• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Batak KW Adalah Orang Batak yang Nggak Terlalu Batak, Saya Buktinya

Butet RSM oleh Butet RSM
6 Mei 2021
A A
Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai orang Batak KW, saya tetap merasakan anugerah punya nama bermarga Batak.

“Sahat sahat ni solu sahatma tu bortean sai leleng ma hamu mangolu sai sahatma tu panggabean sahat tu parhorasan.”

Kalimat dalam bahasa Batak itu muncul dalam grup Telegram yang saya ikuti beserta tagging ke saya dan Yesaya Sihombing. Ya, kami di-tag karena dianggap cukup Batak dan paham artinya. 

Saya hanya terkekeh melihat Yesaya Sihombing membalas dengan mengirimkan kumpulan kata-kata dalam bahasa Batak beserta terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Katanya, “Aku yo ra dong, silakan dirangkai sendiri.” Ha-ha-ha. Beginilah nasib Batak KW. Ya, saya sering kali menyebut diri saya Batak KW. 

Sebagai peranakan Jawa-Batak yang hidup di Bantul seumur hidup saya, sungguh saya tak pantas disebut sebagai orang Batak. Leluhur saya mungkin malu dengan ketidaktahuan saya akan bahasa Batak selain “dang a dong hepeng” yang artinya “nggak punya uang”. Itulah sebabnya, saya tidak terbiasa menuliskan marga di belakang nama saya. 

Sebenarnya punya marga adalah hal yang sangat menguntungkan. Setidaknya ini menurut adik ipar saya yang sering banget memakai marga istrinya untuk menjadi bahan obrolan dalam keperluan bisnisnya. Dan ini memang selalu relevan di segala zaman. Meski tak menyebutkan kalau istrinya Batak KW, tapi begitu menyebut “Marpaung” rekanan bisnis yang tadinya alot jadi lebih melunak dan tiba-tiba banyak tertawa sambil menepuk-nepuk pundak adik ipar saya. Luar biasa memang kekuatan marga bagi orang Batak pada umumnya. 

Namun, ini tak berlaku untuk lembaga negara. Ya, kebanyakan ASN sudah paham betul bahwa hubungan kekerabatan sebaiknya tidak dijadikan alasan untuk memuluskan urusan birokrasi. Bisa panjang urusannya kalau ketahuan, kan? 

Saya pernah membuktikannya waktu masih SMA. Waktu itu ada cegatan (razia), lalu saya yang belum punya SIM terjaring razia. Saya ikuti pesan orang tua buat memberikan kartu nama saudara semarga yang jabatannya sudah lumayan saat keadaan terdesak. Sambil gemetaran saya pun memberikan kartu nama itu. 

Bu Polwan bilang, “Ini apa maksudnya? Apa ini SIM kamu?” 

Saya gelagapan menjawab, “Bukan, Bu. Maaf.” 

Yah, saya pun diceramahi soal betapa memalukannya perbuatan saya. Ha-ha-ha, ya tapi nggak cuma saya kan yang berbuat dosa macam itu?

Hingga hari ini saya mengingat pesan Bu Polwan itu. Supaya tidak membawa-bawa nama belakang untuk melancarkan urusan-urusan terlebih yang berkaitan dengan birokrasi. Kadang kala memang bukannya jadi mulus malah jadi hancur lebur gara-gara sebut marga di situasi yang tidak tepat seperti pengalaman saya tadi. 

Kalau ada untungnya menyandang marga, tentu juga ada ruginya. Nah, berikut ini 3 kerugian yang bisa terjadi karena menyandang marga. 

#1 Rawan dianggap seburuk seseorang dengan marga yang sama yang track recordnya buruk

Dah jelas lah ini. Stereotip itu nyata. Apalagi marga dipahami sebagai nama keluarga. Tak heran kalau ada kejahatan yang pelakunya punya marga tertentu, punguannya (perkumpulannya) akan lekas-lekas mengeluarkan pernyataan mengecam perilaku buruk si anu. Ya ogah lah, kalau kena dampak buruk akibat perilaku buruk oknum yang semarga. 

#2 Rawan diminta memberi pinjaman

Punya marga yang sama seperti menjadi jalan tol untuk mendapatkan pinjaman uang. Biasalah nanti membicarakan kampung halaman, merembet ke masa lalu, belok sikit memuji-muji sang kenalan yang marganya sama. Lalu, “Bang, boleh nggak kali ini aja aku minta tolong.” Bhaa… Eh, tapi terjadi di banyak suku lain juga ya. Hihihi… Soal utang memang universal ya, tak pandang suku, ras, dan golongan.

