Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Asal Usul Fikih Lalu Lintas

M Faizi oleh M Faizi
27 Oktober 2019
A A
fiqih lalu lintas

fiqih lalu lintas

Share on FacebookShare on Twitter

Kaidah fikih adalah rumus untuk penetapan hukum. Dengan rumus ini, pengambilan hukum analogis dapat dengan mudah diperoleh. Saya mencoba menyejajarkannya dengan perilaku kita di jalan dan di perjalanan. Sedikit banyak, meskipun tidak sama persis, kaidah fikih itu dapat diterapkan di sana. Sebut saja ini fikih lalu lintas.

Berikut di antaranya…

Bagi kami di pesantren, khususnya di Madura, hari Jumat adalah hari libur. Kami tidak pergi jauh di hari itu kecuali bisa jumatan di jalan atau berangkat menjelang Subuh (dengan asumsi bahwa waktu itu masih termasuk “zona waktu shalat isya-nya hari Kamis”).

Nah, terkait Jumatan, ia termasuk shalat yang “wajib berjamaah”. Maka, berjamaah yang semula sunnah, berubah hukumnya menjadi wajib. Dalilnya adalah; ما لا يتم الواجب الا به فهو واجب
(suatu kewajiban yang tidak sempurna tanpa adanya kewajiban yang lain maka hukum daripada kewajiban yang lain itu pun juga wajib).

Setelah kita masuk masjid, upayakan menempati baris terdepan, atau yang paling dekat dengan imam. Jangan biarkan orang lain menempati posisi utama tersebut selagi kita bisa ‘merebut’-nya, tentu tanpa harus harus senggol-senggolan dan desak-desakan. Tapi, aturan ini berlaku dalam hal ibadah. Adapun di luar ibadah, misalnya kamu turun dari masjid lalu pergi ke Terminal Pamekasan dan naik bis, maka mempersilakan orang (misalnya saya yang posisinya sedang duduk di deret bangku ketiga) agar maju dan duduk di baris pertama maka itulah yang afdal (utama), lebih-lebih terhadap mereka yang memang mengharapkan posisi di belakang sopir itu sebagai tempat duduk impiannya. Kaidahnya الاء يثار بغيرالعبادة مطلوب (mendahulukan orang di luar urusan ibadah itu dianjurkan).

Adapun kaidah اليقين لا يزال بالشك jika diterapkan di jalan raya, kira-kira dapat tergambar dalam ilustrasi berikut:

Bis yang tadi sudah berjalan menuju kota tujuan, agak ngebut karena memang “kejar tayang”. Namun demikian, pak sopir tidak boleh menyalip di tikungan karena pandangannya tidak bebas. Hukum menyalip dalam kondisi seperti itu tidak boleh karena adanya keraguan: apakah nanti akan bersirobok dengan kendaraan lain lalu terjadi “adu kambing” alias tabrakan di tengah tikungan, atau tidak. Namun, jika yakin dari arah depan tidak akan ada kendaraan lain karena pak sopir sedang nyetir mobil balap F1 di sirkuit, silakan menyalip sepuasnya di tikungan.

Setelah sampai di perempatan Kedung Cowek-Kenjeran, lampu menyala merah. Masih 3 detik lagi lampu akan berubah hijau, eh, klakson sudah bertubi-tubi dari belakang agar pak sopir menjalankan kendaraan. Bagaimana? Mau lanjut atau tahan? Ulama bilang, إذا تعارض المانع والمقتضي ، قدم المانع (Jika tuntutan dan larangan berpadu, yang diprioritaskan adalah larangan). Sopir tetap tak boleh jalan, harus menunggu lampu berubah hijau, bukan malah mengikuti perintah si tukang klaskon cerewet tak tahu malu itu!

Baca Juga:

UIN Adalah Universitas Paling Nanggung: Menjadi Sumber Rasa Malu, Serba Salah, dan Tidak Pernah Dipahami

Lalu Lintas Medan Terlalu Barbar untuk Perantau Asal Surabaya seperti Saya

Setelah sampai di tol, ternyata ada kecelakaan lalu lintas. Kita tahu, kendaraan tidak boleh lewat di bahu jalan karena ruas jalan di tepian itu hanyalah untuk kendaraan patroli, derek, atau mobil mogok. Namun, kalau darurat, hukum yang berlaku adalah الضرورات تبيح المحظورات (Kondisi darurat dapat membuat larangan boleh dilanggar). Di saat ada mobil terguling di tengah tol, lewatlah bahu jalan, tidak apa-apa. Tapi ingat, karena area kecelakaan hanya berkisar 100 meter, maka izin melewati bahu jalan hanya sekadar bisa melintasi area kecelakaan, ndak boleh terus-menerus lewat di bahu jalan hanya karena ingin cepat sampai ke tujuan. Alasannya adalah; ما ابيح للضرورة يقدر بقدرها (sesuatu yang diperbolehkan karena keadaan darurat harus disesuaikan dengan kadar daruratnya).

