Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Kecantikan

Akui Saja bahwa Kita Tidak Sesuai dengan Standar Kecantikan Indonesia

Husnil Khatimah Nst oleh Husnil Khatimah Nst
16 Juni 2021
A A
Akui Saja bahwa Kita Tidak Sesuai dengan Standar Kecantikan Indonesia terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Belum lama ini saya dicurhati oleh salah satu teman dekat saya bahwa ia gagal melanjutkan kencan dengan seorang pria. Menurutnya, salah satu alasan si pria memilih mundur karena dirinya tidak secantik yang dibayangkan oleh pria itu. Jika pernyataannya sampai di sana saja, saya pribadi tidak akan merasa sedih, karena bagi saya selera orang beda-beda. Namanya juga manusia. Tetapi penjelasan lainnya lah yang membuat saya jadi lebih concern dengan kisahnya.

Teman saya menceritakan bahwa untuk pertama kalinya, ia merasakan kecemasan yang luar biasa terhadap fisiknya. Bahkan tubuhnya sampai gemetaran. Mungkin penolakan secara tidak langsung tersebut hanya satu dari banyak trigger yang selama ini dia rasakan, namun hal itu menunjukkan bahwa ia sangat tidak baik-baik saja.

Siapa, sih, yang tidak pernah ditolak oleh lawan jenis? Saya rasa hampir tidak ada yang tidak pernah. Mirisnya, teman saya berpikir bahwa fisiknya menjadi faktor utama yang membuat dia semakin sulit untuk mendapatkan pasangan.

Jelas itu merupakan salah satu bentuk insinyur, eh, maksudnya insecure. Dan kehadirannya pun hampir tidak bisa dihindari. Selayaknya wanita dan manusia, kadang saya juga begitu. Saya anggap bahwa bentuk tubuh, tinggi badan, dan kontur muka saya tidak elok sedikit pun.

Sesekali mungkin tidak jadi masalah, tetapi jika terus dibiarkan akan membahayakan diri sendiri. Namun, perlu diakui juga bahwa untuk mengolahnya agar menjadi pengalaman positif bukanlah perkara gampang, karena mungkin banyak hal yang membuat kita sulit untuk mulai menerima diri kita sendiri seutuhnya.

Salah satu contoh, tidak semua perempuan sadar bahwa standar kecantikan yang berlaku saat ini tidaklah berpihak pada “kearifan lokal”. Definisi “cantik” di Indonesia pada umumnya itu masih sangat destruktif. Dalam standar kecantikan di Indonesia, perempuan cantik adalah perempuan yang berkulit putih mulus, memiliki hidung mancung, dan mempunyai tinggi serta berat badan yang ideal.

Definisi semacam itu juga didukung dengan produk-produk kecantikan. Produk yang pada umumnya menawarkan kemampuan untuk mencerahkan kulit baik di wajah ataupun di area lain. Di samping itu, produk yang menawarkan wajah menjadi mulus tanpa jerawat. Padahal jerawat adalah hasil kerja tubuh yang kemunculannya hanya temporal. 

Namun di sini saya tidak mengatakan bahwa perempuan yang mencoba menyesuaikan diri dengan standar kecantikan di Indonesia itu keliru, karena bisa jadi dia harus melakukannya mau tidak mau, suka tidak suka. Misalnya, karena tuntutan pekerjaan. Jelas di sini yang membuat standar bukan dia, melainkan tempat di mana dia bekerja.

Baca Juga:

4 Hal yang Perlu Dipertimbangkan Perempuan Sebelum Tinggal di Kos Campur

Aturan Tidak Tertulis di Toilet Perempuan yang Perlu Diperhatikan agar Sama-sama Nyaman

Tetapi berharap bahwa standar kecantikan yang melukai banyak perempuan ini hilang secara tuntas juga rasanya sangat utopis. Lalu, bagaimana caranya untuk tidak terluka karena standar tersebut?

Mungkin kita bisa memulainya dengan mengubah presepsi kita tentang “standar kecantikan” yang berlaku. Pertanyaan mendasar saja seperti apakah cantik itu melulu soal fisik? Kan tidak. Apakah terlihat cantik di mata orang lain lantas membuat kita bahagia? Kan belum tentu.

Kadang faktor internal saja tidak cukup. So, kita bisa cek kembali seberapa konsumtifnya kita dengan sosial media seperti Instagram, TikTok, dan semacamnya. Bisa jadi karena terlalu banyak mengonsumsi konten di dalamnya membuat kita merasa inferior.

Selain itu, mungkin kita bisa memperhatikan lingkungan sekitar kita, misalnya pertemanan. Apakah circle kita mendukung kita untuk membangun kepercayaan diri? Saya sendiri beruntung memiliki teman-teman yang bisa dibilang santai dalam urusan fisik, sehingga memuluskan jalan saya untuk menjadi sosok yang percaya diri (sesuai porsi saya tentunya).

Kendati demikian, saya pikir yang paling mengerti kita adalah diri kita sendiri. Jadi, cobalah perlahan-lahan untuk mengakui bahwa banyak dari kita (perempuan) yang memang tidak sesuai dengan standar kecantikan Indonesia dan mulai menerimanya dengan berlapang dada.

BACA JUGA Standar Kecantikan Dilihat dari Kaki Mulus Jadi Beban Perempuan Berdarah Manis dan artikel Husnil Khatimah Nst lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 8 November 2021 oleh

Tags: Kecantikan TerminalPerempuanStandar kecantikan
Husnil Khatimah Nst

Husnil Khatimah Nst

Perempuan ganteng yang suka mie ayam.

ArtikelTerkait

Jangan Masuk Jurusan Teknik Mesin jika Tidak Siap dengan Hal Ini terminal mojok

Stereotip Keliru tentang Perempuan yang Kuliah di Jurusan Teknik Mesin

29 September 2021
Ada Serigala Betina dalam Diri Setiap Perempuan oleh Ester Lianawati: Mari Menjadi Perempuan "Liar"

Ada Serigala Betina dalam Diri Setiap Perempuan oleh Ester Lianawati: Mari Menjadi Perempuan “Liar”

kekerasan pada perempuan di internet definisi pengertian jenis macam mojok.co

Panduan Mengenal Kekerasan pada Perempuan di Internet

10 Agustus 2020
Ketimbang Salah Pilih Parfum, Pakai Minyak Telon Adalah Jalan Ninja terminal mojok

Ketimbang Salah Pilih Parfum, Pakai Minyak Telon Adalah Jalan Ninja

29 Juni 2021
Perempuan Pakai Mobil Matic, Lelaki Harus Pakai Manual, Teori dari Mana Ini?

Perempuan Pakai Mobil Matic, Lelaki Harus Pakai Manual, Teori dari Mana Ini?

23 September 2022
perempuan ingin hidup tenang

Perempuan Cuma Pengin Hidup Tenang, Bukan Dihakimi

11 Desember 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.