Sebagai orang Sunda, saya juga bingung mau mengartikan kosakata bahasa Sunda ini untuk kalian, Gaes.
Indonesia memiliki begitu banyak bahasa daerah. Menurut data Badan Bahasa Kemendikbud RI, ada sebanyak 781 bahasa daerah yang digunakan di Indonesia. Bisa dibayangkan kan berapa banyak kosakata atau istilah yang lahir dari masing-masing bahasa daerah tersebut? Dan itu nggak semuanya bisa diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, lho. Inilah yang pernah dibahas oleh Mbak Dyan Arfiana Ayu Puspita dan Mbak Liza Rizki Amalia lewat artikel mereka di Terminal Mojok beberapa waktu yang lalu.
Begitu juga dengan bahasa Sunda, bahasa yang gunakan dalam percakapan sehari-hari. Ada beberapa kosakata yang bukan cuma nggak bisa diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, tapi juga susah dijelaskan artinya secara gamblang oleh orang Sunda itu sendiri. Biar kamu nggak penasaran, saya coba jelaskan—meski dengan susah payah—beberapa kosakata bahasa Sunda yang memang susah untuk dijelaskan itu.
#1 Atuh
Kata ini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari orang Sunda tapi sebetulnya nggak punya arti apa pun. Fungsinya hanya sebagai pelengkap kalimat supaya percakapan jadi lebih akrab. Contohnya kalimat “sok atuh geura balik” dengan “sok geura balik” itu kurang lebih punya arti yang sama, yaitu “cepat pulang sana”. Jadi kalau ada yang nanya arti dari kata “atuh”, pastinya saya bingung bagaimana menjelaskannya.
#2 Jabaning
Ini juga termasuk kosakata bahasa Sunda yang susah untuk dijelaskan. Biasanya, kata “jabaning” ini digunakan ketika menghadapi situasi yang nggak diharapkan dan diperparah oleh situasi yang lain. Contohnya kalimatnya begini: Duh, aya razia pulisi, jabaning urang teu mawa SIM (Duh, ada razia polisi, mana saya nggak bawa SIM). Semoga bisa dipahami, ya.
#3 Uyuhan
“Maneh mah kuliah bari riweuh gawe, uyuhan bisa lulus oge” artinya kurang lebih “kamu itu kuliah sambil sibuk kerja, sudah syukur alhamdulillah bisa lulus juga”. Saya terjemahkan seperti itu karena saya susah mencari padanan kata yang sesuai dalam bahasa Indonesia. Intinya, kata “uyuhan” dalam bahasa Sunda ini mungkin bisa berarti “masih mending” atau digunakan ketika seseorang bisa melampaui ekspektasi.
#4 Hag siah
Kalau ini sih istilah yang biasa digunakan untuk menakut-nakuti seseorang supaya merasa bersalah. Saya sering memadankan istilah ini dengan istilah “nah lho” atau “hayo lho” dalam bahasa Indonesia. Contohnya kalimat “hag siah, bukuna soek!” yang artinya kurang lebih “hayo lho kamu, bukunya sobek!”. Ngerti kan, ya?
#5 Euleuh
Orang Sunda biasanya mengungkapkan rasa heran, terkejut, atau kagum dengan kata “euleuh” ini. Menurut saya, kata ini lebih cocok dipadankan dengan bahasa slang seperti “lah”, “yaelah”, atau “halah”. Misalnya, kalau ada orang Sunda ngomong “euleuh, naha bisa kitu?” itu artinya seperti “lah, kok bisa gitu, sih?”.
Baca halaman selanjutnya: Cukclak mengacu pada bunyi tetesan air hujan…