Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Profesi

Beban Hidup Koas yang Tak Kita Ketahui Selama Ini

Ita Fajria Tamim oleh Ita Fajria Tamim
27 April 2023
A A
Beban Hidup Koas yang Tak Kita Ketahui Selama Ini

Beban Hidup Koas yang Tak Kita Ketahui Selama Ini (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Koas adalah keset bagi semua orang di rumah sakit. Bahkan ada yang bilang, ia tak hanya keset, tapi debu di bawah keset

Heran. Ya, sebagai seorang dokter, heran adalah kata yang melintas pertama kali di kepala saya ketika membaca ratusan komentar netizen yang berderet memanjang di sebuah video viral tentang seorang Mbak Dokter yang marah-marah ke pengunjung di parkiran sebuah rumah sakit di Medan. Tak cukup itu saja, saya juga tak lupa geleng-geleng kepala untuk membuktikkan bahwa saya memang betul sedang keheranan.

Baik, itu video lama, tapi rasa-rasanya perlu saya bahas satu hal yang luput dari perhatian netizen.

Di kolom komentar, netizen banyak sekali memberikan kritikan, hujatan, dan tausiyah (alhamdulillah, ada yang berbaik hati menyempatkan diri) terhadap perilaku Mbak Dokter tadi. Si Mbak yang ternyata adalah seorang dokter muda atau koas yang mulai bertugas beberapa bulan di rumah sakit tersebut, dihujat karena tidak menampakkan perilaku profesional layaknya seorang dokter.

Saya tentu tak membenarkan perilaku Mbak Koas yang emosional dan lepas kendali. Hanya saja ada beberapa hal yang sepertinya perlu saya paparkan agar kita semua, netizen budiman dan komentator, bisa melihat dari sudut pandang yang lebih jernih.

Dia adalah koas!

Pertama, dari kesaksian juru parkir rumah sakit, akar masalah terjadi karena si pengunjung sibuk mengklakson dan meneriaki si mbak Koas yang sedang memarkir mobilnya. Sebagai sesama wanita, saya bisa membayangkan si Mbak Koas yang akhirnya jadi panik dan tremor ketika memarkir mobil karena diklakson tiada henti dari belakang. Apalagi jika parkirnya bukan paralel alias parkir lurus, perpendicular parking, atau back-in angle parking (kalau bingung artinya silakan googling). Hanya Tuhan Yang Maha Esa yang tahu, wanita dan parkir mobil non paralel adalah musuh dalam keabadian.

Kedua, si Mbak adalah koas. Maksud saya, ya dia koas. Dia KOAS! (Maaf, saya tidak bermaksud untuk histeris. Tapi, dia KOAS!) yang lagi-lagi, hanya Tuhan yang tahu bagaimana beratnya beban hidup seorang koas. Itupun kalau dia berhasil melalui fase koas-nya dengan selamat dan dalam keadaan hidup.

Di rumah sakit, koas menduduki kasta terbawah dan strata yang paling rendah. Anda mulai bertanya-tanya? Bagus, itu tandanya Anda mulai mengikuti ke mana arah penjelasan saya. Bahkan ada yang berkelakar, koas adalah keset tempat semua orang di rumah sakit membersihkan debu dan kotoran yang ada di bawah sepatunya. Tidak itu saja, bahkan masih ada yang menyanggah: koas bukanlah keset, tapi debu di bawah keset. Semakin mengenaskan dan menyayat hati, bukan?

Baca Juga:

Jalan Sompok, Jalan yang Bikin Warga Semarang Tetap Sehat karena Banyak Dokter Praktik di Sini

Status Alumni UI Tak Membebani Saya, Nama Besar Kampus Adalah Kenikmatan, Bukan Tekanan!

Tugas yang tak (pernah) sederhana

Koas melakukan semua pekerjaan yang diperintahkan oleh siapa pun. Mulai dari memeriksa vital sign pasien, membantu ibu perawat mengganti popok, sprei, dan muntahan pasien, hingga membuat laporan dan mempresentasikannya di morning report (MR) keesokan harinya. Hal ini termasuk jadi kambing hitam untuk ikut “dibantai” oleh konsulen ketika laporan morning report-nya salah dan belepotan di sana sini.

Tidak hanya itu, koas juga punya tugas lain sebagai kurir yang melakukan antarjemput rekam medis dan hasil lab pasien ke semua bagian RS sesuai yang diperintahkan, kapan pun waktunya. Tak peduli tengah malam atau saat si koas mules sakit perut di WC. Pokoknya, wajib laksanakan! Kadang, dalam sehari seorang koas bisa mengelilingi rumah sakit yang luasnya ribuan meter persegi itu hingga puluhan kali demi menyelesaikan tugas kurir ini. Sesuatu yang bahkan seorang kurir ekspedisi profesional pun perlu ketabahan untuk melakukannya.

