Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Bandung Kota Kuliner, tapi Orang Asli Bandung Jarang Kulineran

Raden Muhammad Wisnu oleh Raden Muhammad Wisnu
21 Mei 2022
A A
Bandung Kota Kuliner, tapi Orang Asli Bandung Jarang Kulineran braga

Bandung Kota Kuliner, tapi Orang Asli Bandung Jarang Kulineran (Firman Hendrianto via Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sejak lama, saudara, teman sekolah, teman kuliah, hingga rekan kerja saya selalu bilang bahwa mereka sangat senang ketika berkunjung ke Bandung. Udaranya sejuk dan banyak ragam pilihan kuliner yang bisa dieksplorasi. Akan tetapi, sebagai orang asli Bandung, saya malah nggak relate dengan pernyataan mereka karena orang Bandung asli bakalan bingung ketika ditanya rekomendasi tempat kulineran. Lha gimana, jarang banget kulineran, Bos!

Sejak kecil, saya dan teman-teman saya yang asli Bandung memang jarang banget buat kulineran. Kalau nongkrong, kita lebih suka nongkrong di coffee shop langganan alih-alih kulineran seperti yang dilakukan orang luar. Ada sejumlah alasan yang membuat orang Bandung malah jarang kulineran di kota wisata yang disebut-sebut sebagai surganya bagi pencinta kuliner Nusantara. Berikut ini alasannya.

#1 Harganya nggak masuk kantong, euy!

Pertama, kuliner unik dari Bandung sering viral di media di media sosial itu harganya nggak ngotak banget. Buat orang luar, terutama orang Jakarta yang penghasilannya cenderung lebih besar, harga yang terpampang di menu makanannya jelas terhitung murah. Tapi, buat orang sini, harganya mahal banget!

Target pasarnya memang bukan untuk warga Bandung yang belum punya kemerdekaan finansial kayak saya, melainkan target pasarnya untuk warga luar maupun warga asli yang sudah punya kemerdekaan finansial. Orang akayak saya pasti mikir seribu kali sebelum kulineran.

“Lho, itu kan karena situ nggak punya duit banyak. Orang lain belum tentu!”

Yakin nih? Yakin orang yang duitnya banyak itu mayoritas? Kalau iya, kesenjangan ekonomi nggak bakalan ada~

Uang (Pixabay.com)

#2 Macet

Kedua, selain harganya nggak masuk kantong, tempat kulinernya susah dijangkau karena macet. Udah macet, setibanya di tempat wisata kuliner pun tempatnya penuh banget sampai-sampai harus antre panjang. Begitu tiba gilirannya, nggak bisa lama-lama di sana karena nggak enak, masih banyak yang ngantre. Nah, kalau udah kayak gitu, masih minat kulineran?

Ilustrasi macet (Pixabay.com)

#3 Kulinernya biasa aja

Ketiga, bagi warga Bandung, tempat kuliner yang selalu dipenuhi warga luar itu biasa aja karena sudah biasa kita konsumsi sehari-hari. Dari kecil, warga Bandung pasti sudah terbiasa mencicipi batagor, cuanki, bakso, hingga mie kocok. Di abang-abang gerobak dekat rumah juga banyak ginian mah.

Baca Juga:

4 Kasta Tertinggi Varian Rasa Brownies Amanda yang Nggak Bikin Kecewa

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Makanya, buat orang asli Bandung, mending beli di abang-abang gerobak atau pesan makanan tersebut via ojek online aja sambil rebahan di rumah. Harganya jauh lebih murah. Kita juga nggak usah bermacet-macetan seharian cuma buat makan makanan yang sudah biasa kita konsumsi dari kecil.

Cuanki (Shutterstock.com)

Sama seperti teman saya yang asli Bali atau Yogya. Ketika saya berkunjung kesana, mereka juga bingung mau membawa saya wisata kuliner ke mana. Sebab, teman saya yang asli sana sama seperti saya, jarang banget kulineran di tanah kelahirannya karena sudah terbiasa dari lahir mencicipi kuliner-kuliner tersebut. Kurang lebih seperti itulah perbandingannya. Warga lokal mah pasti jarang kulineran di tanah kelahirannya. Lebih sering kulineran di tempat lain yang bukan merupakan tanah kelahirannya. Iya kan?

Meskipun begitu, jangan salah, bukan berarti saya nggak mendukung suburnya pertumbuhan wisata kuliner di Bandung. Saya sangat senang dengan pertumbuhan wisata kuliner karena telah menyumbang pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat bagi warganya. Tapi, ya itu, sebagai akamsi, bakal jarang kulineran ala-ala. Paling ya pas saudara berkunjung. Sebagai tuan rumah yang baik, saya pastinya harus mengantarkan tamu saya tersebut ke tempat-tempat wisata kuliner tersebut kan?

Penulis: Raden Muhammad wisnu
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Ngakunya Butuh Kerja, tapi Pas Dikasih Info Loker kok Malah Pilih-pilih, sih?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 21 Mei 2022 oleh

Tags: BandungKuliner
Raden Muhammad Wisnu

Raden Muhammad Wisnu

Akun resmi Raden Muhammad Wisnu Permana. Akun ini dikelola oleh beberapa admin. Silakan follow akun Twitternya di @wisnu93 dan akun Instagramnya di @Rwisnu93

ArtikelTerkait

5 Rekomendasi Mi Ayam Jogja Selain Pakdhe Wonogiri dan Tumini mie ayam jogja terminal mojok.co

5 Rekomendasi Mi Ayam Jogja Selain Pakdhe Wonogiri dan Tumini

26 September 2020
Brongkos, Kuliner Jogja yang Perlu Dapat Sorotan. Jangan Gudeg dan Bakpia Melulu Mojok.co

Brongkos, Kuliner Jogja yang Perlu Dapat Sorotan. Jangan Gudeg dan Bakpia Melulu

20 November 2024
5 Rekomendasi Hotel Murah Meriah di Sekitar Gedung Sate Bandung

5 Rekomendasi Hotel Murah Meriah di Sekitar Gedung Sate Bandung

21 April 2022
Sudah Saatnya Kita Meromantisasi Kemacetan di Bundaran Cibiru Bandung

Sudah Saatnya Kita Meromantisasi Kemacetan di Bundaran Cibiru Bandung

9 Juni 2023
Terminal Ledeng: Terminal Multifungsi di Pinggiran Kota Bandung yang Bukan Sekadar Tempat Ngetem Angkot

Terminal Ledeng Bandung: Terminal Multifungsi di Pinggiran Kota Bandung yang Bukan Sekadar Tempat Ngetem Angkot

12 Juni 2025
Pengalaman Saya sebagai Mahasiswa Muslim yang Kuliah di Universitas Swasta Kristen, Banyak Sekali Cobaannya Mojok.co

Cobaan Berat Kuliah di Universitas Kristen bagi Saya Mahasiswa Muslim dan yang Paling Berat Adalah Jatuh Cinta

8 Mei 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu Mojok.co

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu

13 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.