Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Film

Drama Cina: Ending Gitu-gitu Aja, tapi Saya Nggak Pernah Skip Menontonnya

Riko Prihandoyo oleh Riko Prihandoyo
9 November 2025
A A
Drama Cina: Ending Gitu-gitu Aja, tapi Saya Nggak Pernah Skip Menontonnya Mojok.co

Drama Cina: Ending Gitu-gitu Aja, tapi Saya Nggak Pernah Skip Menontonnya (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Setiap kali buka media sosial, rasanya selalu ada satu jenis godaan yang sulit saya tolak: cuplikan drama Cina. Saya sudah hafal betul pola dan ending-nyakarena selalu sama untuk berbagai macam genre cerita. Anehnya, saya tetap susah untuk menekan tombol “skip”.

Saya pikir, alasannya karena drama Cina sangat pandai menyentuh sisi emosional manusia. Mereka tahu cara membuat penonton ikut merasakan emosi tokohnya lewat visual yang lembut, musik yang menyayat hati, dan tatapan mata yang penuh arti. Adegan paling kecil saja bisa terasa dalam, seperti seseorang yang menatap bulan sambil mengenang janji masa lalu. Terlalu dramatis? Mungkin. Tapi justru di situlah letak pesonanya.

Selain itu, cuplikan atau iklan drama Cina biasanya dikemas dengan sangat cinematic. Warna pastel, sinar matahari senja, dan kamera yang bergerak lambat membuat setiap potongan terasa seperti lukisan. Bahkan sebelum tahu ceritanya, suasananya sudah berhasil menghipnotis penonton. Cukup satu kalimat seperti, “Jika waktu bisa berbalik, aku tetap akan memilih kamu,” dan saya langsung terjebak dalam mood-nya.

Meski jalan ceritanya mirip-mirip, setiap drama menawarkan cara baru untuk menikmati rasa dalam cerita. Kita tahu arahnya, tapi tetap ingin melihat bagaimana kisah cinta itu tumbuh dan berakhir. Sama seperti mendengarkan lagu sedih yang sudah tahu liriknya, tapi tetap diputar ulang karena rasanya menenangkan.

Dubbing yang ekspresif

Belakangan saya sadar, versi dubbing Indonesia juga punya pengaruh besar. Suara para pengisi dubbing membuat drama Cina terasa lebih dekat dengan keseharian kita. Kalimat yang di versi asli terdengar formal, bisa berubah jadi hangat dan akrab. Kadang memang terdengar sedikit lebih dramatis seperti sinetron, tapi justru itu yang membuatnya terasa hidup dan menyentuh.

Lucunya, karena dubbing-nya begitu ekspresif, saya malah sering penasaran dengan versi aslinya. Saya ingin tahu bagaimana suara asli para pemeran, apakah nada bicara mereka lembut atau tegas. Setelah menonton versi Indonesia, saya biasanya mencari potongan Mandarinnya di YouTube untuk membandingkan. Aneh, tapi di situlah keseruannya. Dua versi yang berbeda bisa memberi emosi yang sama kuatnya, hanya dengan nuansa yang sedikit berbeda.

Drama Cina memainkan sisi psikologis penonton

Menurut saya, yang paling menarik dari drama Cina adalah bisa memainkan sisi psikologis penonton. Mereka tahu manusia selalu penasaran dengan hal yang belum tuntas. Jadi iklannya sering menampilkan adegan yang “menggantung” seperti tatapan yang tak sempat dibalas, kalimat yang belum selesai, atau pelukan yang tertunda. Otak kita langsung ingin tahu kelanjutannya, dan tanpa sadar, kita terjebak untuk menonton versi penuhnya.

Selain itu, drama Cina juga pandai memanfaatkan emosi universal. Misal, cinta yang tak kesampaian, pengorbanan, dan penyesalan. Semua orang pernah mengalami hal-hal itu, sehingga saat menonton, kita mudah memproyeksikan perasaan sendiri ke dalam cerita. Akibatnya, setiap adegan terasa pribadi, seolah-olah kisah itu milik kita sendiri.

Baca Juga:

4 Jasa yang Tidak Saya Sangka Dijual di Medsos X, dari Titip Menfess sampai Jasa Spam Tagih Utang

Menonton Drama Korea Reply 1988 yang Legendaris setelah 10 Tahun Rilis

Dan, jujur, ada kenyamanan dalam hal yang bisa ditebak. Menonton drama dengan pola yang sama terasa aman karena kita tahu apa yang akan terjadi. Tak perlu khawatir ada akhir yang mengecewakan, karena justru ketenangan datang dari hal yang familiar.

Jadi, meskipun ending-nya hampir selalu sama, saya tetap sulit menolak pesona drama Cina. Setiap kisahnya bukan sekadar tontonan, tapi juga cermin dari emosi manusia yang kompleks. Dari dubbing yang hangat, versi asli yang menggoda rasa penasaran, hingga cara halus mereka memainkan psikologi penonton semuanya berpadu menjadi satu pengalaman yang adiktif.

Mungkin itu sebabnya saya tak pernah benar-benar bisa menekan tombol “skip.” Karena pada akhirnya, bukan tentang bagaimana ceritanya berakhir, tapi tentang bagaimana perasaan saya ikut terhanyut sepanjang perjalanan ceritanya.

Penulis: Riko Prihandoyo
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA 5 Drama Korea yang Bagus, tapi Cukup Ditonton Sekali Saja. Nggak Usah Rewatch!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 9 November 2025 oleh

Tags: cinadracinDramadrama cinaMedia Sosial
Riko Prihandoyo

Riko Prihandoyo

Suka bola.

ArtikelTerkait

Mojok Nggak Naikin Artikelmu? Tenang, selain Menangis, Kamu Bisa Lakukan 5 Hal Ini

7 Juli 2020
Dear Ferdian Paleka, YouTuber yang Udah Ngerjain Transpuan terminal mojok.co

YouTuber yang Kontennya Nyampah Cukup Dihadapi dengan 4 Hal Ini

8 Mei 2020
Langsung Mute Notifikasi Pas Join Grup WhatsApp Baru Bukan Suatu Dosa terminal mojok.co

Langsung Mute Notifikasi Pas Join Grup WhatsApp Baru Bukan Suatu Dosa

15 Maret 2020
Orang Posting Status Screenshot WhatsApp Itu Motiavasinya Apa sih?! mojok.co/terminal

Jujur Aja, Saya Malas Banget Lihat Instagram Story Orang Lain

9 Februari 2021
Fix, Eksistensi Media Sosial Adalah Salah Satu Sumber Penghancur Kemesraan Kita dengan Buku Terminal Mojok

Eksistensi Media Sosial Adalah Sumber Penghancur Kemesraan Umat Manusia dengan Buku

6 Maret 2021
Payung Teduh Masih Tetap Teduh Didengar Meski Ditinggal Mas Is terminal mojok.co

7 Kegiatan Saat Hujan Selain Bikin Instastory Galau

8 Oktober 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri
  • Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier
  • Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya
  • Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.