Setiap kali kita menengok kolom komentar akun yang membahas sepak bola, sering kali kita akan temui perdebatan-perdebatan tak berujung di antara suporter sepak bola, mulai dari perdebatan siapa di antara Messi dan Ronaldo yang pantas disebut Greatest of All Time (GOAT), hingga perdebatan mengenai nasib Arsenal di bawah kepelatihan Arteta yang semakin tawakal di jalan Allah.
Namun, kali ini bukan perdebatan mengenai GOAT atau Arteta di Arsenal yang ingin saya bahas, melainkan diwariskannya nomor punggung 10 bekas Messi ke Ansu Fati di Barcelona. Dari pengamatan saya di beberapa akun sepak bola yang saya ikuti, saya menemukan bahwa mayoritas penggemar sepak bola menganggap bahwa tindakan yang dilakukan Barcelona sebagai disrespect terhadap Messi yang telah berkontribusi besar selama dua dekadenya di Barcelona. Jujur saja, saya cukup gatel dengan reaksi para penggemar sepak bola yang menganggap ini sebagai bentuk disrespect terhadap Messi, dan bahkan sampai ada juga yang mencibir Ansu Fati. Apa salahnya memang jika Barcelona memilih untuk mewariskan nomor punggung 10 ke Ansu Fati?
Pindahnya Lionel Messi dari Barcelona menuju klub super kaya asal Prancis, PSG, sempat membuat gempar semua pecinta sepak bola beberapa pekan yang lalu. Sempat dirumorkan ingin bertahan di Barcelona, ternyata Messi harus pindah karena keinginannya untuk bertahan harus terhalang oleh regulasi Liga Spanyol yang mengatur batas pengeluaran klub untuk gaji pemain. Setelah 17 musim membela Barcelona, banyak yang akan Messi tinggalkan di Barelona, salah satunya adalah nomor punggung legendarisnya: nomor 10.
Banyak fans Barcelona di berbagai belahan dunia meminta pihak Barcelona untuk memensiunkan nomor punggung Messi, tetapi ternyata Barcelona berkata lain. Lewat akun media sosialnya, Barcelona mengumumkan bahwa Ansu Fati, anak muda yang digadang-gadang menjadi bintang baru Barcelona, akan mewarisi nomor punggung 10 dari Messi. Hal ini pun membuat perdebatan di kalangan suporter sepak bola, ada yang mendukung; ada juga yang kontra.
Peraturan Liga Spanyol sendiri telah mengatur setiap klub agar menetapkan pemain mereka dengan nomor punggung 1-25. Oleh sebab itu, keinginan penggemar Messi yang menginginkan nomor punggung 10 dipensiunkan jelas tak bisa dikabulkan Barcelona dari awal. Namun, bagaimana jika kita berangan-angan kalau peraturan ini tidak ada, apakah nomor punggung 10 layak dipensiunkan untuk menghormati Messi? Dan apakah Ansu Fati layak mewariskannya?
Kontribusi Lionel Messi amat luar biasa. Sayangnya, hal itu jugalah yang justru jadi penghambat. Oleh karena kontribusi yang luar biasa besar, pihak Barcelona mau-mau saja memberi gaji besar dan menuruti permintaan gaji yang amat besar. Ketika krisis ekonomi melanda Barcelona—karena ulah Bartomeu—pemotongan gaji Messi pun tidak bisa menyelamatkan Barca.
Bahkan, ketika Messi tidak digaji sekalipun, dia tetap tidak bisa didaftarkan ke tim. Ini tentu bukan salah Messi semata, ini salah manajemen yang selama ini mengelola tim dengan serampangan. Lihat berapa gaji pemain Barcelona sebelum dipotong, nominalnya begitu fantastis. Bahkan Barcelona adalah salah satu tim dengan pengeluaran gaji terbesar di dunia.
Mau tak mau, dia harus pergi. Nomor 10 akhirnya kosong, dan mau tak mau harus diisi.
Lalu, bagaimana dengan kelayakan Ansu Fati sendiri yang mewarisi nomor punggung 10? Apakah ia layak mengenakan nomor punggung keramat yang sebelumnya digunakan pemain-pemain seperti Kubala, Romario, hingga Ronaldinho?
Pemain asli jebolan akademi sepak bola Barcelona, La Masia, ini adalah pemain sepak bola dengan naluri mencetak gol yang kuat. Rekor pencetak gol termuda di kompetisi sebesar Liga Champions dan La Liga adalah bukti sahih betapa menjanjikannya pemain muda ini. Selama dua musim membela Barcelona sendiri, ia sudah mencetak 13 gol dari 41 total laga. Jika kita bandingkan dengan dua musim pertama Messi, ia berhasil menang selisih empat gol dari Messi yang mencetak 9 gol dari 34 pertandingan. Bayangkan saja, di umur yang biasanya dihabiskan oleh anak muda Jakarta untuk nongkrong di warung madura bareng kawan-kawan, Ansu Fati sudah mencatatkan statistik luar biasa bagi Barcelona.
Diwariskannya nomor punggung 10 ke Ansu Fati juga adalah bagian dari pengamalan nilai yang termuat di slogan Barcelona, Mes que un club, yang berarti lebih dari sekadar klub. Dengan memensiunkan nomor punggung 10 demi menghormati Messi, hal ini menyiratkan bahwa Messi adalah segala-galanya buat Barcelona. Messi mungkin adalah pemain nomor 10 terbaik sepanjang masa untuk Barcelona, tetapi memensiunkan nomor punggung yang telah menjadi tongkat estafet dari bintang ke bintang di Barcelona akan mencoreng klub yang mengaku lebih dari sekadar klub.
Nomor punggung 10 adalah sejarah panjang perjuangan Barcelona, maka dengan itu sudah sepantasnya nomor punggung ini diwariskan terus-menerus ke generasi bintang selanjutnya Barcelona. Ada banyak cara untuk menghormati Messi, dan salah satunya adalah memberikannya kepada bintang muda dari jebolan La Masia. Maka, kalau bicara apakah layak Fati menyandang nomor Tsubasa, eh, Messi, jawabannya, AMAT LAYAK.
Buat fans Barca, kalian harusnya nggak perlu marah-marah juga sih melihat nomor Messi dipakai Fati. Setidaknya, Fati emang bagus mainnya. Ketimbang rival kalian yang ngasih nomornya Ronaldo ke Mariano wokwokwok.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.