Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Begitu Cepatnya Bedug Magrib Berbunyi di Jakarta

Intan Kirana oleh Intan Kirana
23 Mei 2019
A A
magrib di jakarta

magrib di jakarta

Share on FacebookShare on Twitter

Kalau ada salah satu sisi positif dari Jakarta yang dianggap semrawut dan penuh dengan kepalsuan, maka mungkin adalah waktu bedug Magrib yang datang begitu cepat.

Saya bukan orang yang lahir di Jakarta. Saya baru pindah ke kota ini sekitar sembilan tahun yang lalu. Untuk orang yang mencari kebahagiaan, kota ini mungkin merupakan kota yang sedikit memuakkan. Di Jakarta, sulit menemukan kebahagiaan kecuali modalmu besar atau mungkin kamu adalah sufi yang bisa menciptakan kebahagiaanmu sendiri.

Namun, janganlah terlalu pesimis dengan kota ini. Setidaknya, masih ada hari-hari baik di Jakarta dan sekitarnya. Hari-hari itu bisa kamu temui saat bulan puasa tiba.

Di bulan puasa, (mayoritas) kantor memberlakukan sistem pulang cepat. Kapan lagi coba kamu bisa pulang dari kantor saat matahari belum benar-benar terbenam.  Belum lagi pada saat waktu Tarawih tiba, banyak jalan utama lengang hingga kamu bisa menggelar kasur angin di atasnya.

Bukan hanya itu saja. Privilege lain yang bisa kamu dapatkan kalau kamu tinggal di Jakarta saat bulan puasa adalah, kamu tidak perlu merasa lapar dan haus terlalu lama.

Memangnya matahari di Jakarta terbenamnya lebih cepat? Tidak juga sih. Saya pernah berpuasa di beberapa tempat dengan zona waktu sama. Misalnya, di Semarang, Magelang, Purworejo, dan Jakarta. Puasa di tempat ini menurut saya adalah puasa paling singkat walau durasinya sama.

Waktu saya berpuasa di Purworejo—waktu di rumah nenek—rasanya seperti puasa di Islandia, padahal durasinya tidak sampai dua puluh dua jam. Hal itu terjadi lantaran saya nggak tahu harus ngapain di sana. Maklum, kota ini terkenal sebagai kota pensiunan.

Sementara itu, di Jakarta, saya merasa kaget karena bulan Ramadan cepat sekali berlalu. Dipikir-pikir, kemarin belum lama Ramadan dimulai. Sekarang, sudah hampir lebaran saja.

Baca Juga:

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

Apa yang menyebabkan puasa berjalan begitu cepat di Jakarta? Lubang hitam? Saya setuju sama teori yang agak sama dengan film Interstellar-nya Nolan itu. Kota ini memang dekat sama lubang hitam alias black hole. Namun, jangan kira lubang hitam itu benar-benar ada secara fisik. Lubang hitam itu—kalau kita mau berpikir ala filsuf sedikit—ada dalam pikiran kita. Langsung terpatri semenjak hari pertama kita memasuki dan jadi bagian dari ibukota negara ini.

Di Jakarta, ada banyak urusan yang harus diselesaikan. Beruntungnya (atau kadang sialnya?) fasilitas-fasilitas di kota ini mampu mengakomodasi hal tersebut.

Kamu mau belanja? Ada banyak perusahaan ritel yang membuat sembako dan peralatan elektronik dalam jumlah besar.

Mau bekerja? Mulai dari perusahaan BUMN sampai start-up, semua ada di sini dan siap memanfaatkan kamu untuk jadi mesin produksi selama hampir dua puluh empat jam.

Kamu mau nonton konser, main Virtual Reality, main salju-saljuan, sampai nonton film dengan konsep 4D subuh-subuh, Jakarta akan menyediakannya dengan senang hati.

Namun tentu saja, tidak ada yang gratis di dunia ini. Jakarta bukan tempat bagi mereka yang doyan bersantai dan punya konsep hidup tarsok alias entar besok—hobi menunda-nunda pekerjaan.

Sekali kamu menunda, kamu akan kalah. Penduduk kota ini memang harus memiliki kekuatan The Flash dan pikiran yang secepat itu. Mau kamu stres, kamu capek, kamu anemia, Jakarta tidak mau tahu akan itu. Kamu harus segesit itu untuk tidak tertinggal. Hal ini juga meliputi hal-hal kecil seperti belanja barang-barang diskon midnight.

Karena kamu mengejar banyak hal di kota ini, kamu lupa kalau waktu berjalan. Tak terasa, sudah Magrib saja. Padahal, sisa nasi sahur masih tertinggal di gigi bagian belakang—terlalu cepat. Bagusnya sih, kita tidak perlu merasa mau mati karena merasakan lapar.

Itulah alasan mengapa saya merasa kalau kota ini setidaknya masih bisa dicintai dengan sepenuh hati. Jakarta itu kejam, pasif-agresif dan menuntut terlalu banyak. Namun, tidak membuat kita mati bosan karena menunggu, atau merasakan lapar karena menghitung jarak waktu bangun tidur menuju buka puasa.

Maka, bila kamu selaku warga Jakarta dan sekitarnya—yang merasa muak dengan kejamnya ibukota—ingat-ingatlah hal ini. Lalu bagaimana kalau bulan Ramadan sudah selesai? Ya coba puasa sunah saja. Betul tidak?

Terakhir diperbarui pada 5 Oktober 2021 oleh

Tags: Buka PuasaJakartaMagribRamadan
Intan Kirana

Intan Kirana

Seorang manusia yang ingin berpikir secara biasa-biasa saja agar lebih bahagia.

ArtikelTerkait

4 Cara Mudah Menikmati Mie Ayam untuk Sarapan ala Warga Lokal Jakarta Mojok.co

4 Cara Mudah Menikmati Mie Ayam untuk Sarapan ala Warga Lokal Jakarta

27 Oktober 2025
anak bertanya

Bimbo: Ada Anak Bertanya Pada Bapaknya sebagai Playlist Musik Ramadan

8 Mei 2019
rekomendasi bacaan buku islami ramadan bagus recommended terbaik hijrah surga kisah sufi abu nawas kalis mardiasih esty dyah imaniar rusdi mathari mojok

Rekomendasi Bacaan Ramadan yang Ditulis dengan Ringan dan Enak Dibaca

2 Mei 2020
Pengalaman Naik Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh untuk Pertama Kali

Pengalaman Naik Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh untuk Pertama Kali

15 November 2023
karang taruna pentas agustusan bendera merah putih indonesia terminalmojok

Menilik Sejarah Karang Taruna, Organisasi Paling Eksis di Bulan Agustus

5 Agustus 2021
Cerita tentang Desa yang Tidak Memiliki Lapangan Sepak Bola terminal mojok.co

Tiga Kebahagiaan Seorang Fans Liverpool

8 Mei 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.