Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Alun-Alun Pekalongan: Tempat Terbaik untuk Belanja Baju Lebaran, tapi Syarat dan Ketentuan Berlaku

Muhammad Arsyad oleh Muhammad Arsyad
3 April 2024
A A
Alun-Alun Pekalongan: Tempat Terbaik untuk Belanja Baju Lebaran, tapi Syarat dan Ketentuan Berlaku

Alun-Alun Pekalongan: Tempat Terbaik untuk Belanja Baju Lebaran, tapi Syarat dan Ketentuan Berlaku (Nararya Danuwijaya via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Bagi warga Pekalongan, tempat terbaik untuk berbelanja baju Lebaran adalah Alun-Alun Pekalongan. Tapi, apa benar begitu?

Sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan biasanya masjid mulai sepi, sementara butik, pasar, sampai department store di dalam mall ramai. Orang-orang biasanya sudah sibuk mempersiapkan diri untuk mencari baju Lebaran.

Di tempat saya, Kota Pekalongan, kebiasaan jelang Lebaran ini juga tak ketinggalan. Warga Pekalongan mulai giat berburu baju Lebaran saat salat witir di tarawih sudah ditambahi qunut. Ada banyak toko dan tempat untuk membeli baju Lebaran di Kota Batik. Namun yang paling favorit tentu saja Alun-Alun Pekalongan.

Bukan tanpa alasan alun-alun yang letaknya di sebelah timur Masjid Jami’ Pekalongan ini menjadi destinasi favorit warga Pekalongan untuk berbelanja baju Lebaran. Alasan paling utama tentu karena harga baju yang dijual di sini jauh lebih murah daripada butik atau department store.

Benarkah baju yang dijual di Alun-Alun Pekalongan murah?

Saya termasuk orang yang meyakini bahwa untuk membeli baju yang sedikit modis, parlente, kekinian, tapi murah, alun-alun adalah tempatnya. Setidaknya pemikiran semacam itu sudah bertahan bertahun-tahun. Dari alun-alun boleh dipakai buat berjualan sampai dilarang berjualan di sana oleh Pemkot Pekalongan.

Ya, sekarang pedagang di Alun-Alun Pekalongan mulai dibatasi. Hanya di bulan Ramadan para pedagang baju diperbolehkan berjualan di sana. Ini sudah menjadi kesepakatan antara pedagang dengan pihak pemkot.

Balik lagi ke soal murah tadi. Anggapan saya tentang harga pakaian di alun-alun itu miring ternyata tak bisa bertahan selamanya. Sebab, kenyataannya harga pakaian di Alun-Alun Pekalongan sering kali jauh dari kata ekonomis.

Jumat lalu saya pergi ke sana. Rencananya mau membelikan ibu saya pakaian baru. Tentu saja saya dan ibu bergegas ke bagian gamis dan busana muslim. Akan tetapi betapa terkejutnya kami ketika seorang pedagang menawarkan gamis seharga 200 ribu. Pedagang lain malah ada yang menawarkan gamis muslimah seharga 500 ribu. Ya, Anda nggak salah baca. Apa ada yang mau beli?

Baca Juga:

Pindang Tetel: Makanan Khas Pekalongan yang Nggak Masuk Akal tapi Wajib Dijajal

4 Alasan Belanja di Miniso Lebih Nyaman daripada di Niceso, Bukan Cuma Soal Harga 

Di sinilah letak keunikannya. Ternyata ada juga warga Pekalongan yang mampu membeli gamis di alun-alun. Sekali lagi, di alun-alun ada yang menjual gamis dengan harga semahal itu. Kalau saya sih, dengan harga segitu mending sekalian beli di department store. Kenapa? Jelas karena yang dijual di alun-alun belum tentu produk asli.

Harus pintar menawar harga kalau mau belanja di sini

Ada satu cara supaya nggak kecelik harga mahal di Alun-Alun Pekalongan. Ya harus pintar menawar. Lantaran harga barang di sana nggak normal, apalagi menjelang Lebaran. Harga kaos yang biasanya dibanderol 40-50 ribu dijual jadi 70-90 ribu.