Dalam redaksi yang berbeda, kira-kira statemennya jadi begini: كل ما تجوز حده انعكس الى ضده (Setiap sesuatu yang melampaui batas kewajaran akan memiliki status hukum sebaliknya, seperti ambil laba niaga boleh selagi wajar, tapi kalau kebangetan maka hukumnya haram).

Di tengah perjalanan, ternyata ada kubangan besar di tengah jalan. Mobil kecil yang tidak melihatnya, maka ada kemungkinan terpental atau terperosok. Kalau naik bis mungkin masih aman, apalagi pakai suspensi udara. Maka, yang bertanggung jawab terhadap itu (Bina Marga, PU, Dishub, dll) harus bekerja sama untuk memberikan rambu dan memperbaikinya. Kata kaidah الضرر يزال (Bahaya harus dihilangkan), bukan dibiarkan.

Bis berjalan terus menuju kota tujuan. Para penumpang ada yang hendak berdagang dan ada pula yang hendak mengunjungi istri dan anaknya yang lama terpisah karena merantau. Di antaranya ada juga yang ingin silaturahmi, menjumpai kawan-kawannya. Nah, aslinya, hukum silaturahmi itu wajib dengan analogi hukum kebalikannya (memutus hubungan silaturahmi) yang dihukumi dosa. Perjalanan dalam rangka silaturahmi itu utama. Maka, kalau kita bisa silaturrahmi hanya sekali dalam setahun, ya, lakukan itu saja. Ada kaidah usul fikih yang meskipun tidak pas dengannya, tapi sedikit banyak ada kemiripan “semangat”-nya, yaitu kaidah; ما لا يدرك كله لا يترك كله (Jika tidak mampu mengerjakan secara keseluruhan, maka tidak boleh meninggalkan kesemuanya). Contoh: Jika tidak mampu salat sunah empat rakaat, maka kerjakan dua rakaat saja.

BACA JUGA Mengidentifikasi Orang Berdasarkan Gaya Duduknya atau tulisan M Faizi lainnya. Follow Facebook M Faizi.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 27 Oktober 2019 oleh

Tags: fiqihislamlalu lintas
M Faizi

M Faizi

Saya berhubungan dengan hard rock & heavy metal, puisi, bismania, kopi, Colt T120

ArtikelTerkait

Sopir Truk Ugal-ugalan, Makhluk Paling Menyeramkan di Jalanan yang Bikin Trauma Mojok.co

Sopir Truk Ugal-ugalan, Makhluk Paling Menyeramkan di Jalanan yang Bikin Trauma

3 April 2024
kejawen islam sufistik sufisme abangan kiai MOJOK.CO

Perkara yang Membuat Sebagian Orang Abangan Nggak Respek Sama Kiai

24 Mei 2020
Ritual Memutari Ring Road Jogja, Wahana Pelepas Galau ala Muda-mudi Setempat terminal mojok.co

3 Hal Lumrah bagi Pengemudi Jakarta, tapi Tidak Lumrah Dilakukan di Jogja

2 Desember 2020
Sudah Saatnya Bekasi Mengganti JPO dengan Pelican Crossing, Lalu Lintas Jadi Lebih Lancar dan Kotanya Jadi Lebih Modern!

Sudah Saatnya Bekasi Mengganti JPO dengan Pelican Crossing, Lalu Lintas Jadi Lebih Lancar dan Kotanya Jadi Lebih Modern!

3 Agustus 2024
diusir dari masjid

Cerita Diusir dari Masjid dan Misteri Skenario Allah Swt

14 Oktober 2019
Tidak Turunnya UKT Adalah Misi Membuat Kampus Kaya, Mahasiswa Sengsara terminal mojok.co

Belajar Kesalehan Sosial dari Naruto

2 Mei 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.