Selain Pak Duta, Ini Alasan Sheila On 7 Digandrungi dan Bikin Meleyot Kaum Hawa

Selain Pak Duta, Ini Alasan Sheila On 7 Digandrungi dan Bikin Meleyot Kaum Hawa Mojok.co

Selain Pak Duta, Ini Alasan Sheila On 7 Digandrungi dan Bikin Meleyot Kaum Hawa (Dok: Mozara Kartika Putri)

Sheila On 7, band legendaris asal Jogja yang selalu menarik untuk dibahas. Pamor band yang beberapa waktu lalu berulang tahun ke-28 itu tidak pernah sepi. Bisa dibilang, Sheila On 7 begitu effortless membuat nama mereka terus dibicarakan. 

Mari kita buka dengan obrolan, kapan terakhir kali band yang digawangi oleh 3 bapak-bapak ini merilis lagu? “Film Favorit” adalah single terakhir dan usianya bahkan sudah lebih dari 6 tahun. Selepas lagu “Film Favorit”, hampir setiap tahun berita tentang Sheila On 7 selalu ramai di media sosial. Pemicunya beragam, entah karena sulitnya war tiket konser hingga kehidupan personelnya yang biasa-biasa saja. 

Masih segar dalam ingatan, beberapa waktu lalu Eross, gitaris Sheila on 7, meramaikan jagad maya karena tertangkap kamera mengenakan kaos dan celana kain sedang COD-an gitar di salah satu kedai pinggir jalan. Oh, atau kalian justru teringat berita mereka menjadi bintang iklan produk susu. Ajaib memang personel band yang satu ini.

Harta, tahta, Pak Duta Sheila On 7

Banyak orang mengira, eksistensi Sheila On 7 di tengah kaum hawa bertahan karena paras tampan sang vokalis Akhdiyat Duta Modjo alias Pak Duta. Pernyataan itu mungkin tidak salah, tapi juga nggak sepenuhnya benar.

Coba deh kalian yang kelahiran di atas tahun 2000 berselancar di dunia maya. Flashback ke era akhir 90-an hingga 2000-an ketika Sheila On 7 sedang tenar-tenarnya. Perhatikanlah baik-baik Pak Duta muda dengan ribuan gaya rambut. Ada yang  belah tengah, spike, gondrong belakang, berponi, dan lainnya. Tampilan Pak Duta pada waktu itu sebenarnya ya nggak menarik-menarik amat, malah menurut saya, Pak Duta jauh lebih menarik satu dekade terakhir. Saya rasa, Pak Duta adalah bukti nyata ungkapan Aging Like Fine Wine. Semakin karismatik. 

Intinya paras Pak Duta bukan menjadi faktor mutlak banyak kaum hawa menyukai band asal Jogja ini. Lantas, kenapa band ini begitu digandrungi kaum hawa ya? Sebagai perempuan dan penggemar Sheila On 7, saya jelaskan alasannya: 

Ada sosok perempuan dibalik cikal bakal kelahiran Sheila On 7

Sudah menjadi rahasia umum, awal mula terbentuknya band ini karena seseorang yang bernama Sheila. Personel Sheila On 7 disatukan berkat circle pertemanan dari Mbak Sheila ini. Awalnya, Mbak Sheila mengenalkan Eross dengan Sakti dan Adam. Baru akhirnya mengenalkan mereka dengan Duta. 

Circle ini yang kemudian menginspirasi band asal Jogja itu menggunakan kata “Sheila” dalam namanya. Kalau nggak ada sosok perempuan bernama Mbak Sheila, mungkin band dengan puluhan penghargaan ini nggak akan terbentuk. Secara nggak langsung, perempuan-perempuan di luar sana turut bangga dengan circle Mbak Sheila. 

Sheila On 7 banyak menggunakan nama perempuan dalam lagu

Hingga kini, Sheila On 7 sudah berhasil menciptakan banyak lagu hits yang tak lekang oleh waktu. Selain karena lirik dan keindahan musik, tentu ada hal menarik di beberapa lagu mereka. Kerap kali menggunakan nama perempuan atau sosok perempuan. 

Setidaknya ada 5 lagu yang lugas menyebutkan nama perempuan seperti “Perhatikan Rani”, “Lia..Lia..Lia”, “Sephia, Khaylila’s Song”, dan “Ibu Linda”. Tak hanya yang tersurat, ada dua lagu yang juga ditujukan untuk kaum hawa, yaitu “Just For My Mom” dan “Untuk Perempuan”. Ada yang mau menambahkan lagi?

