Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Bandung Selatan, Tempat Tinggal Orang-orang Paling Kuat Se-Bandung

Raden Muhammad Wisnu oleh Raden Muhammad Wisnu
10 Maret 2025
A A
Bandung Selatan, Tempat Tinggal Orang-orang Paling Kuat Se-Bandung

Bandung Selatan, Tempat Tinggal Orang-orang Paling Kuat Se-Bandung (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Mungkin kalian berpikir bahwa orang-orang kuat dari Bandung berasal dari daerah-daerah yang beberapa dekade lalu terdapat banyak preman yang berkuasa pada zamannya. Misalnya daerah Cicadas dan Cikaso, atau area lain seperti Terminal Cicaheum, Pasar Palasari, hingga Kawasan Braga yang kerap dijadikan lokasi syuting sinetron Preman Pensiun. Bagi saya, orang-orang paling kuat di Bandung itu berasal dari kawasan Bandung Selatan.

Kawasan Bandung Selatan yang saya maksud di sini utamanya adalah wilayah Bojongsoang, Dayeuhkolot, hingga Baleendah, meskipun tulisan ini bisa juga mencakup wilayah yang lebih jauh seperti Ciparay, Sapan, hingga Soreang.

Bandung Selatan kerap kebanjiran di musim hujan

Mungkin kalian bertanya-tanya, kenapa saya bisa mengatakan bahwa orang-orang kuat dari Bandung berasal dari Bandung Selatan? Saya punya alasannya.

Pertama, Bandung Selatan bukan wilayah biasa, ia adalah rumah dari manusia-manusia kuat yang tiap tahun bergelut dengan air. Tentu bukan dalam artian positif, karena air yang saya maksud di sini adalah bencana banjir.

Sewaktu sekolah, ada beberapa teman saya yang rumahnya berada di Kecamatan Baleendah. Rumah mereka hanya berjarak beberapa puluh meter dari Sungai Citarum. Setiap kali musim hujan tiba, teman-teman saya ini sering kali terlambat atau tidak masuk sekolah selama beberapa hari. Bukan karena mereka malas, tapi karena kebanjiran.

Ya, setiap musim hujan tiba, kawasan Bandung Selatan selalu kebanjiran. Teman saya bercerita bahwa dia dievakuasi menggunakan perahu ke tempat yang lebih aman. Saat itu saya hanya bisa manggut-manggut ketika dia bercerita tentang bagaimana dia dan keluarganya berusaha survive dari banjir yang menerjang rumahnya tiap musim hujan datang.

Permasalahan banjir di Bandung Selatan ini nggak cuma terjadi dalam kurun waktu satu atau dua dekade ini. Masalah ini sudah terjadi sejak zaman kolonial Belanda. Pasalnya, Bandung Selatan berbatasan langsung dengan Sungai Citarum. Bedanya, saat ini banjir semakin parah karena semakin padatnya permukiman warga. Tiap kali banjir melanda, akses transportasi dan kegiatan ekonomi antara Kota Bandung dan Bandung Selatan lumpuh total.

Macet dan jauh dari Kota Bandung

Di luar musim hujan, kawasan Bandung Selatan adalah kawasan gersang karena berada pada dataran yang lebih rendah dibandingkan Kota Bandung. Setiap harinya kendaraan besar seperti elf, bus, hingga truk yang mengarah ke Soreang maupun Kota Bandung lewat sini sehingga macet tak terelakkan. Sedikit sekali transportasi publik yang melewati Bandung Selatan sehingga warga terpaksa menggunakan kendaraan pribadi yang pastinya menambah kemacetan di jalan.

Baca Juga:

4 Kasta Tertinggi Varian Rasa Brownies Amanda yang Nggak Bikin Kecewa

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

Teman SMA yang saya ceritakan tadi juga harus berangkat sekolah tepat setelah salat subuh karena saat itu dia belum diizinkan menggunakan sepeda motor. Setelah punya sepeda motor pun dia tetap harus berangkat pada waktu yang sama karena jarak rumahnya ke sekolah sekitar 20 kilometer. Saat kuliah dan sudah bekerja pun, saya bertemu beberapa teman yang berasal dari Bandung Selatan. Mereka pun kurang lebih berangkat kuliah maupun kerja pada waktu yang sama, setelah salat subuh.

