Semenjak serial Bad Genius yang diadaptasi dari film yang berjudul sama tayang, drama Thailand kembali menarik perhatian. Bahkan serial Bad Genius dianggap lebih bagus ketimbang filmnya.
Karena penasaran, saya pun menontonnya. Nggak bohong, serial Bad Genius memang pantas dipuji. Seolah dijampi-jampi, saya yang baru nonton episode pertama saja sudah tergoda untuk mengikuti setiap episode Bad Genius The Series. Sampai-sampai saya seperti terdorong untuk berharap supaya serial Bad Genius bisa berlanjut ke season dua.
Kalau kamu udah pernah nonton filmnya, pasti mengerti inti cerita dari serial Bad Genius ini. Film ini menceritakan sosok Lynn atau Rinranda Nilthep sebagai murid perempuan jenius di sekolahnya. Karena kejeniusannya itu, pihak sekolah menjanjikan beasiswa kepada Lynn.
Namun, Lynn ternyata nggak menerima beasiswa itu secara penuh. Ayah Lynn mesti membayar kekurangan biaya sekolah Lynn yang selangit.
Lynn yang nggak punya temen di sekolah bertemu dengan Grace, salah satu murid di sekolah itu, dan akhirnya bersahabat dengannya. Singkat cerita, Grace pun mengenalkan Lynn dengan pacarnya, Pat. Setelah mengetahui Lynn murid yang cerdas, Pat dan teman-temannya meminta bantuan kepada Lynn dalam ujian. Sebagai imbalan, Pat dan teman-temannya akan memberikan sejumlah uang kepada Lynn.
Karena terdesak kesulitan ekonomi, Lynn pun menerima ajakan itu. Bahkan, Lynn, Grace, dan Pat akhirnya bekerja sama untuk menjual kunci jawaban dari soal-soal ujian. Lynn bertugas mengerjakan soalnya, Grace dan Pat bertugas mencari kliennya.
Serial Bad Genius menunjukkan bagaimana sistem pendidikan yang berjalan di Thailand. Seorang siswa akan terpandang jika indeks prestasinya bagus dan yang terpenting: kaya.
Saya rasa serial Bad Genius nggak hanya menyindir sistem pendidikan di Thailand, tapi sekaligus menyindir sistem pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, serial Bad Genius bisa banget diadaptasi jadi macam sinetron Indonesia. Biar orang-orang Indonesia bisa tahu bagaimana budaya menyontek dan bagaimana murid-murid itu diperlakukan saat berada di sekolah.
Tapi kalau Bad Genius diadaptasi menjadi sinetron Indonesia, pasti bakal banyak yang berubah. Bisa saja judulnya diubah menjadi “Kenakalan Remaja“. Karena judulnya saja diubah, plot ceritanya sangat mustahil kalau nggak diubah.
Secara premis, nggak masalah apabila Bad Genius versi sinetron Indonesia sama dengan serial Bad Genius Thailand. Tapi untuk episode, saya rasa pegiat industri sinetron tanah air lebih kreatif. Jadi mana mungkin panjangnya cuma sampai 12 episode. Bad Genius versi Indonesia episodenya bisa lebih panjang dari itu.
Memanjangkan cerita bukanlah perkara sulit. Kurang lebih alur ceritanya bakal begini. Biar terkesan lebih membumi, dalang di balik jual-beli kunci jawaban bukan lagi Bank, Lynn, Pat, dan Grace. Pak Soporn sebagai guru juga akan dibikin terlibat dalam Bad Genius versi sinetron.
Di versi Indonesia, nama Pak Soporn bisa diganti dengan Pak Kirman atau siapalah itu, yang penting karakternya sama. Beliau bakal keras dan tegas pada siswa yang menyontek, tapi dia sendiri menyediakan jawaban. Plot twist-nya, kedok Pak Soporn nggak cuma terbuka oleh Lynn yang membeberkan bahwa dia menyediakan soal yang bakal diujikan untuk murid-murid yang mendaftar les ke tempatnya.
