Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Bagi Saya Gelar S.E. Bukan Sarjana Ekonomi, tapi Sarjana Edan!

Firdaus Al Faqi oleh Firdaus Al Faqi
12 April 2020
A A
Bagi Saya Gelar SE Bukan Sarjana Ekonomi, tapi Sarjana Edan!
Share on FacebookShare on Twitter

Sebenarnya ini dimulai ketika saya memilih jurusan saat ingin kuliah. Pada awalnya, saya mengira kalau di jurusan Manajemen ini saya tidak akan bertemu pelajaran Akuntansi. Lhadalah ternyata, kok malah mata kuliah Akuntansi ada sampai semester lima. Betapa tidak pintarnya saya tidak mencari dulu informasi tentang jurusan Manajemen yang bakal bergelar Sarjana Ekonomi ini.

Belum lagi kalau ngomongin soal materi yang dipelajari sebagai calon sarjana ekonomi. Disuruh menghitung pendapatan perusahaan, analisis keuangan, risiko, kerugian, dan segala istilah yang kalau disebutkan bisa bikin pecah kepala saya. Mau menghitung itu semua, bagi saya rasanya sungguh berat. Lha wong, menghitung perekonomian pribadi yang kembang kempis ini saja susahnya sudah naudzubillah.

Namun untungnya, saya diberikan kecakapan intrapersonal agar sedikit bisa bersosialisasi dan memobilisasi teman-teman untuk membantu saya dengan memberi jawaban saat ujian. Akhirnya, selamatlah saya di lima semester paling mendebarkan itu.

Untuk kesalahan kedua, Manajemen memang merupakan bagian dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Namun, dari sejak saya lahir sampai sekarang yang semester akhir ini, saya belum pernah menjajal dunia perdagangan. Padahal, seluruh jurusan dan materi di FEB ini tidak jauh-jauh dari urusan berdagang.

Inti dari seluruh kegiatan dan materi yang diberikan untuk bergelar Sarjana Ekonomi, tidak lain adalah mendapatkan laba atau profit sebanyak-banyaknya dengan biaya yang kalau bisa sekecil-kecilnya. Namun, saya justru tidak pernah sedikit pun mencicipi kegiatan yang beginian. Paling mentok ya, saya jual barang bekas pribadi dan itu pun artinya masih ada rugi karena barang yang dijual mengalami penyusutan bekas pakai. Ya, cuma itu.

Selain kedua kesalahan tersebut, di fakultas ini saya jadi sadar kalau mahasiswa calon sarjana ekonomi kebanyakan berpenampilan necis, pakai baju rapi, dan bergaya kiwari. Pokoknya mereka sangat update, mulai dari pakaian, barang yang digunakan, hingga pemikiran.

Lah, sementara saya? Selama ini saya hanya suka cerita-cerita dari masa lampau, seperti kisah-kisah Prabu Siliwangi, Kian Santang, Maung Bodas, Kerajaan Majapahit, Gadjah Mada, Hayam Wuruk, Pangeran Diponegoro, serat-serat yang dibikin di masa lalu, Walisongo, dan semacamnya. Jadi, bagaimana bisa nyambung sama rekan-rekan seperjuangan?

Oleh karena itulah, saat ditanya perihal perkembangan manajemen dan ekonomi, bukannya menjawab dengan analisis komprehensif ala Bang Rhenald Kasali, malah membelok ke cerita Nogo Sosro Sabuk Inten milik S.H. Mintardja. Saat ditanya soal sejarah ekonomi, malah jawab tentang sejarah PKI. Dan saat ditanya soal bagaimana manajemen pemasaran yang baik, malah jawab cara instan jadi kaya dengan pakai penglaris.

Baca Juga:

4 Mitos Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang Perlu Diluruskan agar Calon Maba Tidak Tertipu

Dear Calon Maba, Masuk FEB Nggak Bikin Kamu Lulus Auto Jadi Sultan!

Bahkan, pernah saat ada diskusi di kelas tentang perencanaan sumber daya manusia, entah mengapa kok saya sampai ngomong ala futurolog (dukun yang keluaran sekolahan itu) tentang ramalan masa depan yang bakalan balik lagi ke masa lalu. Bahwa kita bakal hidup seperti dulu lagi, sesaat sebelum banyak beton-beton yang menjulang tinggi. Sesaat sebelum manusia terlalu bergantung pada materi. Aku kurang edan piye lek ngene iki?

Dari minat saya ini, cukup berdampak pada keseharian. Gaya berpakaian saya jadi mirip sama orang zaman dulu yang seadanya. Bahkan beberapa bulan yang lalu, rambut saya ini masih gondrong ala-ala pendekar. Kalau begini, bagaimana saya mau menyesuaikan dengan teman-teman se-fakultas yang konon dengan segala atribut yang digunakan bisa meningkatkan martabat dan harga dirinya? Percayalah, ini sungguh susah. Semakin ke sini saya semakin sadar bahwa telah membuat keputusan yang salah dengan masuk jurusan ini.

Saya jadi kepikiran kalau sudah lulus nanti sebenarnya saya tidak cocok diberi gelar Sarjana Ekonomi, cocoknya justru Sarjana Edan. Bagaimana tidak? Perkuliahan ini dari awal sudah cukup membuat saya hampir gila. Beruntungnya, Tuhan masih sayang sama saya dengan memberikan teman-teman baik yang tak pelit memberikan bantuan jawaban dan menjawab segala kesulitan.

BACA JUGA Bukti kalau Kepanjangan S.Pd. itu Bukan Sarjana Pendidikan, tapi Sarjana Penuh Derita atau tulisan Firdaus Al Faqi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 5 Maret 2021 oleh

Tags: FEBsarjana ekonomiSE
Firdaus Al Faqi

Firdaus Al Faqi

Sejak lahir belum pernah pacaran~

ArtikelTerkait

masuk FEB nggak auto kaya kekayaan uang mojok

Dear Calon Maba, Masuk FEB Nggak Bikin Kamu Lulus Auto Jadi Sultan!

17 Maret 2021
4 Mitos Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang Perlu Diluruskan agar Calon Maba Tidak Tertipu Mojok

4 Mitos Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang Perlu Diluruskan agar Calon Maba Tidak Tertipu

14 Februari 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.