Salah jurusan merupakan salah satu fenomena yang sering terjadi di bangku perkuliahan. Seperti yang kita ketahui, seleksi masuk perguruan tinggi memang tidak mudah dan hal tersebut membuat banyak orang rela mencoba berbagai cara untuk memperbesar peluang masuk ke perguruan tinggi, salah satunya dengan memilih jurusan yang mungkin kurang familier di telinga mereka.
Awalnya, mungkin kita masih berpikiran positif dan ingin mencoba terlebih dahulu atmosfer dan pembelajaran yang dilakukan pada jurusan tersebut. Namun, tak jarang beberapa orang akhirnya menyerah karena merasa kurang cocok dan menganggap dirinya salah jurusan setelah mencoba mengikuti jalannya perkuliahan, kemudian solusi praktis yang dilakukan adalah dengan pindah jurusan kuliah.
Sebenarnya, saya pribadi tidak ada masalah dengan pindah jurusan kuliah, toh itu adalah keputusan yang bisa diambil oleh masing-masing orang dengan kesadarannya sendiri. Akan tetapi, seringkali orang yang memutuskan untuk pindah jurusan ini kurang mempertimbangkan aspek lain yang sebenarnya penting. Sebagian dari mereka yang pindah jurusan kebanyakan terlalu cepat dalam mengambil keputusan hanya karena observasi dan kesimpulan negatif yang terbangun di saat keadaan sedang kurang nyaman. Padahal, pengambilan keputusan yang besar seperti ini memerlukan kepala yang dingin dan pengamatan dari berbagai sisi.
Apakah munculnya permasalahan dalam kuliah sama dengan salah jurusan?
Tidak bisa dimungkiri bangku perkuliahan memang menyimpan berbagai macam lika-liku permasalahan yang harus dilewati, mulai dari mata kuliah yang kurang dikuasai, tipe dosen yang kurang cocok, hingga circle pertemanan yang dirasa tidak membangun. Permasalahan yang dihadapi masing-masing mahasiswa tentunya berbeda satu sama lain dan kita perlu melihat lebih dalam apakah permasalahan yang menimpa kita benar-benar tidak bisa ditolerir dan mengharuskan kita pindah jurusan kuliah atau permasalahan kecil yang sebenarnya bisa kita selesaikan.
Jangan sampai momen di mana kita sedang diterpa permasalahan menjadikan kita terlalu cepat dalam mengambil keputusan karena mungkin saja permasalahan tersebut tidak terlalu besar dan berpotensi mengganggu jalannya perkuliahan. Apabila permasalahan yang kita hadapi menyebabkan kita menjadi kurang maksimal dalam berkuliah mungkin masih bisa kita pertimbangkan, tetapi apabila permasalahan yang kita hadapi hanya karena ada satu mata kuliah yang kita anggap menyebalkan, tentunya masih kurang untuk membuat kita masuk ke kategori salah jurusan.
Apakah waktu yang kita korbankan selama berbulan-bulan worth untuk digantikan oleh jurusan lain?
Berkuliah selama satu, dua, bahkan hingga empat semester tentunya mengorbankan waktu yang tidak sebentar. Kita bersedia untuk beradaptasi dengan lingkungan baru, teman baru, hingga materi pembelajaran yang mungkin kurang familier di telinga kita selama berbulan-bulan lamanya. Mungkin dengan waktu selama itu kita masih kurang mendapatkan gambaran terhadap jurusan yang sedang kita jalani, tetapi mungkin juga kita yang kurang mengulik lebih dalam apa potensi dari jurusan ini sehingga merasa bahwa masa depan kita di jurusan tertentu sangat kurang.
Ketika kita sudah tahu, paham, dan meyakini bahwa di luar sana terdapat jurusan yang sekiranya lebih baik dari jurusan yang kita jalani saat ini, mungkin kita bisa mempertimbangkan untuk pindah jurusan. Akan tetapi, ketika kita memutuskan ingin pindah jurusan dan belum menemukan alasan kenapa kita harus pindah ke jurusan tertentu, tentunya hal tersebut sangat berisiko. Sebelum memutuskan untuk pindah jurusan kuliah, ada baiknya untuk membandingkan apakah waktu yang telah dibuang selama ini sudah cukup pantas untuk digantikan dengan pindah jurusan. Jangan sampai kita malah membuang-buang waktu untuk memulai lembaran baru~
Apakah kita benar-benar yakin bahwa berkuliah di jurusan baru akan memudahkan kita di masa depan daripada jurusan sebelumnya?
Terdapat banyak faktor kenapa orang memilih suatu jurusan mulai dari peluang kerja, ketatnya persaingan kerja, hingga estimasi gaji yang didapatkan setelah lulus. Tapi, salah satu faktor yang sering dilupakan adalah apakah perkuliahan membuat kita semakin bertumbuh. Hal tersebut sangatlah penting karena di masa depan tentunya kita hanya akan mengandalkan orang dalam diri sendiri dan peluang kerja yang luas tidaklah cukup untuk menyelamatkan kita dari ganasnya persaingan kerja.
Satu alasan yang sering digunakan untuk pindah jurusan kuliah adalah karena pada jurusan lain memiliki potensi dan peluang kerja yang lebih menjanjikan. Tidak ada yang salah dari alasan tersebut, tetapi apakah kalian benar-benar yakin setelah masuk ke jurusan tersebut, kalian akan lebih bisa mengikuti materi atau jurusan tersebut akan membawa perkembangan ke diri kalian lebih baik dari jurusan sebelumnya? Ketika kita hanya mendengar hal positif dari suatu jurusan, kita juga perlu siap menghadapi hal negatif dibelakangnya. Kalau memang kalian merasa suatu jurusan menghambat potensi dan perkembangan kalian dan kalian juga telah menemukan hal lain yang lebih cocok, maka tidak ada yang salah dari pindah jurusan kuliah.
Akhirnya, keputusan akhir tetap berada di tangan masing-masing dari diri kita. Pindah jurusan kuliah bukan hal yang buruk ataupun memalukan, tetapi pindah jurusan tanpa pertimbangan dan pemikiran yang matang tidak berbeda dengan bunuh diri.
BACA JUGA Betapa Sialnya Masuk IPS dan Pilih Jurusan Sosiologi demi Menghindari Hitung-hitungan atau tulisan Muhammad Iqbal Habiburrohim lainnya.