Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Antara Persis, PSIM, dan PSS: Identitas Ganda Orang Kabupaten Klaten Pilih Tim Sepak Bola

Dicky Setyawan oleh Dicky Setyawan
9 Januari 2021
A A
Antara Persis, PSIM, dan PSS: Identitas Ganda Orang Kabupaten Klaten Pilih Tim Sepak Bola terminal mojok.co

Antara Persis, PSIM, dan PSS: Identitas Ganda Orang Kabupaten Klaten Pilih Tim Sepak Bola terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Orang Jakarta, tapi Jakarta-nya Bekasi. Orang Surabaya, tapi tinggalnya di Gresik. Yah, itulah gambaran identitas ganda. Identitas ganda juga berlaku dalam mendukung tim sepak bola, mendukung tim tetangga yang lebih “menangan” adalah hal yang lumrah. Contoh nyatanya ada di banyak daerah, seperti Kabupaten Klaten.

Mari kita mulai dari Solo raya, tempat Kabupaten Klaten bernaung sebagai satu di antara Subosukawonosraten (Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Klaten). Posisi kabupaten di Solo raya sebenarnya seperti posisi kabupaten di Provinsi DIY. Bedanya, Jogja raya bernaung dalam wadah resmi (DIY), sedangkan di Solo raya hanya bernaung dalam wadah semu (historis), beratus-ratus tahun bernaung dalam Kasunanan Surakarta dan Praja Mangkunegaran. Lalu setelah kemerdekaan disatukan oleh Daerah Istimewa Surakarta, yang kemudian status istimewa-nya dicabut.

Dan identitas kedua setelah soal kabupaten asal, adalah memilih “menjadi Solo”. Identitas ganda orang Kabupaten Klaten di Solo raya lebih dari sekadar hubungan eks karesidenan, atau sekadar Solo lebih dikenal. Lebih intim dari itu. Pun dalam sepak bola, pilihan kesekian dari banyaknya tim sepak bola adalah mendukung Persis Solo, tim kotamadya. Maka jangan heran, sekalipun prestasi Persis kini biasa-biasa saja, basis suporternya mengakar di Solo raya. Namun, Klaten soal lain.

Secara kedekatan, Kabupaten Klaten ini di ambang kebimbangan. Secara historis sebenarnya Kabupaten Klaten masuk dalam wilayah Solo raya. Akan tetapi secara geografis, beberapa wilayah di Klaten cenderung lebih dekat ke Jogja. Jogja dan Solo ini ibarat dua kutub, dan Klaten berada di tengah-tengahnya. Kebimbangan ini bisa dilihat masyarakat Klaten dalam menentukan dukungan tim sepak bola.

Tim lokal di Kabupaten Klaten sama seperti kabupaten-kabupaten lain Solo raya lain, tidak bubar saja sudah terbilang bagus. Hingga akhirnya melahirkan tiga sekte per-supporteran di Klaten: Pertama, mendukung tim lokal Klaten. Kedua, mendukung tim “menangan” Liga 1. Ketiga, mendukung tim kota tetangga. Di Solo raya, umumnya pilihan “mendukung tim kota tetangga” itu hanya jatuh ke Persis Solo, tapi Klaten lain. Identitas ganda Klaten tidak hanya “menjadi Solo”, tapi juga “menjadi Jogja”.  Maka, persaingan tiga kekuatan besar: Persis Solo, PSIM Jogja, dan PS Sleman adalah hal yang tak terelakan.

Pilihan masyarakat Kabupaten Klaten memilih tim tetangga tentu bukan berdasarkan karena “menangan”. Lantaran ketiganya sama-sama “indie”, artinya jika diibaratkan band, ketiga tim ini ibarat Fisip Meraung, merajai skena lokal, tapi tak benar-benar me-nasional. Terkecuali PSS, yang mampu nangkring di Liga 1, pun basis PSS sudah besar di Klaten jauh sebelum PSS lolos ke Liga 1.

Ketiga kubu suporter ini bersaing bak persaingan ideologi. Menariknya Jogja raya menjajah Kabupaten Klaten dengan dua kekuatan besar, sedangkan Solo raya dengan kekuatan tunggal. “Klaten tetep abang!”, “Klaten Biru” hingga “Klaten Ijo (PSS, ya, bukan PSIK, ngapunten)” adalah contoh propaganda ketiganya di media sosial. Di dunia nyata, bendera ketiganya sama-sama berkibar, pun sama-sama bersaing dalam karya visual seperti mural dan vandalisme.

