Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Apa pun Alasannya, Penilapan Duit Bansos Itu Nggak Bisa Dibenarkan!

Muh. Fadhil Nurdiansyah oleh Muh. Fadhil Nurdiansyah
5 Agustus 2021
A A
KPK penilapan duit bansos koruptor jaksa pinangki cinta laura pejabat boros buang-buang anggaran tersangka korupsi korupsi tidak bisa dibenarkan mojok

korupsi tidak bisa dibenarkan mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Penerapan kebijakan pembatasan yang terus diperpanjang dan entah akan berlangsung sampai kapan berdampak besar bagi banyak kalangan masyarakat Indonesia, terutama mereka yang berada di sektor UMKM. Suara jeritan rakyat yang kesusahan terus menerus bersahutan mencari haknya untuk melangsungkan hidup sebagaimana semestinya. Namun, realitas yang disuguhkan oleh keadaan ternyata terkadang tak semanis yang dibayangkan.

Masih ingat kasus penilapan duit bansos yang terjadi beberapa waktu lalu? Ah sudah pasti lupa, karena begitu pintarnya mereka mengganti konten berita dengan hal-hal yang membuat rakyat mengalihkan pandangannya. Ternyata penilapan duit bansos itu nggak hanya sekali dan terjadi di mana-mana.

Banyak dalih yang digunakan. Ada yang bilang beberapa persen uang bansos dipotong agar penerima bansos yang belum dapat jatah bisa kebagian juga. Ada yang bilang buat dana kresek, ada yang bilang “bolo dewe” akhirnya minta persenan, dan masih buanyakkk lagi trik-trik cerdik lainnya.

Mari bedah satu persatu, mulai dari “dipotong agar penerima bansos yang belum dapat jatah bisa kebagian juga”. Saya pernah lihat berita di media yang saya lupa namanya, kalo nggak salah inget waktu itu nonton berita di YouTube yang isinya ada kesepakatan entah sepihak atau bersama dari pihak perangkat desa yang meminta 200 ribu dari penerima bansos untuk dikumpulkan dan dibagi ke penerima bansos yang belum kebagian.

Oke, sampai sini mungkin nggak ada yang salah ya, wong niatnya kan baik agar lainnya bisa kebagian. Tapi, aneh nggak sih kalau ada pernyataan “Biar lainnya kebagian”, yang artinya para warga yang berhak menerima bansos itu tidak terdata sebagai penerima. Baiklah masih wajar wong keruwetan itu juga sudah hal yang sekarang ini dianggap wajar kok. Tapi, nggak etis kalau penerima bansos harus memberikan haknya yang amat berarti itu sebesar 200 ribu. Bahkan 1000 rupiah pun itu sudah menjadi hak penerima bansos, nggak usahlah diambil-ambil. Hitungannya, kalau 1000 rupiah dikalikan para penerima bansos di sebuah desa, minimal sudah bisa dibuat beli rokok.

Masa perangkat desa kalah sama mahasiswa yang buka donasi buat masyarakat yang terdampak. Kenapa nggak minta orang-orang berada untuk menyumbangkan sedikit hartanya untuk membantu yang kurang mampu? Kenapa harus minta penerima dana bansos yang bantu?

Ada-ada aja akal-akalan penilapan duit bansos.

Nah, kalau yang dipotong buat dana kresek ini saya tahu gara-gara baca berita tentang Bu Risma yang kaget karena ada penerima bansos yang mengeluh karena jatahnya dipotong untuk uang A, B, C, D sampai Z itu, salah satunya buat uang kresek. Logikanya gini, nggak mungkin lah rancangan anggaran sekelas penyaluran dana bansos dari pusat nggak ada pembagian dana buat beli keperluan kaya kantong plastik, ah ada-ada aja emang. Lagi pula, ini dana B-A-N-S-O-S atau kepanjangannya adalah Bantuan Sosial, bukan zakat yang amil zakatnya dapat bagian jatah.

