Jika saya diminta untuk menyebutkan apa yang bisa dibanggakan dari Bangkalan Madura, sejujurnya saya bingung apa yang harus saya utarakan sebagai warga. Sebab melihat kondisi kabupaten ini, tak ada yang menarik di setiap sisi. Yah, meskipun katanya Bangkalan Madura masuk kawasan metropolitan, faktanya kabupaten ini lebih sering disebut kawasan tertinggal.
Untuk melihat ketertinggalan ini, saya tak akan bahas yang berat-berat, seperti bikin provinsi lah, masalah tambang, investor, atau yang lain. Di sini saya akan bahas hal-hal yang sebenarnya biasa saja, tapi sekelas Bangkalan Madura masih nggak punya dan nggak bisa!
#1 Sentra wisata kuliner tidak ada di Bangkalan Madura
Setiap saya berkunjung ke suata kota/daerah, bukan untuk berwisata, saya sering kali berkunjung ke SWK atau Sentra Wisata Kuliner. Entah untuk makan siang, atau ngopi menghabiskan waktu luang. Nah, sejauh ini saya tidak menemukan adanya SWK di Bangkalan Madura. Padahal ini akan memudahkan para pekerja, mahasiswa, atau pendatang mencari makanan/minuman murah.
Di Pamekasaan Madura saja misalnya, di sana ada Food Colony. Dengan adanya Food Colony, pada pedagang di Pamekasan kini tertata rapi, tidak berantakan seperti sebelumnya. Apalagi kalau di Surabaya, banyak sekali pilihan SWK di sana.
#2 Bangkalan Madura nggak punya tugu ikonik
Tugu menjadi penting sebagai identitas sebuah wilayah. Nah, saya rasa Bangkalan Madura gagal memiliki identitas ini. Misalnya, identitas kota salak yang juga berdiri tugu salak di Bangkalan. Apakah sudah menjadi ikon Bangkalan Madura? Sudah tidak, kan?
Lalu Tugu Bebas Tributa, apa masyarakat paham makna tugu ini? Saya rasa juga tidak. Ya, bagaimana bisa jadi dikenal masyarakat luar, bagi masyarakat lokal saja Tugu Bebas Tributa masih asing.
Coba tugu Bebas Tributa dibranding seperti tugu Pal Putih Jogja, pasti keren!
Baca halaman selanjutnya: #3 Bikin taman kota selain alun-alun…




















