Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Alun-alun Purwokerto Jadi Semakin Cantik Setelah Renovasi, tapi Tetap Problematik

Yanuar Abdillah Setiadi oleh Yanuar Abdillah Setiadi
2 April 2024
A A
Alun-alun Purwokerto Jadi Semakin Cantik Setelah Renovasi, tapi Tetap Problematik

Alun-alun Purwokerto Jadi Semakin Cantik Setelah Renovasi, tapi Tetap Problematik (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kemarin sore, saya diajak kakak untuk menemaninya ke Purwokerto membeli akuarium. Sebenarnya kami nggak ada niatan untuk berbuka puasa di ibu kota Kabupaten Banyumas tersebut. Namun karena beberapa hal, kami memutuskan untuk buka puasa di Alun-alun Purwokerto. Sembari menunggu akuarium bekas itu dikuras, saya diajak penjualnya yang kebetulan menjajakan mie ayam dan bakso di area alun-alun untuk berbuka. Akhirnya, saya dan kakak mengiyakan ajakan tersebut.

Azan pun berkumandang. Saya segera meraih air mineral dan es teh yang telah disajikan. Setelah itu, saya langsung melahap mie ayam yang dihidangkan. Sembari makan, saya menanyakan beberapa hal mengenai Alun-alun Purwokerto yang terlihat semakin cantik dan ramai setelah renovasi. Memang saat waktu berbuka puasa keadaan alun-alun masih terlihat agak lengang, namun menjelang pukul 8 malam, area alun-alun dipenuhi muda-mudi. Apalagi di bulan Ramadan seperti sekarang ini.

Ternyata di balik ingar bingar area lapang di tengah kota ini, masih ada segudang masalah yang harus dibenahi Pemkab Banyumas dalam melakukan penataan kota. Lantas, apa saja masalah yang perlu dibereskan?

Lapak para PKL di Alun-alun Purwokerto

Jika kita berjalan di area timur lapangan, akan ada banyak PKL yang menjajakan makanan. Ya, itu kelihatannya saja. Nyatanya, di balik puluhan pedagang kaki lima yang berjajar di sebelah timur alun-alun, masih banyak PKL lain yang nggak mendapatkan lapak.

Sebenarnya ada ratusan pedagang lain yang ingin membuka lapaknya di area Alun-alun Purwokerto, tapi sayang lahannya terbatas. Pihak pemkab hanya mengizinkan sisi sebelah timur yang dijadikan area lapak PKL, sementara sisi utara atau area depan kantor bupati harus steril.

Lantas, gimana dengan sisi alun-alun yang lain?

Kita mulai bagian barat. Sisi barat alun-alun dialokasikan untuk parkir kendaraan roda dua. Jika sisi barat dipaksa untuk lapak PKL, bukan tak mungkin akan menimbulkan kemacetan di Jalan Masjid. Fyi, Jalan Masjid ini memang sering kali menjadi pusat kemacetan di pagi dan sore hari. Kalau saya perhatikan, salah satu faktornya karena lebar jalan yang pas-pasan untuk ukuran jalan di pusat kota. Sementara di sisi selatan alun-alun dikhususkan untuk para penjaja minuman. Di sana nggak boleh ada tenda PKL yang berdiri.

Banyak PKL yang berharap bisa berjualan di alun-alun

Berdasarkan cerita para pedagang di sana, sebenarnya banyak yang berharap bisa membuka lapak di Alun-alun Purwokerto. Sebab, lokasinya strategis dan menjadi titik pusat keramaian kota.

Baca Juga:

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Setiap ada lapak yang tutup, sudah ada pedagang lain yang siap menggantikan. Pedagang yang menggantikan pun sudah mendaftarkan diri jauh-jauh hari ke paguyuban sehingga bisa langsung berjualan. Antrean PKL yang menunggu jatah untuk bisa berjualan di Alun-alun Purwokerto ini panjang. Mereka nggak bisa dadakan buka lapak di sini.

Area yang luas khusus PKL sangat dibutuhkan

Seharusnya jalan di sisi timur alun-alun bisa digunakan secara maksimal. Fyi, PKL hanya boleh berjualan di bahu sebelah sisi, sementara sisi lainnya digunakan untuk lewat kendaraan roda dua dan empat. Meski demikian, kemacetan sering kali tak bisa dihindari.

Saya jadi kepikiran, ketimbang setengah-setengah, kenapa nggak seluruh bahu jalan digunakan untuk lapak para PKL? Jika seluruh bahu jalan dimaksimalkan, bukan nggak mungkin para pedagang kaki lima yang belum mendapatkan lapak bisa mengais rezeki di pusat Kota Satria ini. Selain itu, langkah ini diharapkan agar pengunjung nggak perlu khawatir dan takut terserempet kendaraan.

Saya sering kali mendapati pengendara yang serampangan dan hendak menyerempet pejalan kaki di area ramai ini. Supaya nggak semakin semrawut, ada baiknya jalan ini ditutup untuk area berjualan PKL.

Akan tetapi ini hanya saran dari warga biasa seperti saya. Keputusan dan kebijakan sepenuhnya berada pada pemangku kepentingan. Saya hanya berharap kebijakan pemerintah setempat mengenai penataan Alun-alun Purwokerto nggak berubah-ubah. Hal ini supaya para PKL nggak dilema dan menjadi korban dari kebijakan yang labil.

Lha, masa setiap ganti pemimpin, penataan alun-alun berubah? Daripada mengurus alun-alun melulu, mending mengurus daerah pinggiran yang infrastruktur jalannya masih jauh dari kata layak, Pak!

Penulis: Yanuar Abdillah Setiadi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Alun-alun Purwokerto Adalah Bukti Pembangunan yang Konsisten dan Berkelanjutan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 2 April 2024 oleh

Tags: alun-alun Purwokertojawa tengahkabupaten banyumaspedagang kaki limapilihan redaksipurwokerto
Yanuar Abdillah Setiadi

Yanuar Abdillah Setiadi

Santri. Murid Cak Nun, Rocky Gerung, Sujiwo Tejo. Instagram: @yanuarabdillahsetiadi

ArtikelTerkait

Kegemaran Membaca Warga Jawa Tengah Juara Dua Se-Indonesia, Warga Demak Jelas (Bukan) Salah Satunya Mojok.co

Kegemaran Membaca Warga Jawa Tengah Juara Dua Se-Indonesia, Warga Demak Jelas (Bukan) Salah Satunya

17 Juli 2024
Cepu, Kecamatan di Blora yang Paling Pantas Dikasihani Mojok.co

Cepu, Kecamatan di Blora yang Paling Pantas Dikasihani

6 November 2025
3 Pekerjaan yang Bisa Bikin Kamu Kaya di Jogja Tanpa Jadi Budak Freelance pak ogah

3 Pekerjaan yang Bisa Bikin Kamu Kaya di Jogja Tanpa Jadi Budak Freelance

18 Agustus 2025
Jalan Raya Ngawi Solo, Jalan Paling Menyiksa Pengendara di Jawa Timur

Jalan Raya Ngawi Solo, Jalan Paling Menyiksa Pengendara di Jawa Timur

9 Juli 2024
5 Tempat Wisata Overrated di Kota Batu. Apanya yang Spesial, sih?

5 Tempat Wisata Overrated di Kota Batu. Apanya yang Spesial, sih?

9 Desember 2023
Selamat Datang di Purwokerto, Kota Tanpa Ojol di Stasiun

Tolong Kasih Tahu Saya, Siapa yang Mendesain Tata Letak Purwokerto, karena Saya Ingin Tahu Apa yang Beliau Pikirkan

29 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

13 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.