Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Muhammad Kasa Warda Syakbani oleh Muhammad Kasa Warda Syakbani
18 Desember 2025
A A
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Mungkin masih banyak orang yang belum tahu apa itu program akselerasi. Sebagai gambaran, program akselerasi adalah program sekolah di mana peserta didiknya bisa menempuh pendidikan lebih cepat dari umumnya. Jadi misalnya jenjang SMA umumnya ditempuh dalam waktu 3 tahun, lewat program ini bisa ditempuh siswa hanya dalam waktu 2 tahun. Kebanyakan program ini ada di jenjang SMA, namun ada juga SMP yang melaksanakannya.

“Wah, jadi lompat kelas, dong.”

“Enak dong bisa lulus duluan.”

“Pasti pinter banget tuh bisa lulus dua tahun aja.”

Itu adalah komentar yang sering dilontarkan orang begitu tahu kalau saya ikut program akselerasi di SMA. Sebenarnya program ini tidak bisa dikatakan lompat kelas juga karena siswa juga melewati kelas X, XI, XII. Namun yang membedakan adalah waktu yang ditempuh dalam satu semesternya.

Sekilas mengenai kelas akselerasi

Umumnya satu semester pembelajaran ditempuh dalam waktu 6 bulan, nah, dalam program akselerasi waktunya hanya 3 bulan. Jadi, tugas dan materinya dua kali lebih cepat dan lebih banyak dari siswa pada umumnya.

Untuk masuk program akselerasi sebenarnya nggak sulit-sulit banget. Tesnya cuma psikotes yang isinya hanya deret, barisan, gambar pohon, dan hafalan yang semuanya terbilang dasar. Meski begitu ada juga anak yang mengaku kesulitan mengerjakannya. Tes inilah yang nantinya akan digunakan untuk mengetahui tingkat kecerdasan atau IQ.

Meskipun terlihat keren, sebenarnya jadi anak akselerasi itu sungguh melelahkan. Kami selalu dituntut untuk cepat dalam mengerjakan tugas dan memahami materi. Kami juga selalu diberi tugas yang nggak masuk akal banyaknya. Selain tugas dan materi yang ekstra, setiap hari kami juga diwajibkan untuk mengikuti kelas tambahan di malam hari, dari jam 7 hingga 9 malam.

Baca Juga:

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

4 Salah Kaprah tentang Jurusan Ilmu Politik yang Sudah Terlanjur Dipercaya

Sungguh rasanya jenuh sekali. Sudah dijejali materi sejak pagi hingga sore, masih ditambah materi di malam hari. Hal itu dilakukan semata untuk memenuhi materi pelajaran yang belum dibahas di jam efektif sekolah.

Hal-hal yang bikin saya menyesal

Setelah lulus, siswa program akselerasi biasanya nggak diberi bukti tertulis dari sekolah yang menunjukkan bahwa kami lulus dalam waktu 2 tahun. Padahal seharusnya menurut saya pihak sekolah memberikan bukti tertulis, entah berupa sertifikat atau surat, karena siswa akselerasi adalah ikon sekolah dan telah melewati proses pembelajaran ekstra yang lebih berat dari siswa reguler.

Nah, lantaran lulus lebih cepat, kami memiliki usia lebih muda dari teman seangkatan di dunia kuliah. Rata-rata kami lulus pada usia 16-17 tahun. Hal ini juga berpengaruh pada mereka yang ingin melanjutkan ke dunia militer ataupun sekolah kedinasan yang mensyaratkan usia minimum pada seleksinya. Akhirnya ada juga yang harus menunggu 1 tahun agar bisa mendaftar.

Selain itu, siswa akselerasi yang sudah lulus sekolah dan ingin langsung bekerja juga belum bisa. Karena kebanyakan dari mereka belum mempunyai KTP dan SIM. Harus tunggu minimal 17 atau 18 tahun dulu.

Siswa akselerasi juga banyak mengalami masalah sosial, baik di lingkungan sekolah maupun setelah lulus dari sekolah. Di sekolah, kami cenderung dikucilkan dari angkatan karena dianggap adik kelas dan tidak pantas bergabung di angkatan. Banyak warga sekolah yang tidak suka dengan keberadaan siswa akselerasi. Hal itu disebabkan siswa program ini biasanya dianakemaskan sekolah.

Setelah lulus pun kami merasa terbebani apabila terpaksa gap year atau kuliah di kampus kurang terpandang. Sebab di mata masyarakat, kami ini anak genius yang bisa segalanya. Lantaran pandangan tersebut, banyak dari kami yang merasa frustrasi dan mulai menutup diri dari lingkungan sosial.

Harus punya tekad dan metal kuat

Selain hal-hal yang saya sampaikan di atas, kemungkinan terburuk yang dialami siswa lulusan program akselerasi adalah dari sisi kedewasaan diri. Lantaran masih muda dibandingkan teman seangkatan, tak sedikit dari siswa program ini yang belum matang untuk memilih jalan hidupnya sendiri. Ibaratnya buah yang masih mentah tapi terpaksa dipanen.

Meski begitu, banyak juga siswa program ini yang kemudian sukses dan bisa menata kehidupan secara mandiri. Mental dan tekad kuat adalah hal yang paling penting untuk memulai hidup secara serius. Karena sejatinya mental dan sosial setiap orang berbeda, kita tidak bisa memberi ekspektasi lebih terhadap mereka.

Penulis: Muhammad Kasa Warda Syakbani
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Anggapan Keliru soal Anak Kelas Akselerasi yang Selalu Keren. Aslinya Ya Begitulah.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 18 Desember 2025 oleh

Tags: akselerasiKuliahprogram akselerasiSekolahsiswa akselerasisiswa SMAsma
Muhammad Kasa Warda Syakbani

Muhammad Kasa Warda Syakbani

ArtikelTerkait

Admin Prodi: Dianggap Sepele, padahal Jasanya Gede

Admin Prodi: Dianggap Sepele, padahal Jasanya Gede

12 Agustus 2022
bahasa latin kadaver kuliah anatomi mojok

Kuliah Anatomi Jauh Lebih Mengerikan ketimbang Ketemu Makhluk Halus

4 September 2021
Biaya Masuk SD di Semarang Semakin Melejit: Jangan Lupa, selain Uang Pangkal dan SPP Bulanan Ada Biaya Penunjang Lainnya

Biaya Masuk SD di Semarang Semakin Melejit: Jangan Lupa, selain Uang Pangkal dan SPP Bulanan Ada Biaya Penunjang Lainnya

10 Desember 2023
Laporan Praktikum kok Masih Aja Tulis Tangan, sih?

Laporan Praktikum kok Masih Aja Tulis Tangan, sih?

8 Januari 2020
Dosen Pelit Nilai Hanya Menggali Kuburannya Sendiri Mojok.co

Dosen Pelit Nilai Hanya Menggali Kuburannya Sendiri

15 April 2024
Bersyukur Ditolak Kampus Negeri dan Nurut Jurusan Kuliah “Realistis” Pilihan Orang Tua di Kampus Swasta, Kini Sudah Dapat Kerja Mojok.co

Bersyukur Ditolak Kampus Negeri dan Nurut Jurusan Kuliah “Realistis” Pilihan Orang Tua di Kampus Swasta, Kini Sudah Dapat kerja

26 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu Mojok.co

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu

13 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur
  • Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.