Mungkin tidak banyak yang kenal masakan khas Lombok ini. Pasalnya, selain masakan khas Lombok memang kalah terkenal dengan masakan khas Padang yang tinggi kolesterol itu, Lombok juga lebih dikenal dengan pantai-pantai yang indah dan gunung Rinjani-nya. Namun jangan salah, ada satu masakan khas Lombok yang sudah go nasional meski belum cukup dikenal khalayak. Seperti kata pepatah, tak kenal maka tak sayang, maka kenalkan namanya ayam bakar taliwang.
Meski ayam bakar taliwang merupakan kuliner asli khas Lombok, tapi ia bukan masakan khas produk budaya Lombok seperti halnya Ares dan Plecing. Ares merupakan makanan yang selalu ada dalam acara-acara adat orang Sasak, masyarakat asli Lombok seperti saat pernikahan, aqiqah, mengenang sembilan hari keluarga meninggal, dan berbagai hajatan lainnya. Plecing meski tidak menjadi menu-menu ketika acara adat ia adalah menu wajib ketika kumpul-kumpul bersama teman seperti halnya orang rujakan. Berbeda dengan keduanya, ayam bakar taliwang lebih ke produk komoditas yang dijual di resto-resto kelas menengah sampai elite sebagai daya tarik para wisatawan.
Ayam bakar taliwang punya varian seperti pedas manis, manis, dan super pedas yang sangat cocok untuk lidah Lombok dan lidah kalian yang suka makanan pedas seperti lidah tetangga. Untuk menu yang manis biasanya dibakar dengan campuran madu asli, madu khas Sumbawa yang menggugah selera. Biasanya disajikan dengan beberok, sambal bawang yang dicampur irisan kacang panjang dan terong yang tidak dimasak hanya diberi minyak panas, sepanas omongan tetangga.
Selain beberok, ada dua jenis sambal lainnya yang pasti hadir bersama ayam bakar taliwang yakni sambal plecing dan sambal khas Taliwang. Sambal plecing adalah sambal mentah yang merupakan sambal untuk plecing, sebuah makanan dari kangkung dan kecambah yang mirip pecel tapi tidak dari kacang. Sambal ini diolah dari cabe rawit, tomat, terasi yang telah dibakar, jeruk limo gula (merah) Jawa, garam, dan penyedap. Sedangkan sambal khas Taliwang, bahannya mirip dengan sambal plecing tapi ditumis.
Ayam bakar taliwang sering diplesetkan sebagai ayam paling galak seantero negeri karena kata “bakar” di sini sering menyebabkan ambigu antara bakar sebagai kata benda atau juga kata kerja. Jika bakar adalah kata kerja maka ia bermakna ayam yang sedang membakari Taliwang, di mana Taliwang adalah suatu kelurahan di kota Mataram dan ibu kota kabupaten untuk Sumbawa Barat yang juga dari sama-sama dari NTB.
Tapi tenang saja, ayam bakar taliwang tidaklah seseram itu. Jika pun ada yang membuatnya seram, maka tidak lain dan tidak bukan itu karena harganya bikin jebol dompet kelas menengah. Lantas, sobat misqueen bagaimana?
Sobat misqueen, maaf-maaf saja jangan harap bisa makan ayam bakar taliwang di resto-resto yang dikunjungi wisatawan berduit itu. Pasalnya, untuk bisa hidup saja, bahkan sebelum pembatasan sosial bersekala besar (PSBB) sudah tersedak-sedak. Apalagi di masa-masa seperti ini.
Kelas menengah saja mungkin akan mikir dua sampai tiga kali untuk menikmati ayam bakar taliwang, apalagi ditambah masa-masa seperti ini. Wong di hari-hari biasa saja menu ini bukanlah menu harian tapi menu sesekali ketika ada acara-acara atau memang lagi kelebihan rezeki. Sebenarnya sih, makanan ini tidak mahal-mahal amat, cuma karena kemampuan finansial kita yang terbatas yang membuatnya menjadi mahal.
Namun tenang, ayam bakar taliwang punya berbagai alternatif pilihan yang tidak hanya berjenis mahal seperti yang ditemukan di resto-resto elite. Akan tetapi, juga ada di pinggir jalan seperti halnya lalapan. Rasanya tidak terlalu berbeda dan mungkin akan menjadi lebih nikmat untuk kelas menengah yang khawatir dompetnya bocor. Saya jadi teringat perkataan istri saya bahwa masakan enak itu semakin nikmat jika harganya masih terjangkau. Sementara masakan seenak apa pun tidak akan nikmat jika pendapatan bulanan dipertaruhkan.
Saya menyarankan untuk memilih ayam bakar taliwang di pinggir jalan di wilayah Cakranegara, sebelah kanan jalan satu arah menuju Perempatan Cakra. Meski berupa lalapan pinggir jalan yang hanya jualan mulai pukul 17.00 wita, tapi selalu ramai dikunjungi warga karena rasanya tidak kalah dengan resto-resto elite itu. Dan yang pasti, harganya tidak bikin kantong bocor.
Jadi, buat kalian-kalian yang ingin berwisata ke Lombok jangan lupa untuk mampir mencicipi makanan ini. Ayam paling galak seantero negeri bukan karena keseramannya yang membakar kampung Taliwang, tapi karena rasa pedasnya yang galak di lidah. Namun, buat kalian yang tidak kuat pedas, ada juga varian yang manis yang dibakar dengan campuran madu yang aromanya menggetarkan jiwa cacing-cacing dalam perut.
Untuk dicatat, mohon buat kalian-kalian yang ingin berwisata saat ini, lebih baik menunda sementara keinginannya. Mudik saja sudah tidak disarankan, apalagi berwisata ria. Jangan sampai ayam bakar taliwang benar-benar membakar Taliwang dengan rasa takut akibat kunjungan wisatawan saat masa-masa pandemi ini.
BACA JUGA Mengenal Jenis-jenis Ayam Beserta Kepribadiannya atau tulisan Aliurridha lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.