Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Alasan Bad Publicity is Still Publicity Tidak Lagi Berlaku Buat Holywings

Prabu Haryo Pamungkas oleh Prabu Haryo Pamungkas
25 Juni 2022
A A
Bad publicity is still publicity Holywings (Unsplash.com)

Bad publicity is still publicity Holywings (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Nama Holywings tak hentinya berlalu-lalang di media sosial. Sayangnya, mereka menyita perhatian publik dengan cara paling negatif. Kelab malam tersohor di Indonesia itu bikin blunder lagi dan lagi. Oleh sebab itu, untuk sekarang ini, istilah bad publicity is still publicity nggak berlaku lagi buat mereka.

Gimana, ya. Nggak bikin blunder saja image mereka di kepala saya sudah kadung negatif. Maklum, sebagai orang awam, hanya ada tiga hal yang membekas di ingatan saya jika berbicara tentang Holywings. Alkohol, tempat tinju para artis, dan ahli blunder.

Yak, benar. Holywings lagi-lagi membuat blunder. Hobi banget. Dan setiap blunder, sebuah “kalimat sakti” sekaan-akan selalu menyertai. Kalimat tersebut berbunyi, “Bad publicity is still publicity.”

Yah, kita semua paham maksudnya. Meski blunder, hal-hal negatif itu, tetap dianggap sebagai salah satu strategi publikasi. Pokoknya trending dulu aja. Perkara moral kok rasanya dipikir belakangan. Selalu bikin kita membatin, “Ya nggak gitu juga, dong.”

Banyak, kok, yang melakukannya. Nggak cuma Holywings. Strategi bad publicity is still publicity masih dianggap sebagai salah satu teknik promosi yang efektif. Misalnya antrian super lama di Mie Gacoan. Bikin pelanggan mengantre terlalu lama kan nggak bagus untuk brand. Namun, hal itu justru memancing rasa penasaran dan buktinya berhasil.

Namun, kalau Holywings yang menerapkan bad publicity is still publicity kok rasanya sudah terlalu aneh. Yah, meskipun rajin melakukan blunder, nama Holywings makin terdengar. 

Hotman Paris dan Nikita Mirzani, para pemegang saham, bahkan tahu bahwa Holywings menyimpan potensi dengan segala kontroversinya. Ya mirip sama image mereka berdua selama ini. Holywings juga dijadikan tempat ajang pertarungan tinju para artis yang kebelet viral.

Namun, menurut saya, teori bad publicity is still publicity petuah tidak lagi berlaku buat Holywings dan malah menjadi pisau bermata dua. Mengapa demikian? Karena terlalu sering bikin blunder. Saking seringnya malah kayak niat menjadikan bad publicity is good publicity sebagai strategi utama dari tim marketing.

Baca Juga:

Melaney Ricardo Benar. Nggak Semua Artis Indonesia Banyak Uang, meski Itu Menyinggung Kemiskinan Saya

Bunda Corla Jenis Kelaminnya Apa Sering Dipertanyakan, Begini Perjalanan Hidupnya  

Pertama kali saya mendengar nama Holywings adalah saat beredarnya foto Dr. Tirta ikut “pesta” di sana. Padahal, saat itu di Indonesia sedang berlaku Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Kedua, saat mereka ingin membangun cabang baru di Bogor. Bogor sendiri mengusung identitas sebagai kota ramah keluarga. Oleh sebab itu, pembangunan cabang yang identik dengan alkohol tentu menimbulkan kontroversi.

Ketiga, 

Holywings semakin akrab dengan kontroversi ketika pagelaran Holywings Beach Festival yang dituding berkaitan dengan kematian banyak anjing di Canggu, Bali. Disebutkan bahwa puluhan anjing yang telah lama dirawat oleh para relawan dan masyarakat lokal, tiba-tiba tewas diracun.

Entah dugaan tersebut benar atau tidak, tapi yang pasti brand mereka semakin terkenal. Walau juga semakin mantap berasosiasi dengan berita buruk.

