Alergi Makanan Bukan Masalah Sepele, Pebisnis Kuliner Harus Mulai Paham Isu Gawat Ini!

Alergi Makanan Bukan Masalah Sepele, Pebisnis Kuliner Harus Mulai Paham Isu Gawat Ini! rekomendasi susu alfamart

Alergi Makanan Bukan Masalah Sepele, Pebisnis Kuliner Harus Mulai Paham Isu Gawat Ini! (Pixabay.com)

Saya pernah dianggap aneh karena punya alergi paracetamol, badan saya bentol-bentol merah kalau minum paracetamol. Lebih dari itu, semua orang mengernyitkan dahi ketika saya bilang bahwa saya nggak bisa minum susu, lactose intolerant atau lactose sensitive. Singkatnya, saya mencret kalau minum susu sapi, terutama susu sapi segar, susu pasteurisasi, atau bahkan susu UHT.

Dan buat kalian semua yang belum ngeh, efek alergen pada produk makanan itu berbeda-beda. Kadang sepele, meskipun gatel-gatel nggak bisa juga dibilang sepele. Di titik ekstremnya, orang dengan alergi makanan tertentu bisa mati kalau ada alergen yang masuk ke dalam tubuhnya. Iya, kalian nggak salah baca, bisa mati.

Buat kalian yang belum baca cerita dan beritanya, curhatan Mba Wulan di Twitter mungkin bisa jadi pintu pertama biar ngeh tentang alergi. Jadi singkatnya begini, Mba Wulan pesan kopi di sebuah outlet Coffee Shop via aplikasi food delivery dengan opsi oatmilk. Eh malah dicampur susu sapi sama pegawai kedai kopinya, jadilah Mba Wulan masuk rumah sakit.

Alergi itu gimana sih sebenernya?

Jadi alergi itu bagaimana sih duduk perkaranya? Alergi adalah respon berlebihan yang dilakukan oleh sistem kekebalan tubuh. Immunoglobulin E (IgE) dan non-IgE adalah antibodi dalam tubuh yang memicu alergi. Zat antibodi tersebut bereaksi pada komponen protein tertentu yang sebenarnya tidak berbahaya bagi kesehatan.

Meskipun demikian, gejala alergi beragam, ada gatal, disertai atau tanpa pembengkakan bibir, lidah, hingga tenggorokan. Alergi juga dapat berupa mual, muntah, sakit perut, diare, hingga sesak napas. Ekstremnya, dapat pula terjadi anafilaksis yang berpotensi menyebabkan kematian. Nah loh! Dikira Maudy Ayunda jadi brand ambassador Oatside cuman gaya-gayaan apa?

Nggak gitu dong logikanya, Maudy Ayunda emang beneran lactose sensitive. Isu alergen dan alergi makanan memang belum cukup membumi di semua kalangan masyarakat. Padahal dalam beberapa tahun terakhir label produk industri pangan sudah mencantumkan keterangan ‘mengandung alergen, lihat daftar bahan yang dicetak tebal.’

Padahal, prevalensi alergi pangan kian meningkat di banyak negara maju, sementara kesadaran masyarakat Indonesia tentang alergi makanan masih jalan di tempat. Salah satu sebabnya bisa jadi juga karena kita semua terbiasa mengonsumsi beragam jenis protein nabati dan hewani yang melimpah ruah di Indonesia, sementara golongan alergen paling mematikan adalah jenis kacang-kacangan.

Daftar alergen pangan FAO

Sebenarnya, FAO telah mengeluarkan daftar alergen pangan yang dibagi menjadi delapan kelompok besar sejak 1995, yaitu susu, telur, kacang tanah, gandum, kedelai, ikan, kerang, dan tree nuts (almond, hazelnut, dan kacang mede). Selain delapan jenis alergen alami tersebut ada juga beberapa bahan tambahan pangan (BTP) yang dapat memicu alergi, misalnya MSG, natrium benzoat, dan tartrazin.

Secara internasional, pelabelan alergen pangan dalam kemasan diatur dalam Codex General Standard for the Labelling Pre-Packaged. Sementara di Indonesia, Peraturan Kepala BPOM RI Nomor HK.03.1.5.12.11.09955 tentang Pendaftaran Pangan Olahan telah mengatur tentang pencancuman alergen pangan pada kemasan.

Susahnya, produsen makanan dan minuman cepat saji di Indonesia seringnya nggak mencantumkan alergen dalam kemasan takeaway mereka. Boro-boro mau edukasi soal alergi pangan ke pelanggannya, bisa saja malahan para pengusaha coffee shop ini nggak paham sama sekali perkara gentingnya alergi terhadap kesehatan pembeli.

Lazimnya sih memang kita-kita ini orang dengan gejalan alergi yang kudu lebih aware dengan makanan dan minuman kita. Ya kayak minoritas lah, yang di mana-mana kudu lebih ngalah dan menahan diri, meskipun jauh lebih bener kita lah ke mana-mana. Well, kalau kalian nih, punya alergi apa?

Penulis: Adi Sutakwa
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Alergi Obat Sama Menyebalkan Seperti “Alergi Tanggal Tua”

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version