Baca Juga:

Program Donasi Rp1.000 Sehari Dedi Mulyadi Adalah Bentuk Nyata Pungli Berkedok Solidaritas Sosial

Pungli di Makam Sunan Gunung Jati Cirebon Adalah Bentuk Kebobrokan Pemerintah Daerah

Nah terus ada lagi tadi yang bilang “bolo dewe” lalu minta jatah persenan. Ini diucapkan oleh teman saya yang mendengar sendiri ucapan itu dari penyalur bansos di desanya. Angel wes ujung-ujungnya memeras dengan dalih kekeluargaan, hanya karena kenal dan biasa duduk di warung kopi bersama akhirnya menjadi senjata pamungkas untuk melakukan aksinya. Mending mereka disuruh jadi amil zakat saja lah biar nggak ngutil-ngutil tak bermutu kaya gitu.

Teman saya pun bercerita kalau sempat protes pada lurahnya terkait pemotongan dana tersebut. Lalu jawaban yang didapat dari lurah tersebut adalah, “Yo yaopo neh, Le. Aku iki yo korban e.” Lalu siapa dong dalangnya, kok ada korban lain selain rakyat?

Mereka yang sekarang ini menjadi penerima bantuan sebenarnya juga ingin bangkit untuk tidak menjadi penerima bansos selamanya, dalam artian mereka hidup berdaya sehingga mampu berganti balik membantu yang lainnya. Padahal situasinya sudah nggak karuan kok yaaa masih ada orang-orang yang mikirnya juga tidak karuan.

Mereka juga takut kalau menolak permintaan para oknum-oknum itu nanti namanya kena black list, akhirnya hanya bisa pasrah dengan keadaan yang sebenarnya sangat tidak perlu mereka alami. “Yo opo Bu Risma gak moreng-moreng terus nek koyok ngene nyatane.” Kalau begini, bagaimana masyarakat bersedia menurut anjuran pemerintah. Sudahlah, sebelum menyuruh rakyat nurut, oknum-oknum yang tersebar dari Sabang-Merauke itu diberantas dulu.

BACA JUGA Korupsi Bansos dan Dana Haji, Mana yang Lebih Bajingan? dan tulisan Muh. Fadhil Nurdiansyah lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 21 September 2021 oleh

Tags: AlasanbansosKorupsipembenaranpenilapanPojok Tubir Terminalpungli
Muh. Fadhil Nurdiansyah

Muh. Fadhil Nurdiansyah

Seorang Pria Kecil yang Mencari Kebahagiaan

ArtikelTerkait

Pejuang Kita Tidak Minta Izin Belanda Waktu Bikin Mural

Pejuang Kita Tidak Minta Izin Belanda Waktu Bikin Mural

16 Agustus 2021
Beasiswa KIP Dipotong Massal Tanpa Transparansi yang Jelas dengan Kedok "Berbagi Rezeki", Kelakuan Bejat yang Bikin Setan Aja Minder

Beasiswa KIP Dipotong Massal Tanpa Transparansi yang Jelas dengan Kedok “Berbagi Rezeki”, Kelakuan Bejat yang Bikin Setan Aja Minder

28 Mei 2025

Artikel Balasan: Gagasan Penambahan Masa Jabatan Presiden Jadi Tiga Periode Itu Salah dan Patut Diributkan

18 Juni 2021
satpol pp ukulele dirusak mojok

4 Barang yang Bisa Dirusak Pak Satpol PP Pontianak selain Ukulele

22 Juni 2021
Aplikasi TikTok Antara Pengguna yang Goblok dan Teknologi yang Mashok terminal mojok.co

Aplikasi TikTok Antara Pengguna yang Goblok dan Teknologi yang Mashok

30 Mei 2021
#ShopeeTindasKurir Adalah Situasi yang Bikin Saya sebagai Pelanggan Shopee Jadi Simalakama terminal mojok.co

Surat Terbuka untuk Seluruh Marketplace: Kasih Opsi Uang Tip untuk Kurir, dong!

9 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.