Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Begini Rasanya Menjadi Penumpang KA Bengawan Kelas Ekonomi, Pegel Dikit Nggak Ngaruh!

Muhammad Iqbal Habiburrohim oleh Muhammad Iqbal Habiburrohim
14 Januari 2024
A A
Begini Rasanya Menjadi Penumpang KA Bengawan Kelas Ekonomi, Pegel Dikit Nggak Ngaruh!

Begini Rasanya Menjadi Penumpang KA Bengawan Kelas Ekonomi, Pegel Dikit Nggak Ngaruh! (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Setelah membaca tulisan milik mas Christian Evan Candra yang berjudul “Begini Rasanya Menjadi Penumpang Taksaka VIP”, saya jadi teringat pengalaman yang saya rasakan untuk melakukan perjalanan jarak jauh yaitu tujuan Jakarta-Jogja. Namun, bedanya saya melakukan perjalanan jauh tersebut menggunakan salah satu KA ekonomi termurah yaitu KA Bengawan. Ya maklumi saja karena kantong fresh graduate cukup asing dengan tiket-tiket eksekutif.

Bayangkan saja, untuk perjalanan kurang lebih 8 jam 30 menit dengan jarak 387 km, tiket KA ini hanya dibanderol 74 ribu rupiah saja. Bahkan, harga tiket KA tersebut hampir sama dengan uang yang harus saya keluarkan ketika menggunakan layanan ojek online dari kos saya di Jakarta Selatan menuju Stasiun Pasar Senen yang jaraknya sekitar 20 km saja.

Saking murahnya tiket KA ini, saya harus war satu bulan sebelum hari-H keberangkatan untuk mendapatkan slot kursi. Saya yang rencananya berangkat bersama teman pun pada akhirnya nggak bisa memilih posisi tempat duduk karena saat itu hanya tersisa beberapa kursi kosong.

Nah, kalau Mas Evan menceritakan review menggunakan KA eksekutif untuk perjalanan jarak jauh, di sini saya akan menceritakan juga rasanya menggunakan KA ekonomi termurah selama kurang lebih 8 jam perjalanan.

Pegel dikit nggak ngaruh

Sebagaimana fasilitas kursi duduk kelas ekonomi, KA Bengawan menawarkan fasilitas yang serupa yaitu kursi tegak yang nggak empuk-empuk amat. Untuk harga 74 ribu, fasilitas ini sudah terlampau cukup walaupun rasa pegal akhirnya menyerang juga. Satu jam hingga dua jam awal mungkin masih aman karena masih bisa mengusahakan posisi duduk terbaik.

Namun, memasuki 3 jam perjalanan rasa kaku di punggung akan mulai terasa dan bersiaplah untuk berulang kali mengubah tumpuan. Mulai dari punggung bagian kanan, punggung bagian tengah, hingga punggung bagian kiri perlu di-rolling untuk meminimalisir kekakuan yang semakin menjalar.

Untung saja KA ini sudah menyediakan fasilitas berupa AC yang dingin sehingga rasa pegel tadi bisa tertutupi dengan rasa kedinginan. Nah, alihkan rasa pegal itu untuk menghilangkan rasa dingin sehingga perjalanan 8 jam pun akhirnya tidak terasa. Tau-tau pas sudah sampai punggung mati rasa saja, hehehe. Pegel dikit nggak ngaruh!

Siapkan mental untuk mendengarkan dongeng

Layout tempat duduk KA Bengawan terbagi menjadi dua yaitu tempat duduk panjang dengan kapasitas tiga orang, jalan untuk penumpang di bagian tengah, dan tempat duduk panjang dengan kapasitas dua orang. Tempat duduk tersebut saling berhadapan sehingga normalnya antar penumpang akan tidak kenal satu sama lain. Hal tersebut menyebabkan adanya obrolan antar stranger yang tidak bisa dihindarkan.

Baca Juga:

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Pada kasus saya pribadi, tempat duduk yang saya tempati berkapasitas tiga orang dan saya berada di posisi tengah. Oleh karena itu, bangku kanan dan kiri saya terisi penumpang, begitu juga tempat duduk di depan saya terisi tiga orang penumpang lain dan kami saling berhadapan. Untungnya pembicaraan yang muncul cukup wajar seputar perkenalan dan tujuan perjalanan. Paling sesekali setiap beberapa jam ada obrolan basa-basi sebagaimana ketika stranger bertemu.

