Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Kesehatan

Banyak yang Sakit Saat Musim Hujan: Kenapa Ada yang Rentan dan Ada yang Tahan?

Dwi Kartika Sari oleh Dwi Kartika Sari
12 Januari 2024
A A
Banyak yang Sakit Saat Musim Hujan: Kenapa Ada yang Rentan dan Ada yang Tahan?

Banyak yang Sakit Saat Musim Hujan: Kenapa Ada yang Rentan dan Ada yang Tahan? (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Setiap musim hujan datang, menyaksikan orang di sekitar kita jatuh sakit menjadi pemandangan yang lumrah. Teman kantor tiba-tiba izin tidak masuk, atau tetap datang ke kantor dengan memakai baju tebal dan masker. Pilek, batuk, sakit tenggorokan, sampai demam berdarah memang lebih banyak terjadi pada musim hujan. Tapi, sepertinya hampir di setiap kantor pasti ada saja teman kerja tipe Hercules, dia tetap sehat padahal yang lain tumbang. Kenapa bisa ada yang rentan sakit dan ada yang tahan?

Proses seseorang bisa terkena suatu penyakit tidaklah sederhana, karena ini berhubungan dengan berbagai faktor. Contohnya temanmu yang sakit flu. Temanmu bisa kena flu karena kombinasi beberapa faktor, antara lain: serangan infeksi virus influenza, daya tahan tubuh turun karena kurang istirahat akibat lembur, dan datangnya musim hujan yang membuat suhu udara jadi lebih dingin.

Dulu, orang mengira manusia bisa menderita sebuah penyakit hanya karena satu faktor penyebab, yaitu terserang infeksi virus saja misalnya. Hal tersebut disebut sebagai penyebab tunggal/single causation of disease. Namun, seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, diketahui bahwa suatu penyakit timbul sebagai akibat dari interaksi berbagai faktor. Hal ini juga disebut sebagai penyebab majemuk/multiple causation of disease.

Faktor-faktor ini di antaranya karakteristik individu, yang meliputi usia, jenis kelamin, status gizi, status kekebalan tubuh, dan sebagainya. Lalu, faktor lingkungan, baik lingkungan fisik, lingkungan biologis dan lingkungan sosial. Terakhir, faktor agen penyebab penyakit seperti virus, bakteri, jamur dan lain-lain.

Musim hujan nggak ngaruh

Coba amati teman Herculesmu yang jarang sakit itu. Teman kerja tipe ini biasanya berusia masih muda, makannya teratur, doyan makan sayur (kalau ini bikin kamu ingat Popeye berarti kamu sudah cukup berumur), suka bersih-bersih, dan tipikal penyuka olahraga. Bisa jadi dia juga tinggal di rumah atau kamar kos yang ventilasinya baik. Kombinasi berbagai faktor tersebut menunjang kesehatannya sehingga ia menjadi tipe Hercules.

Teman kerja tipe rentanmu kemungkinan memiliki karakteristik yang sebagian berkebalikan dari si Hercules. Dari segi usia mungkin sudah lebih senior, kurang memperhatikan pola makan dan pola istirahat, kurang olahraga, ventilasi tempat tinggal yang kurang baik, atau mungkin juga sudah mengidap penyakit lain seperti Diabetes Melitus.

Lalu kenapa saat musim hujan kita cenderung lebih gampang sakit? Tidak bisa dimungkiri ketika musim hujan datang, faktor lingkungan menjadi kurang bersahabat dengan kesehatan kita. Suhu udara yang lebih dingin membuat virus berkembang lebih subur. Hujan juga membuat kita menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan, kita jadi lebih rentan tertular flu jika teman satu ruangan kita sedang kena flu.

Di samping itu, sampah yang menampung genangan air akan menjadi sarang-sarang nyamuk. Kalau sudah begini, nyamuk pembawa penyakit demam berdarah pun menjadi musuh berukuran mini. Jika terjadi bencana banjir, penyakit seperti kolera akan menjadi tamu yang tidak ingin kita jamu. Air banjir yang terkontaminasi bakteri penyebab kolera (Vibrio cholerae) menjadi aktornya. Kelangkaan air bersih saat bencana banjir membuat cuci tangan pakai sabun sulit dilakukan. Ini menjadi sebuah kombinasi yang menyuburkan penyakit kolera.

