Pindah-pindah partai itu biasa
Kedua, soal dirinya yang berpindah-pindah partai. Heran saya, giliran orang lain yang pindah-pindah partai nggak jadi omongan, tapi kalau itu Aldi Taher yang melakukan tiba-tiba jadi omongan. Sudahlah, toh beliau bukan satu-satunya orang yang pindah-pindah partai, banyak kok yang serupa. Tapi maksud saya, apa pun itu tolong hargai keputusan beliau.
Lagian nih ya, partainya aja menerima kok kalian sewot. Justru, Aldi Taher memberikan pelajaran penting, bahwa jangan terlalu mendewakan salah satu partai. Semua itu berdasarkan kepentingan. Saya berandai-andai kalau sebenarnya Aldi Taher ingin menunjukkan jika partai itu hanya kendaraan saja, tak lebih. Jadi jangan fanatik buta. Tapi ya itu kan saya hanya mengandaikan, semoga saja benar. Kalaupun salah, anggapan saya benar to? Jangan mendewakan partai, maksudnya.
Yang salah siapa, yang kena hujat siapa
Ketiga, rame tentang Aldi Taher sebagai bakal calon legislatif dari dua parpol sekaligus. Dan sampai-sampai ia diundang ke salah satu stasiun televisi. Tapi lagi-lagi dalam kasus ini Aldi Taher yang dicibir netijen.
Sebenarnya bagi saya dalam kasus tersebut, ini orang-orang partai yang memanfaatkan Aldi Taher untuk mendongkrak nama partainya, atau justru sebaliknya? Kok bisa sampai si Aldi Taher ini didaftarkan oleh dua partai yang berbeda sekaligus, dan beda jenis lembaga lagi.
Padahal menurut Pak Hasyim Asy’ari selaku ketua KPU RI, itu jelas nggak boleh. Bahkan KPU akan meminta klarifikasi dari Partai Bulan Bintang, yang mengusung Aldi sebagai caleg DPRD DKI. Juga dari Partai Perindo, selaku partai pengusung Aldi sebagai caleg DPR RI.
Jadi jangan salahkan Aldi dalam kasus ini. Sekali lagi Aldi Taher justru menunjukkan bahwa partai-partai yang ikut berkompetisi nanti, masih banyak celah. Selain malu, partai-partai ini harusnya juga berterima kasih kepada beliau. Kita semua yang ikut mentertawakan dan mencibir, juga harus berterima kasih. Dengan begitu ia juga menunjukkan ke kita, kalau masih banyak partai yang nggak serius berkompetisi. Buktinya? Ya masih gampang dikadalin seperti Aldi Taher ini contohnya.
Itu baru satu lho, bayangkan kalau ternyata banyak yang dobel-dobel daftar caleg. Meskipun nanti KPU akan memverifikasi, tapi bukan itu masalahnya. Masalahnya banyak partai yang hanya main-main. Mau sampai kapan?
Maka kembali ke film Tai Chi Hero. Cobalah lihat betul-betul, bisa jadi masalahnya bukan pada Aldi Gallagher.
Penulis: Faiz Al Ghiffary
Editor: Rizky Prasetya