Baca halaman selanjutnya: Lirik yang menyanjung …

Lirik yang menyanjung dan mengerti kaum hawa

Band satu ini begitu jago membuat lirik yang terdengar menyanjung dan begitu mengerti kaum hawa. Saya sendiri punya beberapa lagu Sheila On 7 yang akan terus diputar selama hidup saking apiknya. Ketika mendengar dan menelaah tiap liriknya, saya bisa auto mesam-mesem dan halu diperlakukan demikian manisnya oleh pasangan. 

Lagu ini bukan “Anugerah Terindah Yang Pernah Kumiliki” atau “Saat Aku Lanjut Usia” yang sering diputar di kondangan. Lagu itu memang indah, tapi sebagai perempuan, hati saya malah lebih bergetar ketika mendengar lagu “Brillian..Brillian..Brillian”, “Bertahan di Sana”, dan “Perhatikan Rani”. Mari kita bedah lagunya sama-sama ya. 

Lagu Brilian..Brilian..Brilian yang bikin meleleh

Brilian..brilian..brilian

Cara kau memahamiku..

Brilian..brilian..brilian

Aku ratakan egoku

Tinggi dan Tak Terkendali

Brilian..Brilian..Brilian

Kau Taklukkan Aku..

Ketika mendengarkan lagu ini untuk pertama kali, saya kira “Brilian..brilian..brilian” hanya berkisah tentang obsesi menaklukkan pujaan hati. Menggambarkan seorang pria yang merasa sudah menemukan perempuan yang tepat, seorang perempuan yang bisa memahami dirinya. Sang pria merasa takjub, hingga menyanjung dengan kata brilian (cerdas, cemerlang). 

Kita tahu, pria lahir dengan pride yang cukup tinggi, hal ini bisa dibalikkan 180 derajat oleh lirik “aku ratakan egoku” dan juga kalimat akhir “Brilian, Kau Taklukan Aku”. Bayangkan, ada pria dengan pride yang tinggi rela meratakan egonya, mengakui perlu sosok perempuan brilian dalam hidupnya, dan itu kamu iya kamu. Meleleh.

Lirik Bertahan Disana jadi merasa diperjuangkan secara ugal-ugalan

Dinda, lelahkah menungguku berkelana

Masih banyak yang harus kucari

Tuk bahagiakan hidupmu nanti.

Lagu Sheila On 7 yang satu ini mungkin hampir mirip lagu dangdut “Aku Cah Kerjo” versi bahasa Indonesia. Sebuah lagu yang menggambarkan perjuangan sosok laki-laki yang sedang bekerja keras, memantaskan dirinya untuk sang pujaan hati.

Siapa yang tidak mleyot kalau diperjuangkan secara ugal-ugalan, memastikan yang terbaik sebelum akhirnya berlabuh ke pelaminan. Saya kalau dinyanyiin lagu ini, dengan lantang jawab, “Bisa mas, bisa. Aku bertahan disini”. Semoga saja, lagu ini juga bukan berujung pada nunggu kelamaan ya Mas. 

Perhatikan Rani relate dengan perempuan-perempuan yang jadi tulang punggu keluarga

Beranjak dewasa kakakku Rani tercinta

Sudah saatnya belajar berpijar

Tinggalkan Jakarta demi masa depan cipta

Sudah waktunya kau mulai terjaga

Lagu ini pasti menjadi penyemangat dan sangat relate untuk semua kakak perempuan ataupun anak perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga. Sheila On 7 tidak hanya memberi makan batin-batin perempuan dengan cinta dari pasangan, tetapi juga memunculkan warna lain yaitu unconditional love dari keluarga. 

Lagu ini seolah menjadi penawar pilu lelahnya bekerja di perantauan. Bagi saya, makna lagu ini cukup dalam. Perempuan dibolehkan bermimpi, berani mengambil keputusan, bisa memilih tujuan. Di sisi lain, perempuan boleh juga layu, diizinkan merasa takut, tetapi tidak untuk menyerah. 

Bukankah liriknya terdengar sangat manusiawi dan memahami? Sekacau apapun kondisinya, lagu ini memberikan keyakinan bahwa sosok Rani (perempuan) pasti bisa melewatinya. Tentunya keluarga akan selalu menjadi tempat berkeluh kesah dan setia memberikan dukungan. Lagu yang hangat.

Di atas hanya beberapa dari banyak alasan kenapa Sheila On 7 masih bertahan hingga saat ini dan digandrungi fans perempuan. Tidak hanya bermodal lirik yang puitis, Sheila On 7 paham betul bagaimana kaum hawa tidak melulu ingin dipuji, tidak hanya ingin diperjuangkan, tetapi juga ingin diyakinkan kemampuannya sebagai perempuan. Namanya juga kaum hawa, ingin dimanja tapi juga ingin diberi kesempatan untuk menjadi dirinya sendiri. 

Penulis: Mozara Kartika Putri
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Lagu Sheila On 7 Nggak Semuanya Bagus, Ada Juga yang Cringe

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version