Obsgyn, ujian hidup yang sebenarnya

Ketiga, menurut jubir RS setempat, si Mbak Koas tadi ternyata sedang bertugas di bagian obsgyn alias obstetric and gynecology alias bagian kandungan. Maka, habislah sudah.

Saudara-saudaraku tercinta se-tanah air, bagian obsgyn adalah salah satu ujian terberat dalam hidup seorang koas. Di bagian ini, tuntutan tugas teramat sangat kompleks karena di bagian ini nyawa dua orang menjadi tanggung jawab sekaligus: nyawa ibu dan nyawa janin/bayinya. Di obsgyn, jangan harap bisa ketawa haha-hihi seperti di bagian lain. Apalagi jika alarm green atau blue code berdering. Wajah tegang, gerak cepat, buka semua pintu, lari, dan evakuasi pasien secepat mungkin. Di situlah akhirnya seorang koas tahu bagaimana rasanya bertanggung jawab dunia dan akhirat atas nyawa manusia.

Masih belum cukup, jadwal jaga di bagian obsgyn juga cukup padat dibanding bagian lain. Seorang koas obsgyn bisa menghabiskan waktu 30 jam untuk sekali jaga. Itu artinya, dia hanya bisa tidur dua hari sekali dan itu dijalani selama berminggu-minggu. Belum lagi jika saat jadwal jaga, si kos berjumpa dengan berbagai macam persalinan sulit dan penuh komplikasi yang membuat dia bekerja keras bagai kuda sepanjang jam jaga.

Muka pucat, tatapan kosong

Kadang, si koas harus menjumpai adanya operasi darurat tepat di akhir jam pergantian jaganya. Maka, bayangan indah kasur kamar kos yang ada di depan mata pun hilang melayang karena jam jaganya terpaksa extended. Belum lagi sebelum pulang jaga, si koas masih harus mengelap lantai dan membersihkan sisa darah atau cairan pasien pasca melahirkan. Pertanyaan Anda mulai terjawab kan, kenapa wajah si Mbak Koas di video itu terlihat pucat, garang, dan tatapan matanya kosong?

Itulah saudaraku, kita tak bisa dengan mudah menilai suatu video viral hanya dari apa yang tampak di layar. Saya tak membela si Mbak Koas, karena ketidakmampuannya untuk mengendalikan emosi juga tak bisa dibenarkan. Hanya saja, mencoba memahami Mbak Koas mungkin bisa membantu kita untuk menahan jempol kita supaya tak ikut memaki. Tidakkah itu perbuatan terpuji?

Penulis: Ita Fajria Tamim
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 3 Mitos Jaga IGD yang Nggak Masuk Akal, tapi Beneran Terjadi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 27 April 2023 oleh

Tags: bebanDokterkoas
Ita Fajria Tamim

Ita Fajria Tamim

Dokter dan mantan koas.

ArtikelTerkait

dokter

Dokter Tukang Sindir yang Membuatku Memilih Menahan Rasa Sakit

3 Juni 2019
3 Jenis Penyakit Jantung yang Sering Dijumpai Dokter UGD Beserta Gejala dan Penyebabnya Terminal Mojok

3 Jenis Penyakit Jantung yang Sering Dijumpai Dokter UGD Beserta Gejala dan Penyebabnya

27 September 2022
Nggak Cuma Ngurus Pasien, Dokter Juga Harus Siap Menghadapi Pengalaman di Luar Nalar Mojok.co

Nggak Cuma Ngurus Pasien, Dokter Juga Harus Siap Menghadapi Pengalaman di Luar Nalar

22 Maret 2024
RUU Kesehatan yang Begitu Tergesa-Gesa: Apa Itu Proses? Apa Itu Asas Keterbukaan?

RUU Kesehatan yang Begitu Tergesa-Gesa: Apa Itu Proses? Apa Itu Asas Keterbukaan?

20 April 2023
5 Istilah Mahasiswa Fakultas Kedokteran yang Menggambarkan Beratnya Kuliah di Sana Mojok.co

5 Istilah Mahasiswa Fakultas Kedokteran yang Menggambarkan Beratnya Kuliah di Sana

19 November 2023
4 Hal Menyebalkan saat Periksa di Puskesmas, Saya Tulis karena Banyak Orang Nggak Peka Mojok.co

4 Hal Menyebalkan saat Periksa di Puskesmas, Saya Tulis karena Banyak Orang Nggak Peka

24 Oktober 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.