Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Alasan Saya Memberi Izin kepada Anak untuk Mengotak-atik Gadget

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
30 September 2020
A A
Memetakan Perjalanan Orang Tua Mencari Pendidikan Berkualitas untuk Anak terminal mojok.co

Memetakan Perjalanan Orang Tua Mencari Pendidikan Berkualitas untuk Anak terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Saat ini, saya memiliki seorang anak usia 3,5 tahun. Menurut para ahli, usia ini termasuk ke dalam usia emas atau golden age. Pada masa usia emas ini, diinfokan juga bahwa seorang anak akan banyak eksplor dan aktif mencoba ini itu. Di masa sekarang, sulit dimungkiri bahwa gadget menjadi salah satu bahan eksplor anak-anak. Termasuk anak saya, yang sudah enam bulan terakhir sangat hobi sekali mengotak-atik hape milik saya atau mamanya.

Jika kunci layar hape sudah dibuka atau sedang tidak aktif, anak saya sudah bisa mengotak-atik hape sendiri. Main gim sederhana seperti Tiles Hop yang cara bermainnya hanya menggeser bola pada tiap alas berbentuk kotak dan jangan sampai terjatuh, sampai melihat video di YouTube. Semuanya dilakukan sendiri karena sudah melihat bagaimana saya mengoperasikannya.

Dan sebagai orang tua, tentu saja saya selalu mengawasi gerak-gerik anak ketika mengotak-atik hape agar ketika melihat tontonan lain atau membuka file penting bisa segera dicegah. Meski saat ini, kebanyakan hape juga bisa diatur dalam “mode anak”. Sehingga, pergerakan anak ketika bermain hape bisa dibatasi.

Selain itu, anak saya juga terbiasa bermain laptop yang biasa saya gunakan untuk bekerja. Bahkan, ia sudah bisa meniru saya untuk membuka Microsoft Word, lalu mengetik secara sembarang. Juga, meng-klik beberapa ikon yang terdapat pada panel tersebut. “Aku lagi kerja, biar kayak Papa.” Begitu kata anak saya tiap kali ia bermain laptop.

Jika kebanyakan orang tua melarang anak untuk bermain gadget karena khawatir kecanduan, sering kali dianggap belum masanya, atau bahkan takut gadget-nya rusak, saya justru punya opini lain.

Apakah saya tidak khawatir jika laptop atau hape rusak? Tentu saja kekhawatiran itu ada dan manusiawi. Apalagi ada beberapa file penting yang berkaitan dengan pekerjaan. Tapi, saya merasa lebih khawatir jika sampai menghambat proses eksplorasi anak. Saya tidak ingin menyesal hanya karena keegoisan yang dimiliki. Apalagi, di zaman secanggih seperti sekarang ini, beberapa kendala yang berkaitan dengan gadget, bisa diperbaiki, bukan?

Saya pikir, cepat atau lambat, anak-anak akan berhadapan dengan segala kecanggihan teknologi beserta arus informasi yang semakin cepat. Jadi, tidak ada salahnya jika anak saya bisa membiasakan diri lebih awal untuk mengenal teknologi dengan caranya sendiri.

Nggak perlu yang berat-berat belajar bahasa pemrograman atau mengoperasikan komputer secara menyeluruh. Biasakan saja dari hal yang sederhana dan menjadi bagian dari kesehariannya terlebih dahulu. Main gim di hape, mengotak-atik laptop, sampai menyalakan tivi hingga mengganti saluran sendiri. Saya membiarkan anak melakukan beberapa hal tersebut, sampai ia terbiasa. Dan sekali lagi, tetap dengan pengawasan saya sebagai orang tuanya.

Baca Juga:

Pengalaman Sial Pakai Samsung M11, Saya Jadi Ingin Segera Ganti HP

30 Kosakata Parenting yang Njelimet, tapi Sebaiknya Dipahami Orang Tua Zaman Sekarang

Tujuan saya mengizinkan anak mengotak-atik gadget juga bukan untuk menyombongkan diri kepada orang lain bahwa anak saya bisa memainkan beberapa produk elektronik tersebut atau banyak bisanya, apalagi malas mengajak anak bermain secara langsung. Salah besar. Sebab, saya masih aktif bermain dengan anak secara langsung. Kalaupun sama-sama main hape, tugas saya lebih kepada mengawasi gerak-gerik ini. Dan menceritakan apa yang sedang ia lihat atau menjelaskan apa yang belum ia ketahui.

Soal khawatir akan kecanduan gadget, saya rasa semua masih bisa dikontrol, dan kontrol terbesar ada pada orang tua. Saya selalu menjelaskan sekaligus membuat perjanjian dengan anak, ketika bermain hape, paling lama hanya 15-30 menit. Jika sudah sampai pada waktu yang disepakati, saya akan menjelaskan bahwa waktunya sudah selesai. Dalam tahapan ini, saya berharap bisa sekaligus mengajari anak untuk disiplin dan belajar soal kesepakatan atau komitmen.

Bagi saya, proses ini terbilang sulit. Bahkan, sangat sulit. Ada masanya cara tersebut tidak berhasil sama sekali. Tapi, saya tidak menyerah dan terus melakukan cara tersebut sampai dipahami oleh anak bahwa, ngotak-ngatik gadget atau main hape itu ada waktunya. Di sisi lain, saya juga harus fair. Ketika saya menyampaikan main hapenya sudah cukup, saya pun harus berhenti main hape dan mengajak anak bermain. Mau bagaimanapun, sebaik-baiknya nasihat adalah dengan memberi contoh secara langsung.

BACA JUGA Alasan Mi Ayam Gerobak Cokelat Rasanya Lebih Enak Dibanding Gerobak Warna Lain dan artikel Seto Wicaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 1 Oktober 2020 oleh

Tags: Anak-AnakeksplorasigadgetOrang Tua
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

orang dewasa

Kenapa sih, Orang Dewasa Suka Sekali Menakut-nakuti Anak Kecil?

12 Agustus 2019
Dear, Orang Tua_ Please Banget, Jangan Bonceng Anak Naik Motor dengan Posisi Berdiri. Bahaya! terminal mojok

Dear, Orang Tua: Please Banget, Jangan Bonceng Anak Naik Motor dengan Posisi Berdiri, Bahaya!

13 September 2021
Tidak Semua Orang Tua Ideal, Banyak yang Justru Menuntut Pamrih dari Anak terminal mojok.co

Quarter Life Crisis Datang saat Sudah Jadi Orang Tua

17 Agustus 2020
Tulisan Balasan: Tak Masalah Orang Tua Berutang untuk Pendidikan Anak, demi Hidup yang Lebih Baik, Apa Salahnya?

Tulisan Balasan: Tak Masalah Orang Tua Berutang untuk Pendidikan Anak, demi Hidup yang Lebih Baik, Apa Salahnya?

6 Januari 2023
malam lebaran

Kebahagiaan Anak-Anak Desa di Malam Lebaran

4 Juni 2019
Mengungkap Alasan Kenapa Kinder Joy Mahal padahal Isinya Cuma Secuil

Mengungkap Alasan Kinder Joy Mahal padahal Isinya Cuma Secuil

1 Februari 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.