Menjalani kehidupan, apalagi di Jogja mungkin menjadi idaman beberapa orang. Bukan saja karena kota ini penuh akan destinasi wisata, melainkan warga Jogja yang terkenal ramah. Siapa sih yang nggak betah kalau hidup punya tetangga yang ramah dan santun? Jogja seolah menjadi surga bagi mereka yang ingin merasakan kehidupan damai, dekat dengan alam dan lingkungan nyaman. Namun, terlepas dari itu, Jogja sama seperti kota lainnya, semakin lama semakin padat akan penduduk, terutama para perantau.
Pada saat weekend, hari libur, jam-jam berangkat dan pulang kantor adalah waktu yang membuat bebarapa jalan sesak dengan kendaraan. Maklum, di Jogja lampu lalu lintasnya konon lebih banyak daripada kota sekitarnya. Macet, bertemu banyak lampu lalu lintas, klakson sana-sini, kini sudah menjadi hal yang lumrah.
Di era yang menuntut serba cepat ini, semua orang cenderung memburu waktu. Sehingga, keburu-buruan tersebut justru menciptakan atmosfer yang apa-apa serba kemrungsung, termasuk ketika berkendara di jalan raya. Padahal, kemrungsung di jalan raya, sudah tentu akan berbahaya bagi diri dan orang lain. Jadi teringat berita Busway Jogja yang beberapa minggu lalu nabrak pelajar gara-gara bapak supir mengejar waktu alias ngejar lampu hijau.
Misalnya, saat berhenti di lampu lalu lintas, ketika lampu hijau menyala kurang 5 detik lagi, sudah terdengar suara klakson dari pengendara lain yang ada di belakang kita. What the f**k. Itu lampunya belum hijau, Bambang!
Meskipun kadang menjengkelkan, orang-orang yang hobi klakson sebelum lampu hijau ini perlu diapresiasi. Sebab, di beberapa kondisi, mengklakson orang di depan kendaraan kita saat lampu mendekati hijau itu memang perlu kok. Berikut beberapa kasus yang worth it kalau diklakson:
Satu: Sering kali kita nggak sadar kalau lampu sudah hijau
Semua sudah tahu, menunggu lampu merah berubah jadi hijau itu menyebalkan. Apalagi lampu merahnya lama sampai 100 detik kadang lebih. Hal itulah yang membuat kita merasa lama menunggu, sehingga terciptalah kegiatan melamun, ngaca di spion, benerin sarung tangan, garuk-garuk pantat, dan sebagainya. Kadang, saking asyiknya, kita nggak sadar lampu sudah hijau dan kita yang ada di posisi depan sering diklakson. Nah kalau momem klakson beginian, jangan jengkel ya, justru seharusnya kita berterimakasih *dalam hati*. Sebab, kita sudah disadarin dari lamunan yang kadang kelewat halu itu. Hmmm.
Dua: Terlalu maju sampai di jalur zebra cross
Kita tahu bahwa sejatinya jalur zebra cross itu fungsinya buat pejalan kaki menyebrang, bukan buat motor atau mobil kita saat nunggu lampu lalu lintas. Tapi di beberapa kasus, menduduki jalur zebra cross kadang tak terelakkan. Dari jauh kita yang memburu lampu hijau, pas mau melewati lampu eh malah sudah berubah jadi merah. Alhasil daripada terjadi lakalantas kita lebih memilih buat berhenti. Bahkan di beberapa kasus sampai kelewat tiang lampu lalu lintasnya.
Biasanya, di sebrang jalan ada lampu lalu lintas serupa. Namun, di beberapa lokasi kita tidak bisa melihat lampu tersebut. Jadinya, mau lampu udah hijau atau masih merah kita nggak bakal tahu. Dan, kalau terdengar suara klakson lagi, ini pertanda sudah saatnya kita lanjut jalan.
Tiga: Bermain gadget
Saya pisahkan bermain gadget dengan hal gabut lainnya, ya. Soalnya, bermain gadget kadang nggak melulu soal gabut tapi memang ada kepentingan. Misalnya kita yang nggak tahu jalan, pas kebetulan ketemu lampu merah buka gadget buat lihat Google Maps. Tapi, ada pula yang punya kepentingan lain seperti, membalas pesan, entah pesan teman, doi, atau pekerjaan. Ya, kalau saya sih biasanya bales pesan dari doi. Karena ya, sesibuk apa pun, dalam kondisi apa pun saya akan selalu berusaha memprioritaskan komunikasi dengannya. *Bucin, Gaess!
Tapi adapula yang sudah buka gadget tapi bingung mau apa. Buka gadget, cuma main menu-back-menu-back. ADA KOK. ADA. SERIUS. Nah, kalau sudah asyik main gadget, lampu sudah hijau, trus kita berada di barisan depan dan kena klakson, jangan jengkel ya. Justru, berterimakasihlah.
Nggak ada yang salah kok kalau kita mengklakson dengan niat yang baik, selama tahu porsinya. Bukan pas tahu kondisi lagi macet, malah mainin klakson, itu minta dimaki namanya. Jangan pula pas lampu masih merah kurang 5 detik juga sudah berisik klakson-klakson, itu minta di-sleding namanya.
BACA JUGA Ini Loh Faedahnya Lampu Merah Berdurasi Lama atau Rinawati tulisan lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.