsi, ya? Bukankah ini sebenarnya termasuk perbuatan dosa karena bersifat mubazir? Saya pikir kenapa nggak menyediakan kopi hitam bubuk saja ketimbang beli produk kopi saset dengan gula terpisah dan berakhir dengan membuang-buang saset gula yang tak terpakai?

Kalau dikumpulkan gula yang terbuang bisa jadi banyak juga (Shutterstock.com)

Salah seorang paman saya juga ada yang kelakuannya mirip dengan tetangga saya tersebut. Blio beli produk kopi saset dengan gula terpisah agar bisa mengatur kandungan gula dalam kopi. Blio menghindari kopi manis lantaran takut terserang diabetes, jadi ia biasanya hanya menaburkan sedikit gula saset dan membuang sisanya. Menurut paman saya, sisa gula yang ia buang cuma sedikit. Ehem, sedikit demi sedikit bukankah lama-lama jadi bukit? Kalau dalam sehari ngopi tiga kali dan tiap ngopi membuang sisa gulanya, dalam sebulan bisa membuang hampir setengah kilo gula, dong? Waduh.

Melihat kejadian-kejadian tersebut, saya sampai pada kesimpulan bahwa segala hal yang praktis belum tentu akan mendatangkan kebaikan. Malah bisa saja akan mendatangkan kemudharatan. Contohnya ya produk kopi saset dengan gula terpisah tadi. Sepintas memang praktis, tapi bisa saja ujungnya berakhir dengan kemudharatan.

Baca Juga:

Kopi Saset Sering Dianggap Warga Kelas Bawah Dunia Perkopian, Para Pecinta Kopi Itu Terlalu Serius Menilai Lidah Orang

Alasan Saya Lebih Memilih Ngopi dengan Good Day Saset daripada Good Day Botol

Penulis: Rahadian
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 6 Rekomendasi Kopi Saset Seenak Buatan Barista di Kedai Kopi.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 22 April 2022 oleh

Tags: gulakopi saset
Rahadian

Rahadian

Gemar berbagi melalui tulisan.

ArtikelTerkait

Good Day Freeze, Kopi Saset Terbaik yang Pernah Ada. Pendekar Kopi Nggak akan Tahu Rasanya

Good Day Freeze, Kopi Saset Terbaik yang Pernah Ada. Pendekar Kopi Nggak akan Tahu Rasanya

20 November 2023
Macaron: Makanan yang Kayaknya Enak Buanget, tapi Bikin Enek terminal mojok.co

Macaron: Makanan yang Kayaknya Enak Buanget, tapi Bikin Enek

29 April 2021
8 Rekomendasi Minuman di Indomaret dengan Kandungan Gula Nol Gram

8 Rekomendasi Minuman di Indomaret dengan Kandungan Gula Nol Gram

10 Mei 2024
Hasil Adu Antara Kopi Gadjah vs Kopi Kapal Api, Mana yang Lebih Unggul_ terminal mojok

Hasil Adu Antara Kopi Gadjah vs Kopi Kapal Api, Mana yang Lebih Unggul?

4 Mei 2021
Berhenti Meremehkan Kopi Saset, karena Penikmat Kopi Saset Butuh Ngopi dan Melek, Bukan Validasi dan Terlihat Intelek

Berhenti Meremehkan Kopi Saset, karena Penikmat Kopi Saset Butuh Ngopi dan Melek, Bukan Validasi dan Terlihat Intelek

16 Maret 2025
5 Kandungan dalam Minuman Kemasan yang Memicu Penyakit Ginjal (Pixabay.com)

5 Kandungan dalam Minuman Kemasan yang Memicu Penyakit Ginjal

7 Desember 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.