Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Profesi

Asisten Pribadi Kepala Daerah, Jabatan Khusus Orang Tangguh dan Satset

Ahmad Arief Widodo oleh Ahmad Arief Widodo
6 Maret 2023
A A
Asisten Pribadi Kepala Daerah, Jabatan Khusus Orang Tangguh dan Satset

Asisten Pribadi Kepala Daerah, Jabatan Khusus Orang Tangguh dan Satset (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Asisten pribadi kepala daerah itu salah satu jabatan yang hanya cocok ditempati orang tangguh dan satset

Kebijakan unik (untuk nggak bilang aneh) dari seorang kepala daerah itu bukan barang langka. Contohnya, baru-baru ini Gubernur NTT menerapkan masuk sekolah jam lima pagi. Jangankan netizen, saya juga yang kerja di dunia birokrasi ikut geleng-geleng kepala mendengar kebijakan tersebut. Halo, Pak, sehat?

Tapi ada yang lebih menderita ketimbang kita semua terkait kebijakan “unik” dari kepala daerah. Yang lebih menderita yaitu asisten pribadi (aspri) kepala daerah. Orang yang tiap hari mendampingi kepala daerah yang kadang menerapkan kebijakan unik. Sudah kebayang belum bagaimana menderitanya?

Kalau belum kebayang. Dalam tulisan ini, saya akan merangkum berbagai hal nggak enaknya menjadi asisten pribadi kepala daerah.

#1 Jam kerja asisten pribadi kepala daerah tergantung bosnya

Sebagai pekerja, tentu kita ingin segala sesuatunya ideal. Gaji yang ideal, sesuai dengan beban kerja. Atau jam kerja yang sehat, sesuai aturan yang berlaku. Dan jika masih bekerja di luar jam kerja, wajib dikasih upah lembur.

Sayangnya, menjadi aspri kepala daerah itu nggak bisa seideal yang dibayangkan. Jam kerjanya kadang nggak jelas. Tapi yang jelas, jam kerjanya dimulai sejak kepala daerah bangun tidur. Selesainya ketika kepala daerah sudah terlelap.

Sampai beliau bangun lagi.

Kenapa begitu? Sebab aspri harus melayani segala kebutuhan kerja sehari-hari kepala daerah. Terlebih, ketika weekdays. Misal kepala daerah mengikuti apel ASN pada senin jam tujuh pagi. Aspri sudah mengatur pakaian kepala daerah, jadwal apel, dan menjelaskan teks sambutan, minimal satu atau dua jam sebelum pelaksanaan apel dimulai.

Baca Juga:

Semua (Memang) Salah Pemerintah

Magang di Kantor Pemerintahan Memang Nggak Keren, Dapet Tugas Aja Belum Tentu, apalagi Dapat Ilmu

#2 Asisten pribadi kepala daerah harus serbabisa

Biasanya nggak ada kriteria jurusan atau pendidikan khusus untuk seorang aspri kepala daerah. Tau nggak alasannya kenapa? Alasannya, karena aspri harus serbabisa. Segala sesuatu yang diperintahkan kepala daerah, harus bisa dilakukan oleh aspri.

Umumnya, kepala daerah itu nggak suka permintaannya ditolak. Apalagi penolakannya dengan alasan nggak bisa. Makanya, bisa atau nggak bisa, permintaan kepala daerah harus bisa dilaksanakan oleh aspri. Bagaimana pun caranya.

#3 Cepat dan tanggap

Bukan cuma harus serbabisa. Aspri juga wajib cepat melaksanakan tugas atau permintaan kepala daerah. Satset, batbet, rampung.

Selain itu, misal ada masalah sepele atau berat terkait protokoler kepala daerah, aspri juga harus tanggap untuk menyelesaikannya. Meskipun tanpa permintaan langsung dari kepala daerah. Sebab, kalau nggak tanggap menyelesaikan masalah, aspri juga yang bakal kena semprot kepala daerah.

#4 Ikutan kena getah

Dilansir dari Katadata, berdasarkan data KPK, sudah ada 176 kepala daerah tersangkut kasus korupsi selama periode 2004-2022. Detailnya, ada 22 gubernur dan 154 bupati/wali kota dan wakil yang berurusan dengan KPK. Data yang nggak begitu mengagetkan bukan?