Peran Pak Soporn bisa lebih vital lagi. Dialah yang akan menyediakan akses seluas-luasnya agar kunci jawaban terdistribusi dengan apik. Dia menjadi pucuk dari rantai oligarki kunci jawaban. Seperti halnya sinetron-sinetron yang tiap hari tayang di televisi, tentu akan ada sesuatu yang mengejutkan dari Bad Genius versi sinetron, yaitu Pak Soporn dan Kepala Sekolah yang secara mengejutkan ternyata memadu kasih. Mereka menjalin hubungan sebagai pacar atau bahkan diam-diam menikah tanpa diketahui pegawai sekolah yang lain.
Sementara itu, Lynn masih menjadi orang miskin yang selalu diinjak-injak dan dihina. Tetangga rumah Lynn pun tiap hari bakalan mencibir Lynn karena nggak mampu bayar uang sekolah dan dianggap nggak cocok bersekolah di sekolah elit. Pat dan Grace masih utuh diceritakan sebagai pasangan romantis.
Keromantisan antara Pat dan Grace bukan hanya digambarkan dengan adegan berciuman atau saling tatap di lift, melainkan tingkah-tingkah njelehi khas orang Indonesia kalau sedang pacaran yang bakal dimunculkan. Sedangkan Bank nantinya mencintai Lynn. Mau di versi Thailand atau Indonesia, Lynn masih malu-malu kucing untuk sekadar mengakui bahwa dirinya juga mencintai Bank.
Dalam versi Indonesia, Lynn akhirnya punya nyali buat mengakui bahwa dirinya mencintai Bank. Ia ungkapkan itu saat Bank digiring polisi atas tuduhan menyebarkan kunci jawaban tes CPNS. Mata Bank pun berkaca-kaca, menunjukkan kepedihan yang teramat dalam. Sedangkan Lynn menangis sejadi-jadinya karena ia mengakui cintanya pada Bank justru saat mereka nggak bisa bersama.
Bank berpisah dengan Lynn untuk menjalani hukuman, tapi ceritanya tetap berlanjut. Lama berteman dengan Pat, Lynn pun tiba-tiba menaruh hati kepadanya. Lynn berubah pikiran dan pengin memisahkan Pat dan Grace. Meski dari awal cinta Pat ke Grace begitu dalam, tapi melihat pesona Lynn yang tambah cantik, juga Bank yang masih meringkuk di penjara, Pat pun diam-diam menyukai Lynn.
Akhirnya ia pun memutuskan hubungan dengan Grace. Kemudian Pat berpacaran dengan Lynn. Setelah beberapa tahun lamanya, Bank pun keluar dari penjara. Ia telah sadar bahwa menyebarkan kunci jawaban adalah dosa dan melanggar hukum.
Bank mendengar bahwa Lynn dan Pat telah menjalin hubungan lebih dari sahabat. Bank yang terbakar cemburu, selepas dari jeruji penjara langsung menuju rumah Pat untuk menghajarnya. Setibanya di sana, Bank menemukan Lynn dan Pat tengah menyiapkan kunci jawaban ujian semester untuk dijual keesokan harinya.
Pertemuannya kembali dengan Bank di rumah Pat mengingatkan Lynn pada kejadian masa lalu. Betapa ia sangat terpesona dengan sosok Bank yang tampan dan tenang. Lynn bertambah sedih kala Bank mengatakan nggak bakalan menemuinya lagi setelah pertemuan di rumah Pat tersebut. Lynn pun dilema apakah ia akan tetap bersama Pat yang kaya raya itu atau menerima cintanya Bank.
Kira-kira kayak gitu kalau serial ini diadaptasi menjadi sinetron Indonesia. Gimana, menarik nggak? Nggak ya?
Sumber gambar: Akun Twitter @kritikustik
BACA JUGA Anji Perlu Mempertimbangkan Karier Baru Ketimbang Jadi YouTuber Kontroversial dan tulisan Muhammad Arsyad lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.