Jangan harap perjalanan pulang bisa lebih cepat. Perjalanan pulang ke Bandung Selatan dari Kota Bandung bisa lebih mengerikan dibandingkan perjalanan berangkat, apalagi ketika hujan.

Kemarin, ketika hujan besar dan banjir melanda Bandung Selatan, sepupu saya harus menempuh waktu hingga 3 jam dari Pasar Kordon Kota Bandung hingga Podomoro Park Kabupaten Bandung! Padahal jarak kedua lokasi tersebut sekitar 3 kilometer saja. Itu baru sampai Podomoro Park, belum sampai ke Baleendah maupun Ciparay!

Ditinggali orang-orang yang kuat saja

Saya kerap bertanya dalam hati, kenapa orang-orang Bandung Selatan nggak ngekos atau pindah rumah saja alih-alih harus menghadapi banjir dan kemacetan. Yah, jawabannya mungkin soal uang. Ngekos dekat kampus atau kantor memang bikin mereka nyaman, tapi harganya kan nggak murah. Pindah rumah apalagi. Meski begitu, saya tetap salut pada betapa kuatnya mental mereka. Orang-orang terkuat di Bandung memang berasal dari Bandung Selatan.

Saya menulis ini bukan untuk meromantisisasi mereka. Justru saya ingin tulisan ini dibaca langsung oleh Bupati Bandung dan Gubernur Jawa Barat biar mereka bisa kerja yang bener. Pasalnya, sudah berkali-kali ganti bupati, ganti gubernur, dan bahkan ganti presiden, tapi nggak ada perubahan sama sekali. Kasihan lho warga di Bandung Selatan, Pak.

Saya juga berharap tulisan ini dibaca oleh (oknum) warga Bandung Selatan yang sering buang sampah ke Sungai Citarum maupun pemilik pabrik yang sembarangan buang limbah atau sampah ke Singai Citarum. Tobat, deh. Jangan nunggu sampai palid (hanyut) dulu baru sadar. Memangnya mau sampai kapan kebanjiran mulu.

Penulis: Raden Muhammad Wisnu
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Jalan Nurtanio Bandung, Jalan yang Paling Bermasalah Saat Ini di Kota Bandung, Mulai dari Proyek yang Tak Kunjung Usai hingga Memakan Korban Jiwa.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 10 Maret 2025 oleh

Tags: BandungBandung SelatanJawa Barat
Raden Muhammad Wisnu

Raden Muhammad Wisnu

Akun resmi Raden Muhammad Wisnu Permana. Akun ini dikelola oleh beberapa admin. Silakan follow akun Twitternya di @wisnu93 dan akun Instagramnya di @Rwisnu93

ArtikelTerkait

Jalan Gegerkalong Kota Bandung Semakin Menyebalkan karena Pemkot dan Pengguna Jalan yang Nggak Peka Mojok.co

Jalan Gegerkalong Kota Bandung Semakin Menyebalkan karena Pemkot dan Pengguna Jalan yang Nggak Peka

7 Juli 2024
Jatinangor

Berkenalan dengan Jatinangor, Kota Kecil dengan Lautan Mahasiswa

10 September 2019
Panduan Menggunakan Kata ‘Akang’ buat Orang Non-Sunda terminal mojok.co

Panduan Menggunakan Kata ‘Akang’ buat Orang Non-Sunda

23 Januari 2021
Kecamatan Bandung Wetan dan Bandung Kulon, Sama-sama Daerah Kota yang Nasibnya Jauh Berbeda Mojok.co

Kecamatan Bandung Wetan dan Bandung Kulon, Sama-sama Daerah Kota yang Nasibnya Jauh Berbeda

28 Desember 2024
Teras Cihampelas Bandung: Habiskan Dana Puluhan Miliar untuk Pembangunan, Kini Mati Suri

Teras Cihampelas Bandung: Habiskan Dana Puluhan Miliar untuk Pembangunan, Kini Mati Suri

22 September 2024
Surat Terbuka untuk Camat Rengasdengklok! (Unsplash)

Surat Terbuka untuk Camat Rengasdengklok, Terkait Semrawutnya Alun-alun Rengasdengklok di Depan Matanya

29 Juni 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.