Dari sekian banyak kasus hukum kepala daerah, tak sedikit juga yang menyeret aspri atau sekretaris pribadinya. Contohnya sekretaris pribadi Eddy Rumpoko (mantan Wali Kota Batu), yang dipanggil KPK dalam kasus OTT (Operasi Tangkap Tangan) suap. Ada lagi dua sekretaris pribadi Andi Merya Nur (mantan Bupati Kolaka Timur) yang turut diperiksa dalam kasus dugaan korupsi pengadaan barang/jasa.

#5 Capek bepergian ke berbagai tempat

Blusukan mulai populer sejak zaman Pak Jokowi jadi Wali Kota Solo. Kegiatan ini memang cukup efektif untuk mendapatkan hati rakyat. Mengingat, masih banyak masyarakat Indonesia yang sangat antusias ketika bertemu kepala daerahnya. Makanya, kegiatan ini banyak diikuti oleh kepala daerah dari berbagai wilayah di Indonesia.

Selain blusukan, kepala daerah juga melakukan studi banding ke daerah lain. Sebenarnya tujuan studi banding itu baik. Untuk meniru inovasi yang dilakukan oleh daerah lain, agar dapat diterapkan di daerahnya. Memang begitu seharusnya.

Kegiatan blusukan dan studi banding kepala daerah, minimal dilakukan dua minggu sekali. Itu minimal ya. Kadang bisa seminggu sekali, bahkan lebih. Yang capek bukan cuma kepala daerahnya saja. Asprinya juga kecapean harus ikut berpergian ke mana-mana.

#6 Ninggalin keluarga selama berhari-hari

Tau nggak kenapa asisten pribadi kepala daerah itu banyak yang anak muda? Selain faktor ketahanan fisik, anak muda ini biasanya belum menikah. Jadi nggak ada beban untuk ninggalin keluarga di rumah. Soalnya, studi banding ini biasanya bisa sampai satu minggu. Dan bisa lebih.

Jika aspri sudah menikah, tentu agak berat meninggalkan keluarga terus-menerus. Terlebih, jika sudah memiliki anak. Mesti bakal diserang malarindu saat jauh dari keluarga.

Begitu sekiranya berbagai hal nggak enaknya ketika menjadi asisten pribadi kepala daerah. Kalau ada informasi yang sekiranya saya luput, bisa dah kirim artikel balasan atau coret di kolom komentar. Gas!

Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA PPK, Jabatan yang Paling Dihindari oleh PNS

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 6 Maret 2023 oleh

Tags: asisten pribadi kepala daerahkepala daerahtanggung jawabtugas
Ahmad Arief Widodo

Ahmad Arief Widodo

Stand like a hero and die bravely.

ArtikelTerkait

Daftar Kombinasi Tokoh Anime yang Cocok Jadi Paslon Kepala Daerah terminal mojok.co

Daftar Kombinasi Tokoh Anime yang Cocok Jadi Paslon Kepala Daerah

13 Desember 2020
Percayalah, Naik Jabatan Itu Nggak Enak!

Percayalah, Naik Jabatan Itu Nggak Enak!

17 Januari 2023
like komen subscribe tugas bikin vlog Buat Kamu yang Suka Nge-skip Iklan Youtube

Hey Kalian yang Suka Minta Like, Komen, dan Subscribe saat Ikut Lomba, Itu Curang Lho!

14 Juli 2020
Kalau Saya Jadi Kepala Daerah, Jelas Saya Akan Peduli dengan Klub Bola Lokal terminal mojok.co

Kalau Saya Jadi Kepala Daerah, Jelas Saya Akan Peduli dengan Klub Bola Lokal 

3 Oktober 2021
Semua (Memang) Salah Pemerintah

Semua (Memang) Salah Pemerintah

26 Agustus 2024
Beberapa Sifat yang Harus Kamu Miliki Saat Ngekos

Beberapa Sifat yang Harus Kamu Miliki Saat Ngekos

22 November 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.