Baca Juga:

10 Kebiasaan Buruk yang Harus Ditinggalkan agar Motor Nggak Gampang Mogok Saat Musim Hujan

Jalanan Jakarta Saja Sudah Menyebalkan, Ditambah Musim Hujan Makin Mengesalkan

Faktornya buanyak

Jika sudah begitu, bisakah kita menjadi seperti si tipe Hercules pada musim hujan ini? Bisa saja. Ingat kembali bahwa suatu penyakit terjadi karena interaksi berbagai faktor. Faktor lingkungan yang kurang menunjang pada musim hujan ini bisa kita coba seimbangkan. Beberapa hal yang bisa kita lakukan misalnya membersihkan sekitar rumah dari sampah dan memastikan saluran air tidak tersumbat. Selain itu, membuka jendela saat pagi hari sebelum polusi asap kendaraan menyerang juga penting untuk dilakukan.

Karakteristik individu juga menjadi sesuatu yang bisa kita perkuat untuk tetap sehat. Tentu saja kita tidak bisa kita mundurkan umur. Hehehe. Tapi perihal lain bisa kita usahakan. Pertama-tama, perhatikan pola makan dan asupan nutrisi. Pastikan makanan yang kita makan mencukupi kebutuhan tubuh. Tidak perlu mahal seperti makanan para healthy lifestyle influencer di Instagram. Makan nasi dengan lauk protein seperti telur atau ikan kembung, juga tidak lupa makan sayur tentunya.

Lebih bagus lagi kalau bisa dilengkapi dengan konsumsi buah-buahan. Kedua, cukup istirahat. Usahakan jangan begadang jika tidak benar-benar terpaksa. Ketiga, sempatkan untuk berolahraga sesuai kemampuan dan kebutuhan tubuh.

Lingkungan adalah koentji

Faktor serangan agen penyakit bisa coba kita lawan, memakai masker menjadi salah satu cara yang bisa kita lakukan. Di samping pakai masker, usaha lainnya adalah mencuci tangan pakai sabun, atau setidaknya menggunakan hand sanitizer. Selain penyebaran melalui udara (airborne disease), flu juga dapat menular melalui sentuhan. Kalau kita berjabat tangan dengan seseorang yang sedang kena flu, kita bisa tertular flu juga jika tidak mencuci tangan.

Sebagai penutup, harus kita tanamkan dalam pikiran bahwa terjadinya penyakit tidak bisa lepas dari sesuatu yang sangat dekat dengan kehidupan manusia, yaitu lingkungan hidup manusia. Kita tidak bisa menjaga kesehatan tanpa memelihara lingkungan. Selamat menjaga kesehatan di musim hujan. Jangan hujan-hujan hanya karena ingin menangisi mantanmu yang nggak seberapa itu.

Penulis: Dwi Kartika Sari
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Alasan Jogja Tetap Panas meski Sudah Masuk Musim Hujan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 12 Januari 2024 oleh

Tags: ketahanan tubuhmusim hujanPenyakit
Dwi Kartika Sari

Dwi Kartika Sari

Dokter umum yang saat ini tinggal di Kabupaten Magelang.

ArtikelTerkait

musim hujan cara mengurangi potensi basah kuyup ketika hujan turun mojok.co

Menghitung Potensi Basah Kuyup ketika Bepergian Saat Musim Hujan

4 November 2020
Musim Hujan dan Banjir Tiba, Berhenti Menyalahkan Sampah!

Musim Hujan dan Banjir Tiba, Berhenti Menyalahkan Sampah!

8 Desember 2019
varises otot penyakit mojok

Mengenal Varises dan 6 Macam Penyebabnya

13 September 2020
probiotik

Antibiotik dan Probiotik: Apa Bedanya?

30 Agustus 2019
3 Makanan Khas Jogja yang Menyimpan Bahaya apalagi jika Kamu Punya Riwayat Penyakit Tertentu

3 Makanan Khas Jogja yang Menyimpan Bahaya apalagi jika Kamu Punya Riwayat Penyakit Tertentu

24 November 2023
burger sehat lemak kolesterol makanan mojok

Mengapa Burger Tidak Sehat Padahal Bahan-bahannya Sehat Semua?

24 September 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.