Makanya warga Pekalongan yang mau belanja baju di sana harus pintar menawar harga. Kalau saya sih selalu pergi ke alun-alun bersama ibu saya yang pintar nawar. Lumayan dapat harga lebih murah.

Akan tetapi sebenarnya pandai menawar pun nggak cukup karena kadang ada pedagang yang nggak mau menurunkan harga. Kalau sudah begitu, jurus yang bisa dipakai adalah sok jual mahal.

Kalau harga yang kita tawar nggak diiyakan, ya tinggal pergi saja. Cara ini cukup ampuh. Ibu saya pernah melakukannya. Dia menawar, si pedagang nggak mengiyakan. Ibu saya lalu pergi, eh, tiba-tiba dipanggil dan harga yang ditawar disepakati oleh si pedagang. Metode ini beneran manjur, kecuali kalau diterapkan pada pedagang yang sedang laris.

Jangan datang mepet Lebaran

Pasar pakaian di Alun-Alun Pekalongan hanya ada di bulan Ramadan. Itu lokasinya di tengah alun-alun, ditutupi layos, dan jarak antar-pedagang berhimpitan. Setahu saya hampir setiap malam ramai. Namun, yang paling ramai tentu saja ketika sudah mepet Lebaran.

Saya pas datang ke sana juga waktunya hampir Lebaran plus THR sudah pada cair. Alhasil, pengunjung membludak. Waktu datang ke sana suasananya pengap, sumpek, dan sumuk. Saya yang cuma pakai kaos saja mudah berkeringat. Belum lagi setiap pedagang pasti pembelinya berdesak-desakan.

Suasana semacam itu kadang membuat kita tak sabar, sehingga malas buat menawar harga. Alhasil, dapat pakaian tapi harganya mahal. Memang harusnya kalau ke sana itu jangan mepet Lebaran. Hari kelima puasa, misalnya. Selain terhindar dari desak-desakan, datang lebih awal berpeluang untuk mendapat pakaian dengan harga yang jauh lebih murah.

Tapi masalahnya, apa ada bos yang ngasih THR di hari kelima puasa?

Penulis: Muhammad Arsyad
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Pekalongan Itu Nggak Cocok Dijadiin Kota Wisata, Pemerintah Jangan Ngeyel.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 3 April 2024 oleh

Tags: alun-alunalun-alun pekalonganbaju lebaranbelanjaKota Pekalonganpekalongan
Muhammad Arsyad

Muhammad Arsyad

Warga Pekalongan. Bisa disapa lewat IG @moeharsyadd

ArtikelTerkait

Senjakala Mataram Mall, Mal Pertama di Kota Mataram: Dulu Kebanggaan Warga, Kini Menuju Temaram

Senjakala Mataram Mall, Mal Pertama di Kota Mataram: Dulu Kebanggaan Warga, Kini Menuju Temaram

21 Juli 2023
Kok Bisa Banyak Restoran Mewah di Kota Pekalongan, padahal UMR-nya Kecil Terminal Mojok

Kok Bisa Banyak Restoran Mewah di Kota Pekalongan, padahal UMR-nya Kecil?

1 Februari 2023
Sego Boran, Kuliner Legendaris yang Cuma Ada di Lamongan

4 Hal yang Bikin Saya Bangga Jadi Warga Lamongan

22 Juni 2022
5 Barang yang Seharusnya Dijual di Indomaret

5 Barang yang Seharusnya Dijual di Indomaret

25 Juni 2023
Harga Barang di Toko Online Lebih Murah daripada Toko Offline Terminal Mojok

Alasan Harga Barang di Toko Online Lebih Murah daripada Toko Offline

12 Januari 2023
Pekalongan Berdosa ketika Gaji UMR Sudah Dianggap Tinggi! (Unsplash)

Dosa Kota Pekalongan: Membiarkan Warganya Percaya kalau Gaji UMR Termasuk Sudah Tinggi, Padahal Itu Upah Minimum!

3 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

15 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.