#3 Rawan dijodoh-jodohkan jika statusnya pariban

Nah ini, Lur. Jadi, pariban adalah anak dari adik ataupun kakak perempuan ayah. Atau anak dari kakak atau adik laki-laki ibu. Duh, ruwet ya. Jadi, pariban ini sepupu tapi harus anak dari saudara yang berbeda jenis kelamin dari ayah atau ibu kita. Duh, kok tetep ruwet. Ya, maap ya. Intinya, pariban ini adalah sosok yang dianggap sebagai jodoh terbaik untuk pemuda Batak. Dan tentu saja hampir semua generasi muda Batak males banget disuruh pacaran dengan paribannya. Ya, kalo bisa pacaran tu nyari di luar circle keluarga lah, ya? Mosok itu lagi, itu lagi. 

Nah, kerugiannya ya gitu doang. Jelas lebih menguntungkan menyandang marga Batak. Maka meski KW, seorang keturunan Batak akan selalu bangga akan leluhurnya. Namun, buat saya yang nyaris tak paham sama sekali bahasa Batak, menyandang marga tetap saja adalah hal yang tidak mudah. Selain karena saya Batak KW, suara saya medok mBantul, wajah pun sangat nJawani. 

Jangan-jangan kalau tetap pakai marga saat berkenalan malah disangka ngaku-ngaku Batak biar segala urusannya dipermudah. Trus, arti kalimat di awal tadi apa? Ya, nggak tau. Itu ucapan selamat buat Mas Rizky Prasetya yang baru saja menikah dengan wanita Batak. Horas! Selamat datang di klub ya, Ito Rizky! 

BACA JUGA Orang Batak: Stereotip VS Kenyataan yang Sebenarnya dan tulisan Butet Rachmawati Sailenta Marpaung lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 6 Mei 2021 oleh

Tags: bahasa BatakMargaorang batak

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Butet RSM

Butet RSM

Butet RSM, ibu rumah tangga beranak tiga yang suka bercengkrama di medsos.

ArtikelTerkait

Begini Rasanya Jadi Orang Batak Keturunan Jawa Berwajah Timur terminal mojok

Begini Rasanya Jadi Orang Batak Keturunan Jawa Berwajah Timur

23 Maret 2021
Orang Batak: Stereotip VS Kenyataan yang Sebenarnya

Orang Batak: Stereotip VS Kenyataan yang Sebenarnya

3 April 2020
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Menelusuri Alasan Orang Lebih Memilih Baca Scanlation Ketimbang Membeli Komik Asli terminal mojok

Menelusuri Alasan Orang Lebih Memilih Baca Scanlation Ketimbang Beli Komik Asli

Es Tebu, Minuman Nostalgia yang Terlupakan di Bulan Ramadan. #TakjilanTerminal42 terminal mojok

Es Tebu, Minuman Nostalgia yang Terlupakan di Bulan Ramadan. #TakjilanTerminal42

Jenis-jenis Kuker Alias Kue Kering Paling Favorit di Kalangan Masyarakat terminal mojok

Jenis-jenis Kue Kering Paling Favorit yang Nggak Boleh Dilewatkan di Momen Lebaran



Terpopuler Sepekan

Surat Cinta untuk Walikota: Pak, Malang Macet, Jangan Urus MiChat Saja!
Pojok Tubir

Mati Tua di Jalanan Kota Malang

oleh Mohammad Faiz Attoriq
28 Maret 2023

Lama-lama, kelakar mati tua di jalanan Kota Malang itu nggak lagi jadi guyonan, tapi risiko yang menjelma jadi nyata.

Baca selengkapnya
Derita Pemilik Honda CS1, Mulai dari Biaya Servisnya Mahal Sampai Disinisin Montir di Bengkel

Derita Pemilik Honda CS1, dari Biaya Servis yang Mahal Sampai Disinisin Montir di Bengkel

25 Maret 2023
Pantes Nissan Evalia Nggak Laku di Indonesia, Desainnya Aneh!

Pantes Nissan Evalia Nggak Laku di Indonesia, Desainnya Aneh!

28 Maret 2023
Pengalaman Saya Naik ATR 72, Pesawat Baling-baling yang Katanya Berbahaya

Pengalaman Saya Naik ATR 72, Pesawat Baling-baling yang Katanya Berbahaya

23 Maret 2023
3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare yang Bikin Kecewa

3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare yang Bikin Kecewa

20 Maret 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=_zeY2N8MAE4

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!