Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Loker

Bagi Para Karyawan, Semua Akan Resign Pada Waktunya

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
19 Juni 2019
A A
resign

resign

Share on FacebookShare on Twitter

Setelah sekian lama bekerja di kantor yang sama dengan saya, akhirnya salah satu teman merencanakan untuk resign. Alasannya beragam, dari mulai merasa sudah mendapatkan pengalaman yang cukup, sampai dengan menginginkan benefit serta pendapatan yang jauh lebih baik—paling tidak menurutnya.

Sampai dengan poin tersebut saya setuju. Namun, kemudian yang mengganjal bagi saya adalah, dia misuh sendiri karena tak kunjung segera mendapatkan pekerjaan baru ditambah selalu menjelek-jelekan tempat dia bekerja saat ini. Dia yang belum bisa resign dan mendapat pekerjaan baru, kantor yang masih memberi dia gaji yang disalahkan.

Dia juga mengeluhkan ihwal gaji yang terbilang kecil dibanding dengan teman-teman yang lain. Ada dua hal, pertama, kita harus selalu ingat bahwa rumput tetangga memang seringkali nampak lebih hijau. Kedua, itu kenapa gaji bersifat rahasia karena untuk memininalisir hal seperti itu. Buat apa sih membandingkan apalagi mengumbar besaran gaji kalau berakhir dengan rasa cemburu.

Bukan hanya satu dua orang yang bersikap seperti itu. Pernah teman saya diam-diam mengikuti proses wawancara di tempat lain, dia tergiur karena gaji dan benefit yang ditawarkan lebih besar. Bagi saya itu manusiawi dan tidak ada yang salah. Sampai akhirnya dengan jujur dia bercerita, saat ditanya alasan pindah kerja pada proses wawancara teman saya lebih menceritakan hal yang kurang baik mengenai kantor tempat dia bekerja.

Saya yang mendengar hal tersebut langsung menegurnya, bukan karena dia sudah mengikuti proses wawancara di tempat lain dan berkeinginan untuk pindah kerja, lebih kepada karena dia sudah menjelek-jelekan suatu perusahaan. Saat wawancara dan ditanya alasan pindah kerja, baiknya lebih fokus kepada diri sendiri –misalnya ingin mengembangkan kemampuan yang dimiliki.

Lagipula, apa dia lupa dari mana gaji dia berasal. Ditambah dia masih bekerja dan belum juga resign. Apa tidak seperti menelan ludah sendiri? Kalaupun sudah resign, bukan berarti dengan bebasnya menjelek-jelekan tempat bekerja sebelumnya.

Wajib diingat, mau bagaimana pun, seburuk apa pun fasilitas dengan segala benefit yang diberikan oleh kantor sebelumnya, tempat tersebut sudah memberi pengalaman yang belum tentu didapatkan di tempat lain. Lalu, ketika sudah mendapatkan kemampuan yang dibutuhkan dan akhirnya kita menjadi individu yang terampil, dengan mudah kita memaki segala yang tertinggal di tempat kerja sebelumnya? Akan lebih baik jika kita mengucapkan terima kasih.

Hal tersebut juga seringkali saya temui sewaktu beberapa teman putus dari pacarnya dan mendapatkan pacar baru. Seakan sudah melupakan kenangan bersama mantan, dia membandingkan pacar yang baru dengan mantan, malah lebih kepada menjelek-jelekan mantan.

Baca Juga:

5 Hal yang Mungkin Terjadi Andai Saya Jadi Karyawan MR DIY

4 “Dosa” Indomaret dan Alfamart yang Bikin Kesal Pelanggan

Memangnya ada apa, sih? Biar bagaimana pun, mantan pacar sudah mengisi hari-hari di waktu yang sudah dilewati. Mendapatkan pacar baru yang dianggap lebih baik bukan berarti dengan mudahnya menganggap buruk yang sudah menjadi kenangan. Hal seperti ini juga bisa diterapkan dalam dunia kerja, khususnya bagi mereka yang sudah resign dan mendapatkan pekerjaan baru.

Cerita berbeda saya dapatkan dari teman yang lain. Dia beranggapan bahwa mengikuti aturan yang berlaku adalah salah satu langkah bijak dalam menerapkan kedisiplinan dan menghargai satu dengan yang lain, tak terkecuali dalam dunia perkantoran.

Penerapan nyata dia lakukan saat ingin resign dari kantor. Dengan mengikuti peraturan yang berlaku, surat resign diajukan satu bulan sebelumnya dan tetap bekerja secara profesional. Pada akhirnya, karena kinerjanya dianggap baik, sampai dengan resign pun tidak ada anggapan buruk tentang dirinya. Adalah ucapan selamat dan doa mendapatkan pekerjaan baru yang jauh lebih baik justru banyak disampaikan oleh orang di sekitar.

Tidak perlu iri perihal siapa yang resign lebih awal dan siapa yang mendapatkan pekerjaan lebih dulu. Baiknya, kita semua berdamai dengan kesuksesan yang orang lain raih –tidak perlu merasa iri—sebab kita belum mengetahui seberapa besar usaha yang sudah orang lain lakukan untuk menggapai kesuksean tersebut.

Menurut saya pribadi, sudah sewajarnya jika seorang karyawan resign dari suatu kantor karena menemukan tantangan baru dengan segala benefit yang didapat. Selama tidak ada yang dirugikan, seharusnya tetap bisa dirayakan dengan suka cita dari pihak perusahaan pun karyawan itu sendiri. Lagipula, bagi para karyawan—di mana pun mereka bekerja—toh, semuanya akan resign pada waktunya.

Terakhir diperbarui pada 14 Januari 2022 oleh

Tags: cari kerjaKaryawanKritik Sosialpekerjaanresign
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

6 Pekerjaan yang Terancam Punah padahal Dahulu Mudah Sekali Dijumpai Mojok.co

6 Pekerjaan yang Terancam Punah, padahal Dahulu Mudah Sekali Dijumpai

22 Februari 2024
emansipasi

Berbicara Soal Emansipasi Tapi Masih Tanya Alasan Cewek Sekolah Tinggi: Ngana Sehat?

13 Agustus 2019
Kerja Jadi Admin Itu Tidak Semudah Kelihatannya terminal mojok.co

Kerja Admin Itu Nggak Semudah Kelihatannya

17 November 2021
karya fiksi UT kuliah ekonomi kuliah sastra kuliah online mahasiswa s-1 dan s-2 Sebagai Penulis, Saya Sering Disangka Romantis dan Bisa Menjadi Sekretaris kuliah online

Cabut Kuliah Ekonomi, Masuk Sastra, eh Malah Ingin Jadi Pengusaha

13 Juli 2020
Sisi Gelap Kerja di SCBD: Gaji Sebulan Habis buat Hedon Gara-gara Stres Kerjaan

Sisi Gelap Kerja di SCBD: Gaji Sebulan Habis buat Hedon Gara-gara Stres Kerjaan

25 Mei 2025
Masih Muda malah Pilih Jadi Pengemis

Masih Muda Malah Pilih Jadi Pengemis, Terlalu

11 Maret 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.