Kasus apes diterima teman saya yang ikut dalam perjalanan. Sebelumnya, sudah saya jelaskan bahwa ramainya peminat KA ini menyebabkan kami tidak bisa duduk bersebelahan. Jika saya kurang beruntung harus berdempetan dengan tiga orang, teman saya harus menelan pil pahit mendengarkan dongeng dari teman sebangkunya yang terus mengoceh selama 8 jam penuh. Bahkan, kehidupan pribadi hingga ceritanya pernah membunuh orang lain pun diceritakan kepada teman saya.

Teman saya mau tidak mau harus mendengarkan dan menganggapi cerita tersebut selama 8 jam full. Sudah apes tidak tidur sepanjang perjalanan, ditambah harus degdegan duduk bersama mantan kriminal. Hadehhh~

Perlakuan pegawai KA Bengawan tetap menyenangkan

Terlepas dari uniknya penumpang dan fasilitasnya yang cukup terbatas dibandingkan kelas di atasnya, armada KA Bengawan tetap profesional dan mengedepankan kenyamanan penumpangnya. Hal tersebut tentunya menjadi poin plus karena pihak kereta api tidak membedakan perlakukan ke penumpang meskipun harga tiket yang ditawarkan cenderung sangat murah untuk perjalanan jarak jauh. Armada tetap memberikan senyum, memiliki respon cepat, hingga tetap melayani penumpang dengan menyenangkan.

Fasilitas mungkin menyesuaikan budget dan penumpang juga sedikit berdesak-desakan karena banyaknya demand. Namun, melihat profesionalisme PT. KAI dalam hospitality patut diacungi jempol. Jadi, kalian nggak perlu takut bahwa armada akan cuek kepada penumpang kelas ekonomi. Pada dasarnya yang membedakan antar kelas kereta hanya fasilitasnya saja.

Saya pikir mengeluarkan 74 ribu rupiah untuk bepergian sejauh 387 km dan lama perjalanan sekitar 8 jam sangatlah worth it. KA Bengawan benar-benar menjadi sahabat perantau yang ingin pulang dengan budget minim, namun tetap memberikan fasilitas yang layak. Saya pikir untuk kenyamanan kursi dan jumlah penumpang dalam satu gerbong yang terbilang cukup ramai masih wajar. Tinggal kita sebagai penumpang yang menyesuaikan kantong dengan fasilitas yang kita inginkan.

Terlepas dari itu, kereta api ekonomi masih benar-benar layak kok dipertimbangkan sebagai salah satu opsi perjalanan jauh yang murah.

Penulis: Muhammad Iqbal Habiburrohim
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Percayalah, Kereta Api Ekonomi Itu Pantas Difavoritkan!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 14 Januari 2024 oleh

Tags: JakartaJogjaKA Bengawankelas ekonomikereta murahReview
Muhammad Iqbal Habiburrohim

Muhammad Iqbal Habiburrohim

Mahasiswa biasa yang ingin mencurahkan keresahan

ArtikelTerkait

Kuliner Jogja Olahan Tahu Senikmat Ayam Goreng Olive Chicken (Unsplash)

5 Kuliner Tahu di Jogja yang Segera Menyusul Olive Chicken Menjadi Makanan Khas Jogja

26 September 2023
Warteg Kharisma Bahari Ngringin Condongcatur, Tempat Sahur Paling Nyaman di Jogja dan Aman dari Klitih

Warteg Kharisma Bahari Ngringin Condongcatur, Tempat Sahur Paling Nyaman di Jogja dan Aman dari Klitih

13 Maret 2024
Kok Bisa Ada Orang Bahagia di Jogja, padahal Hidup Mereka Susah?  

Kok Bisa Ada Orang Bahagia di Jogja, padahal Hidup Mereka Susah?

1 Agustus 2022
5 Hal yang Bikin Honda PCX Nggak Sesuai Ekspektasi Saya Terminal Mojok.co rekomendasi motor

Dikasih Gratis pun, Saya Tetap Tidak Mau Punya Honda PCX, Berat Bobotnya, Berat Tarikannya!

11 Juli 2023
5 Hal Lumrah di Daerah Lain, tapi Orang Jogja Nggak Bisa Melakukannya Mojok.co

3 Hal Indah tentang Jogja yang Ternyata Hanyalah Mitos

17 Agustus 2024
Pertigaan UIN, Lampu Merah Paling Berbahaya di Jogja (Unspash)

Pertigaan UIN Jogja, Lampu Merah Paling Berbahaya Ketika Malam Tiba

30 September 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.