Lantaran berada di posisi bimbang, Kabupaten Klaten sendiri sering dijadikan parameter ketiga basis suporter ini dalam mengukur seberapa kuat ideologinya. Bagi suporter Persis, sangat saru dan gengsi rasanya jika bendera Persis gagal berkibar di Klaten, yang mana Klaten masih ber-plat AD Solo raya. Dan bagi dua tim DIY, PSIM, dan PSS, semakin besar basis di Klaten, maka semakin mereka merasa digdaya. Terutama jika ideologinya tidak hanya berlaku di Klaten barat, yang secara geografis lebih dekat dengan Jogja, tapi juga Klaten bagian timur, yang condong ke Solo baik secara kultur dan geografis-nya.

Baca Juga:

4 UMKM Klaten yang Berhasil Go Digital, Ada yang Sukses Jualan sampai ke Luar Negeri!

Empat Tahun Mondar-mandir Solo-Jogja, Musuh Terberatku Bukan Macet, tapi Klaten

Persaingan bukan hanya berimbas pada perang dingin ideologi. Dalam chaos antara ketiganya, Kabupaten Klaten sendiri juga sering menjadi korban, di mana wilayah Klaten yang berada di tengah-tengah Jogja raya dan Solo raya, sering menjadi medan perang sesungguhnya, dalam artian kericuhan antar basis suporter. Orang yang tidak tau-menahu soal sepak bola pun juga merasakan imbasnya. Ya, mau bal-balan-nya di Jogja atau Solo, ributnya tetap di Klaten. Itu baru persaingan dalam kategori “memilih tim tetangga” belum pada jajahan lain macam “tim menangan Liga 1”, atau malah tim ibu kota provinsi PSIS diam-diam mengintai.

Memasuki Kabupaten Klaten kita melihat keberagaman sepak bola tergambar di sana. Tak masalah sebenarnya, asal tidak hanya berkutat pada “tempuk, tempuk dan tempuk”, dan malah sering merasakan imbas chaos-nya. Lantaran sering menjadi korban perang dan kebimbangan, wis wayahe Klaten mampu swasembada sepak bola, dan Klaten mampu mengibarkan ideologi sepak bola-nya di tanahnya sendiri. Klaten, yo, ben!

BACA JUGA Begini Jadinya Jika Kisah Heroik Bupati Klaten Difilmkan dan tulisan Dicky Setyawan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 9 Januari 2021 oleh

Tags: kabupaten klatenSepak Bola
Dicky Setyawan

Dicky Setyawan

Pemuda asal Boyolali. Suka menulis dan suka teh kampul.

ArtikelTerkait

Mari Berandai-andai jika Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia terminal mojok

Mari Berandai-andai jika Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia

26 Juni 2021
Efek Positif Timnas Indonesia yang Luput dari Perhatian, Kafe-kafe Sepi Jadi Hidup Lagi erick thohir prabowo shin tae-yong pssi

Efek Positif Timnas Indonesia yang Luput dari Perhatian, Kafe-kafe Sepi Jadi Hidup Lagi

16 Oktober 2024
ole pemain underrated fans bola fans Manchester United MU jesse lingard manchester united liverpool Real Madrid #GlazersOut Gini doang nih grup neraka? MOJOK.CO

#GlazersOut dan Rumitnya Menjadi Fans Manchester United: Wawancara dengan @onestopunited

22 September 2020
Arsenal Memang ‘Harus’ Melepas Ainsley Maitland-Niles, Fans Jangan Sepotong Menilai mojok.co

Arsenal Memang ‘Harus’ Melepas Ainsley Maitland-Niles, Fans Jangan Sepotong Menilai

25 Agustus 2020
pemain sepak bola yang ikut mengurangi islamofobia di eropa mojok.co

Wali-wali Sepak Bola Eropa yang Melawan Islamofobia

1 Juni 2020
Manga Aoashi, Manga yang Bikin Pengetahuan Sepak Bolamu Makin Canggih

Manga Aoashi, Manga yang Bikin Pengetahuan Sepak Bolamu Makin Canggih

1 Juli 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
Indomaret Tidak Bunuh UMKM, tapi Parkir Liar dan Pungli (Pixabay)

Yang Membunuh UMKM Itu Bukan Indomaret atau Alfamart, Tapi Parkir Liar dan Pungli

6 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.