Akhir-akhir ini, saya sering membaca curhatan dan juga kritikan masyarakat Bangkalan Madura di Terminal Mojok. Saya sendiri sebagai warga juga turut andil menyuarakan hal tersebut. Banyak yang mengeluhkan kondisi Bangkalan yang begini-begini saja, entah dari segi pariwisata, jalanan berlubang, pendidikan, hingga parkir liarnya.
Kritikan tersebut tentu saja valid karena saya melihat dengan jelas bahwa semua memang begitu adanya. Namun, sebagai warga asli Bangkalan, saya juga ingin menyampaikan beberapa hal yang membuat saya bersyukur karena terlahir di daerah ini.
Bangkalan Madura memang banyak kurangnya, akan tetapi terlahir di daerah ini memberikan saya banyak privilese.
#1 Ada jembatan Suramadu
Pulau Madura mungkin memang termasuk dalam bagian Provinsi Jawa Timur, namun nyatanya ia tertinggal seribu tahun di belakang dari pulau tetangganya. Hingga sejak adanya jembatan tol Suramadu, ketimpangan tersebut perlahan-lahan mulai disingkirkan.
Jembatan Nasional Suramadu yang diresmikan tahun 2009 lalu rasanya sudah seperti sebuah terowongan yang menghubungkan dimensi antara Madura dan Surabaya. Perjalanan ke Surabaya yang sebelumnya bisa menempuh waktu berjam-jam, kini bisa dipersingkat hanya dalam hitungan menit. Tentu saja jembatan tersebut ada di Kabupaten Bangkalan Madura.
Selain mempercepat akses dari dan menuju ke Surabaya, jembatan Suramadu ini juga membagun geliat ekonomi UMKM di sekitarnya—yang tentu saja ada di daerah Bangkalan. Saya menyaksikan sendiri bagaimana banyaknya pilihan kuliner yang berjejer di sekitar area Suramadu ini.
Saya yakin, sih, ketiga daerah kabupaten lain di Pulau Madura juga merasa iri pada Bangkalan karena akses cepat ke Suramadu ini, hehehe.
Baca halaman selanjutnya: Lebih dekat dengan Surabaya…