Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Bayangkan Jika Lagu ‘Melukis Senja’ Budi Doremi Itu Ungkapan Tuhan untuk Kita

Maharlika Igarani oleh Maharlika Igarani
3 Maret 2021
A A
Bayangkan Jika Lagu 'Melukis Senja' Budi Doremi Itu Ungkapan Tuhan untuk Kita terminal mojok.co

Bayangkan Jika Lagu 'Melukis Senja' Budi Doremi Itu Ungkapan Tuhan untuk Kita terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Manusia diciptakan dari terang dan gelap, patuh dan maksiat, murni dan keruh, serta segala macam yang saling bertolak. Betapa manusia adalah sebenar-benar interpretasi kesempurnaan yang artinya ketidaksempurnaan, ya kalau keburukan dan kebaikan dinilai sebagai sebuah nilai plus dan minus. Sekarang kita bayangkan jika lagu Budi Doremi yang berjudul “Melukis Senja” diputar pelan dan masuk ke gendang telinga kita. 

Bayangkan, jika lirik di dalamnya adalah ungkapan kecintaan Tuhan untuk makhluknya. Lagu yang liriknya khusus diciptakan untuk menemani hari-harimu sebagai manusia.

Aku mengerti perjalanan hidup yang kini kau lalui
Aku berharap, meski berat kau tak merasa sendiri
Kau telah berjuang, menaklukan hari-hari mu yang tak mudah
Biar ku menemanimu
Membasuh lelah mu…

Ah, seandainya “Melukis Senja” memang sebuah puisi dari Tuhan untuk yang sedang bersedih. Betapa Tuhan memang Mahatahu. Mengetahui betapa pedih harimu belakangan ini. Sampai-sampai kamu bilang bukan belakangan ini saja, tapi hampir seluruh hidup sepertinya banyak merepotkan saraf air matamu untuk bekerja. Meski terkadang kau abaikan, Tuhan bilang Dia menemanimu, tidak membiarkanmu sendiri menghabiskan air matamu. Dia ikut menghitungnya dan memberikan rasa lega setelah kau loloskan air matamu sedikit demi sedikit.

Izinkan ku lukis senja
Mengukir namamu di sana
Mendengar kamu bercerita
Menangis tertawa

Senja itu terjadi hanya sekian menit setelah matahari terbenam. Tuhan menciptakan waktu singkat itu, beserta warna langitnya yang redup untuk memperlihatkanmu bahwa menangis itu sebuah redup hidup yang sementara. Hanya bertahan sesaat. Begitu juga tertawa. Setelah kegelapan selesai, kamu akan bertemu juga dengan keindahan pagi dan cerahnya siang. Saatnya kamu tertawa. Dan kalau hari terus berjalan, jangan lengah. Sadari kalau waktunya kamu harus merenungi sesuatu. Tentang tawamu tadi, apakah ada yang melukai?

Biar ku lukis malam
Bawa kamu bintang-bintang
Tuk temanimu yang terluka
Hingga kau bahagia

Setelah senja, Tuhan ciptakan malam yang gelap. Semakin menuju ke tengah, langitnya akan semakin pekat. Bukti manusia benar-benar punya suatu pengalaman yang membuat batinnya berdarah-darah. Lukanya dalam dan sulit sembuh. Lalu Tuhan menciptakan bintang di mana obat hatimu ada di sana. Tuhan membawakanmu bintang dan kamu harus membuka matamu yang sibuk dengan air mata itu agar mampu melihatnya dan menggapainya. Kamu juga berusaha untuk bangun menyambut pagi karena malam tidak selamanya. Pagi menyambut dan kamu boleh bahagia.

Baca Juga:

Alasan Lirik Lagu Bernadya “Untungnya, Hidup Harus Tetap Berjalan” Bisa Relate ke Banyak Orang

Curhatan Santri: Kami Juga Manusia, Jangan Memasang Ekspektasi Ketinggian

Seandainya lirik lagu “Melukis Senja” ini adalah ungkapan Tuhan pada makhluk-Nya, rasanya sungguh pas. Dia melihat seluruh sabar dan buru-burumu. Memandang seluruh letih dan semangatmu. Memperhatikan seluruh sesenggukan dan cekikikanmu. Meski lagu yang didendangkan milik Budi Doremi ini bukan terkesan lagu yang religius, namun liriknya justru mampu membuat saya berimajinasi akan ketuhanan. Tidak ada Tuhan yang meninggalkan makhluk-Nya, maka saya rasa romantisnya lirik lagu “Melukis Senja” juga dapat dimaknai sebagaimana hubungan manusia dengan pencipta yang ia yakini.

Tapi semua kembali padamu, kembali kepada kita sebagai manusia. Apakah kamu mempersilakan Dia menemanimu atau tidak. Kalau bersedia, Dia ada. Kalau tidak, ya sudah. Dia akan tetap menciptakan pagi, siang, senja, dan malam buatmu.

BACA JUGA Tafsir Sufistik Lagu-lagu Letto. Dialog Intim nan Mesra Antara Hamba dan Tuhannya dan tulisan Maharlika Igarani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 3 Maret 2021 oleh

Tags: agamaLirik Lagureligiussufi
Maharlika Igarani

Maharlika Igarani

Maharlika Igarani

ArtikelTerkait

lirik lagu tik tok

Meresapi Lirik Lagu Tik Tok: Maknanya Dalem, Cuy!

26 September 2019
pemuka agama penyimpangan borok mojok

Borok Pemuka Agama Lain Tidak Perlu Dicari

2 Oktober 2020
Begini Rasanya Hidup dalam Keluarga yang Dikenal Religius

Begini Rasanya Hidup dalam Keluarga yang Dikenal Religius

4 Maret 2023
Bukan Ibadah Salat Saya yang Kecepetan, tapi Salat Anda yang Kelamaan mojok.co/terminal

Tarawih Sepanjang Waktu, Puasa Sepanjang Usia

8 Mei 2020
ngatur-ngatur tuhan ritual agam islam mojok.co

Jangan Kira Aktivitas Agama Hanya Seputar Ritual Syariat

11 September 2020
pak wiranto

Pak Wiranto, Semoga Lekas Sembuh!

11 Oktober 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.