Koleksi paling baru di deretan blunder Holywings adalah ketika melakukan promosi minuman alkohol gratis bagi orang-orang dengan nama Muhammad dan Maria. Reaksi keras tentu timbul dari aksi yang dianggap menistakan nama dua orang suci dalam dua agama samawi, yakni Islam dan Kristen.

Maka dimulailah pertunjukkan kebodohan manajemen. Dan semakin yakinlah saya bad publicity is still publicity tidak berlaku lagi buat mereka. Hawa panas dari promosi bodoh itu menekan mereka. Bahkan GP Ansor sudah mengambil sikap tegas. Mereka menuntut Holywings untuk tutup.

Setelah kecaman yang datang tak kunjung reda, Holywings akhirnya mengunggah permintaan maaf terbuka dengan dalih tidak ada persetujuan manajemen terkait unggahan promosi tersebut.

Bukannya mereda, kecaman justru semakin gencar. Ya pakai logika saja. Sangat tidak logis ketika “tim kreatif” bikin promosi bodoh seperti itu tanpa supervisi dari manajemen. Mana masuk akal seorang desainer grafis, merancang poster dua botol alkohol berlabelkan nama Muhammad dan Maria tanpa melewati diskusi atau rapat.

Seorang admin Instagram, nggak mungkin secara percaya diri mengunggah poster tersebut dengan caption berhuruf kapital yang menyebutkan, “BILANGIN KE MUHAMMAD DAN MARIA DISURUH KE HOLYWINGS SEKARANG JUGA!” tanpa mendapat lampu hijau dari manajemen.

Normalnya, setiap strategi promosi selalu membutuhkan persetujuan manajemen. Nggak mungkin tim promosi seenak jidat mengunggah konten tanpa konsultasi dengan atasan. Apalagi di brand bisnis sebesar mereka.

Buntut panjangnya, enam staf dari tim promosi ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian. Sementara para atasan yang seharusnya bertanggung jawab malah angkat tangan dan lolos dari jeratan hukum. Aneh sekali.

Oleh sebab itu, sekarang, strategi bad publicity is still publicity nggak bakal berlaku buat Holywings. Bad publicity is still bad publicity yang akan berlaku.

Yah, meskipun begitu, meskipun tumpukan kebodohan semakin tinggi, nama Holywings akan tetap bertahan. Adalah sensasi yang membuat brand mereka bertahan. Sisi sensasi juga yang membuat artis-artis kebelet viral bernafsu menjadikan brand aneh itu sebagai kendaraan. Followers mereka akan tetap meramaikan, tetap iya-iya saja.

Penulis: Prabu Haryo Pamungkas

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Memprediksi Isi DM JRX Setelah Tirta Muncul di Holywings.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 26 Juni 2022 oleh

Tags: artis indonesiabad publicity is still publicityHolywingshotman parisnikita mirzani
Prabu Haryo Pamungkas

Prabu Haryo Pamungkas

Mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Andalas. Nggak bisa bahasa Jawa.

ArtikelTerkait

Belajar Digital Marketing dari Blunder Holywings: Viral Bukan Berarti Cuan

Belajar Digital Marketing dari Blunder Holywings: Viral Bukan Berarti Cuan

28 Juni 2022
ariel tatum

Mari Mengenal Borderline Personality Disorder yang Diderita Ariel Tatum

23 Oktober 2019
Cancel Culture dan Bagaimana Pelupanya Orang Indonesia terminal mojok

Cancel Culture dan Betapa Pelupanya Orang Indonesia

22 Oktober 2021
Melaney Ricardo Nggak Semua Artis Indonesia Banyak Uang (Unsplash)

Melaney Ricardo Benar. Nggak Semua Artis Indonesia Banyak Uang, meski Itu Menyinggung Kemiskinan Saya

10 Oktober 2023
Menyikapi Orang yang Minta Sumbangan tapi Malah Kayak Nodong

Menyikapi Orang yang Minta Sumbangan tapi Malah Kayak Nodong

9 April 2020
Kasus Holywings dan 3 Tips Menghadapi Atasan yang Cuci Tangan

Kasus Holywings dan 3 Tips Menghadapi Atasan yang Cuci Tangan

27 Juni 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.