Masuk PTN (Perguruan Tinggi Negeri) top memang impian banyak siswa. Banyak pula yang berpikir bahwa masuk PTN top akan mudah mencari pekerjaan ketika sudah lulus nanti. Kuliah di kampus bergengsi juga dapat menjadi kebanggaan tersendiri karena tidak semua orang bisa melakukannya. Apalagi kalau sudah memakai almamater kebanggaan.
Setiap siswa punya kesempatan yang sama untuk bisa kuliah di kampus impiannya asalkan berusaha keras. Masuk kampus negeri yang menjadi incaran banyak siswa sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan. Namun pertanyaannya, kamu mampu nggak keluar dari kampus tersebut? Beberapa mahasiswa yang kuliah di kampus top bilang kalau masuknya saja yang gampang, tapi keluarnya sulit.
Tidak ada salahnya jika bangga bisa masuk PTN top, tapi jangan terlalu berlebihan. Sebab, kamu akan mulai merasakan persaingan yang sebenarnya saat sudah menjalani perkuliahan. Masuknya bisa, tapi keluarnya belum tentu demikian.
Banyak mahasiswa di PTN top yang DO karena merasa kesulitan menerima pembelajaran di kelas
Masuk UI atau ITB mungkin bisa menjadi kebanggaan tersendiri bagi siswa. Namun kebanggaan itu tidak akan bertahan lama karena selebihnya kita yang harus berjuang di kampus tersebut. Jika dapat mengimbangi pembelajaran di kelas, mungkin tidak akan menjadi masalah berarti. Berbeda jika di tahun pertama saja sudah sangat kesulitan hingga IPK jeblok tak karuan.
Beberapa mahasiswa bahkan memutuskan untuk DO dari kampusnya karena merasa kesulitan dalam menerima pembelajaran di kelas. Sering juara saat di sekolah belum tentu dapat menjadi nomor satu di perkuliahan. Bisa saja juara satu di sekolah tapi menjadi yang terbawah ketika sudah masuk kuliah karena persaingan yang berat di kampus, terlebih di PTN top.
Tidak bisa bertahan karena merasa salah jurusan sebab mendaftar tidak sesuai minat asalkan masuk kampus impian
Banyak siswa yang memilih jurusan yang bukan passion-nya namun tetap dipaksakan asalkan bisa masuk kampus impian. Mereka memilih jurusan yang mudah masuknya asalkan bisa memakai almamater impiannya. Padahal masih ada kesempatan untuk bisa masuk ke jurusan sesuai keinginan jika mendaftar di kampus lain. Namun karena ambisi masuk PTN top, beberapa siswa tidak memikirkan dampak jangka panjangnya.
Akibat dari asal-asalan memilih jurusan, banyak mahasiswa yang pada akhirnya tidak bisa mengikuti perkuliahan dengan baik sehingga tidak bisa bertahan lama di kampusnya. Alhasil, beberapa di antara mereka pun memilih untuk mengundurkan diri dan mendaftar di kampus lain dengan jurusan yang memang menjadi passion-nya. Beberapa juga ada yang masih bertahan karena terpaksa, bahkan ada yang hingga lulus.
Tidak apa masuk di kampus pilihan kedua atau ketiga asalkan sesuai minat daripada masuk kampus impian tapi hilang arah karena salah jurusan
Masuk PTN top tidak akan menjamin kamu bisa mudah mendapatkan pekerjaan dengan gaji selangit. Saat lulus, kamu harus bersaing dengan kandidat lain dari banyak kampus. Jika kalah bersaing dalam hal kemampuan, kamu akan terdepak meski lulusan dari kampus ternama. Apalagi jika kamu lulus dari kampus ternama namun tidak mengerti apa yang sudah dipelajari selama kuliah.
Pilihlah jurusan atau program studi yang memang kamu inginkan, bukan kampus yang ingin kamu kejar. Tidak masalah jika kapasitasmu memang mampu untuk masuk jurusan impian di kampus impian. Namun jika memang dirasa tidak memungkinkan, jangan memaksakan apalagi memilih jurusan asal-asalan demi bisa masuk kampus top. Kebanggaan masuk PTN top hanyalah sesaat, selebihnya berjuang keras agar bisa keluar (lulus) dari kampus tersebut.
Setiap siswa tentu punya tujuan dan prioritasnya masing-masing dalam memilih kampus dan jurusan. Jika sudah berhasil masuk, maka kamu harus bertanggung jawab atas pilihanmu tersebut kalau memang tidak mau berhenti di tengah jalan.
Penulis: Erfransdo
Editor: Intan Ekapratiwi
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
