Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

ASN Dipaksa Diam dan Dilarang Menunjukkan Pilihan Capres, tapi Menteri Terang-terangan Menunjukkan Dukungan, kok Pilih Kasih?

Muhammad Iqbal Habiburrohim oleh Muhammad Iqbal Habiburrohim
22 Januari 2024
A A
ASN Dipaksa Diam dan Dilarang Menunjukkan Pilihan Politik, tapi Menteri Terang-terangan Menunjukkan Dukungan, kok Pilih Kasih?

ASN Dipaksa Diam dan Dilarang Menunjukkan Pilihan Politik, tapi Menteri Terang-terangan Menunjukkan Dukungan, kok Pilih Kasih? (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Pose foto ASN aja sampai diatur biar nggak dianggap mendukung pasangan calon presiden. Lha ini malah ada menteri yang terang-terangan nunjukin dukungan. Kok saya jadi bingung ya?

Debat Cawapres kedua dilaksanakan dengan euforia yang menyenangkan. Saya pikir masing-masing calon memberikan penampilan terbaiknya. Meskipun banyak tema penting yang belum terbahas secara komprehensif, namun secara umum saya menikmati jawaban masing-masing calon terkhusus pada tema lingkungan dan pangan.

Sayang sekali kepuasan menonton debat kedua buyar justru saat press conference dilaksanakan. Bukan karena pertanyaan media yang nyeleneh, bukan karena jawaban paslon yang ofensif, tapi kekecewaan saya timbul karena adanya penampakan pejabat negara yang terang-terangan menunjukkan keberpihakan ke salah satu paslon. Saya sebut saja langsung yaitu Menteri BUMN, Bapak Erick Thohir.

Saya nggak ada masalah dengan paslon yang didukung dan saya juga nggak ada masalah dengan Pak Erick Thohir. Tapi, ngapunten jujur saja Pak, kemunculan panjenengan memperlihatkan suatu hal yang tak pantas. Bukannya negara ini membungkam para ASN untuk menyuarakan pilihannya? Kok tiba-tiba seorang menteri hadir secara jelas mendukung paslon tertentu?

ASN dilarang ini itu

Melansir Badan Kepegawaian Daerah Yogyakarta menyebutkan bahwa ASN, baik PNS dan PPPK wajib menjaga netralitasnya sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara. Bahkan, terdapat banyak poster dan video mengenai larangan untuk berpose foto yang memiliki tendensi mendukung salah satu paslon. Bayangkan, berpose foto saja dilarang, tapi kok ada seorang menteri terang-terangan mendukung?

Orang-orang terdekat saya yang berprofesi sebagai ASN saja sampai tidak ingin membahas politik karena takut mendapatkan sanksi. Setelah saya lihat UU di atas, memang sanksi ASN yang melanggar cukup berat sih yaitu sampai dinonaktifkan dari jabatannya. Tapi, apa sih influence yang bisa dibuat oleh satu orang yang tak memiliki banyak pengikut dibandingkan pejabat negara sekelas menteri?

Perlakuan tak sama antara ASN dan pejabat negara

Pemandangan tersebut justru menimbulkan pertanyaan, apakah memang ada perbedaan perlakuan antara ASN dengan pejabat negara yang tinggi? Pejabat negara yang justru memiliki peluang lebih besar menimbulkan ketidaknetralan akibat besarnya influence tadi malah dibiarkan begitu saja. Seorang pegawai eselon IV yang tinggal di desa kecil justru dipaksa tak boleh menyuarakan pilihannya.

Sebenarnya keresahan saya simple saja. Kenapa terdapat perbedaan perlakuan antara dua pegawai negara yang sama-sama memberikan tenaga untuk negaranya? Saya tahu menteri memang bukan termasuk ASN yang dimaksud dalam UU tersebut. Tapi keberpihakan yang dengan jelas ditunjukkan ke salah satu paslon menurut saya tidak etis. Tak hanya Bapak Menteri BUMN saja. Terdapat berita lain yang menunjukkan para Kepala Daerah dan pejabat lainnya bersikap tidak netral kok dengan memberikan dukungan ke paslon tertentu.

Baca Juga:

4 Alasan Pegawai P3K Baru Harus Pamer di Media Sosial

Tunjangan Kinerja buat ASN, Beban Kerja buat Honorer, di Mana Adabmu?

Mana komitmen netralnya?

Bapak Presiden yang terhormat, Pak Jokowi berulang kali menggaungkan sikap netral ke seluruh pejabat negara termasuk aparat. Kalau sudah begini, justru saya yang menanyakan komitmen Bapak untuk menegakkan netralitas tersebut. Kalau memang ASN saja harus netral, seharusnya seluruh pejabat termasuk Bapak juga tidak mengintervensi demokrasi yang sedang berlangsung. Saya nggak meminta para pejabat yang sudah menunjukkan dukungannya untuk dihukum. Tapi, mbok ya tolong diluruskan.

Saya cuma pengen pemerintah ini konsisten dalam memberikan pernyataan. ASN saja dilarang berpose saat foto, seharusnya para pejabat ini juga nggak boleh seenaknya muncul di TV dengan atribut kemenangan salah satu paslon. Itu saja, kok, yang saya pengin, Bapak Presiden.

Saya pikir masyarakat yang menonton press conference debat kedua juga menyadari adanya indikasi ketidaknetralan dari pejabat publik. Kalau nggak, anggap saja pejabat negara memang boleh deh menunjukkan keberpihakan. Mbok ya tolong mainnya agak smooth dikit gitu diam-diam. Kalau terlalu terang-terangan gini kan nggak enak sama yang nonton. Jadi, jangan salahkan kalau masyarakat berasumsi yang macam-macam~

Penulis: Muhammad Iqbal Habiburrohim
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Menangisi Capres Adalah Hal yang Mubazir, Nangisin UMR Jogja noh, Udah kayak Bawang, Bikin Mata Perih!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 22 Januari 2024 oleh

Tags: asncapreserick thohirlaranganmenteri
Muhammad Iqbal Habiburrohim

Muhammad Iqbal Habiburrohim

Mahasiswa biasa yang ingin mencurahkan keresahan

ArtikelTerkait

Repotnya Jadi ASN di Tahun Politik, Pose Foto Nggak Leluasa Seperti Dulu Mojok.co

Repotnya Jadi ASN di Tahun Politik, Pose Foto Nggak Leluasa Seperti Dulu

17 November 2023
5 Hal tentang Masjid Raya Al-Jabbar yang Jarang Orang Ketahui ridwan kamil

Ridwan Kamil Lebih Siap Jadi Artis ketimbang Presiden

18 Maret 2023
kabinet indonesia kerja versi film

Jika Karakter Film Indonesia Masuk Kabinet Indonesia Kerja II

28 Oktober 2019
Melarang Orang Makan Daging Anjing Juga Kerjaan Anak HI terminal mojok (1)

Melarang Orang Makan Daging Anjing Juga Kerjaan Anak HI

15 Oktober 2021
Mempertanyakan Efisiensi Syarat Administrasi Seleksi CPNS 2024 ASN penempatan cpns pns daerah cuti ASN

Curhatan PNS Umbies: Pengin Kritis, tapi Takut Tiba-tiba Dimutasi

6 Oktober 2025
Guru Honorer Non-Serdik, Penderitaan Guru Kasta Terbawah (Unsplash)

Kasta Guru di Sekolah Negeri: Guru Honorer non-Serdik Paling Bawah, Selalu Minder, dan Bisa Dibuang Kapan Saja

21 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.