Di manapun berada tak asing lagi kita bertemu dengan para pahlawan kebersihan alias yang biasa dipanggil para pasukan-pasukan oranye, biru atau apapun warna seragam mereka. mereka para pegawai kebersihan swasta, pemerintah bahkan individu patut kita apresiasi sejenak pada para jasa pahlawan pembersih.
Para pegawai kebersihan yang biasa ditemui di jalan maupun gedung-gedung layaknya mall, kampus yang cukup memberikan secuil rasa terima kasih saya pada mereka lewat artikel ini. Seringnya bertemu mereka khususnya di kampus memberikan kesan dan cerita sendiri bagi saya.
Kami para pengguna fasilitas umum seringkali terlupa bahkan kurang memperhatikan kebersihan sekitar kita. Macam-macam jenisnya, dari yang lupa atau nggak sengaja tidak buang sampah pada tempatnya sampai sengaja nyampah sembarangan. Semua masalah kebersihan tersebut pun tuntas oleh para pahlawan kebersihan. Seketika tempat kembali bersih dan nyaman kembali. Langsung maupun tak langsung kita pun acapkali bergantung pada mereka.
Bergantung pada mereka? contoh saja saat nonton bioskop dengan seperangkat pop corn dan segelas soda yang akan berbuah sampah nantinya. Sebagian penonton akan menaruh kotak pop corn dan segelas soda di tempat yang memang sudah disediakan kursi bioskop tersebut. Setelah film usai, ini nih yang jadi problem. Sampah soda dan pop corn yang tetap di tempat sampah.
Pikiran akan tertuju bahwa nanti akan ada petugas kebersihan yang akan membersihkannya tak peduli seberapa kotor kursi tersebut. Nah inilah yang dimaksud bergantung pada mereka. Rasanya, kewajiban membersihkan khususnya sampah kita sendiri sebenarnya adalah tanggung jawab masing-masing dari kita.
Padahal, di pintu keluar sudah stand by tong sampah yang sudah disediakan. Bagaimanapun juga sampah tersebut adalah milik kita. Tak ada salahnya membuang sampah milik kita sendiri. Saya selalu heran dengan pikiran “itu pekerjaan mereka kalau kita yang bersihin mereka nggak kerja”. Hmm, nggak gitu juga kalik, buang sampah sendiri juga sebagai bentuk belajar tanggung jawab masing-masing diri kita. Belajar nggak nyampah sembarang gitu lo.
Saya katakan apresiasi sejenak pada mereka adalah sekedar memberikan sebuah rasa terima kasih ketika berpapasan atau tak sengaja mereka membersihkan tempat kita dan mengatakan hal yang sopan seperti permisi ketika mereka membersihkan lantai dimana kita melewatinya.
Sepele sih memang, tapi saya yakin bentuk-bentuk etika tersebut yang memberikan kesan sopan dan secuil rasa apresiasi pada mereka yang sudah membantu kita dalam hal kebersihan dan kenyamanan fasilitas umum.
Sejatinya, tak ada pekerjaan yang remeh atau mudah. Beberapa kali saya menemukan pendapat apa sih susahnya bersih-bersih? Hellooowww, situ kalau disuruh bersih-bersih emak aja abotnya minta ampun kan? Udah jujur aja. Kecuali mereka sih yang cinta banget kebersihan. hehe
Bagi mereka adalah menjadikan lingkungan yang bersih dan nyaman tak semata karena tuntutan profesi. Kebersihan awal dari kesehatan dan yang paling terpenting ialah pekerjaan yang bermanfaat bagi sesama.
Saya pribadi sangat berterima kasih pada pahlawan kebersihan yang selalu membantu kami dalam hal apapun di mana pun dan kapan pun kalian berada. Mengemban tugas yang kadangkala juga memiliki resiko pada kesehatan diri sendiri dan memberikan pelajaran pada kami tentang pendidikan kebersihan demi kenyamanan dan kesehatan umat banyak.
Sejenak kita bersyukur dengan apapun pekerjaan yang dimiliki. Secuil apresiasi ini juga menyadarkan kita pada pentingnya menghargai apapun pekerjaan orang lain. Tak pernah meremehkan pekerjaan satu sama lain.
Satu tips jika mengeluh karena pekerjaan adalah melihat mereka dengan pekerjaan apapun contoh sederhana adalah pahlawan kebersihan tersebut. Mereka tetap semangat terus membersihkan celah-celah kotor ruangan dan fasilitas umum demi kenyamanan dan kesejahteraan bersama.
Mereka secara tak langsung menyadarkan kita bahwa pentingnya kebersihan dan tanggung jawab pada diri kita masing-masing. Belajar dan apresiasi dari mereka bahwasannya ialah senantiasa bersyukur dan memberikan pesan bahwa pekerjaan semata-mata tak hanya menguntungkan bagi diri sendiri, tapi juga orang lain. Alias menjadi bermanfaat bagi sesama.
Terima kasih para pasukan pahlawan kebersihan. Semoga nantinya kebersihan pangkal kesehatan tak hanya sebatas embel-embel slogan yang dipasang di publik atau fasilitas umum lainnya dan tak hanya sebagai tanggung jawab para pekerja, tapi juga dari diri kita masing-masing. (*)
BACA JUGA Globalisasi dan Millenials Penyebab Kebangkitan Kedua Bait-Bait Sendu Didi Kempot atau tulisan Soffya Ranti lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.