Aku Kalau Demo: Demo Boleh, Gosong Jangan #SkincareMahal

Demo Boleh, Gosong Jangan

Demo Boleh, Gosong Jangan

Tulisan ini masih seputar demo-demoan nih. Siapa yang habis ikut turun ke jalan alias demo sambil jebol-jebolan dan coret-coretan tembok beberapa hari kemarin? Ngaku! hehe

Udah tersampaikan dengan tuntas belum aspirasi dan protes-protesnya? Pasti belum puas kan. Namanya juga mahasiswa. Keren lho kalian demonya sampai jadi sorotan media luar negeri segala. Wow!

Memang, aksi para mahasiswa di berbagai provinsi di Indonesia yang turun ke jalan dan memenuhi Kompleks DPR RI kemarin-kemarin itu telah banyak menyedot perhatian dari segala arah. Kalau di tulisan saya sebelumnya saya membahas tentang bagaimana aksi vandalisme selama demo di Indonesia yang selalu jadi kebiasaan dan budaya.

Justru sekarang perhatian saya teralihkan pada aksi para mahasiswa yang menulis berbagai keluhan dan sindiran untuk pemerintahan Indonesia. Tapi eh tapi, bukan itu hal menariknya. Tulisan-tulisan mereka yang nggak jarang justru nyeleneh dan menggelitik. Kocak abis!

Mungkin kalau saya turun ke jalan waktu itu juga tidak akan jauh beda dengan mereka-mereka yang menulis berbagai sambatan dan celetukan yang justru menggelitik untuk dibaca. Demonya biar nggak terlalu serius kali ya. haha. Boleh juga dicoba. Justru bagi saya itu merupakan sindiran-sindiran halus untuk pemerintah.

Kalau yang saya lihat mereka yang menuliskan tulisan-tulisan menggelitik seperti itu seperti sedang curhat deh. Nggak apa-apa kok kan pemerintah juga harus mendengar setiap curhatan rakyat ya sekalipun menggelitik. Mantap!

Saya jadi ingin bercerita sedikit bagaimana kocaknya salah satu teman saya yang turun ke jalan waktu itu. Kami berasal dari salah satu universitas negeri di Jatinangor. Ya, Jatinangor yang panasnya kaya lagi simulasi neraka. Dia seorang perempuan yang memang selalu bersemangat dalam segala hal sih. Saya melihat instastory yang menampilkan dirinya sedang mengangkat sebuah kertas bertuliskan “DPR BUTUH TAHU PROBLEM SOLVING MANG DEDE”. Saya yang sedang kelas saat itu seketika tertawa membaca tulisannya.

Asal tahu saja ya Mang Dede itu adalah penjual tahu sumedang yang legendaris banget di kampus kita tercinta itu. Setiap beliau menjajakan tahunya, pasti beliau bilang “ini tahu sumedang mang dede, problem solving nih”. Kita-kita sebagai mahasiswa kan suka lapar tiba-tiba ya. Maklumlah apalagi tanggal tua. Hehe. Mungkin ada benarnya sih DPR RI mungkin butuh tahu Mang Dede yang problem solving itu supaya bisa mengatasi semua tuntutan para mahasiswa yang bejibun ini. Sabar ya DPR RI ini ujian.

Nah! Tulisan kocak teman saya itu adalah satu dari berbagai tulisan menggelitik lainnya yang saya baca. Tulisan lainnya yang saya baca dan menggelitik saya adalah “YAOWOH PENGEN SUNBLOCK” HAHA

Percayakah kalian yang mengangkat kertas tinggi-tinggi saat demo itu adalah seorang laki-laki. Ya, laki-laki. Apa salahnya? Nggak kok cewek cowok sekarang memang perlu sunblock biar kinclong dikitlah dan ternyata sunblock adalah hal yang sangat mendesak ya. Apalagi saat sedang panas-panasan demo. Boleh kayaknya jadi wishlist buat disampaikan ke pemerintah nih.

Ternyata ketika sedang menghadapi panasnya dunia ketika sedang demo demi Indonesia yang lebih baik, para mahasiswa ini tidak lupa betapa pentingnya sunblock dan skincare lainnya ya. Salut deh saya. Bisa-bisa saking banyaknya aspirasi para mahasiswa salah satunya kekhawatiran mereka terhadap harga sunblock dan skincare yang mahal, pemerintah bakal menurunkan harga skincare terlebih dahulu nih dibandingkan RUU KPK dan RUU KUHP yang jadi masalah utamanya. Haha.

Kalau saya demo mungkin saya akan dengan semangat menggebu-gebu mengangkat kertas tinggi-tinggi dengan tulisan “Demo Boleh, Gosong Jangan #SkincareMahal” dan bukannya sambatan saya terkait RUU KPK dan RUU KUHP. Iya dong sunblock dan skincare penunjangnya kan memang mahal. Jadi nggak heran para mahasiswa itu menggunakan pelindung ekstra agar kulitnya nggak terbakar.

Kalau tulisan yang saya baca sebelumnya memberikan rekomendasi make-up dan skincare yang cocok untuk turun ke jalan alias demo, saya justru lebih mengkhawatirkan uang yang akan saya keluarkan untuk membeli sunblock dan skincare ketika kulit saya gosong terpapar sinar matahari yang sudah seperti simulasi neraka ini nantinya. Maaf ya pemerintah mahasiswa memang banyak maunya. Bukannya fokus di RUU KPK dan RUU KUHP malah sibuk ngurusin harga skincare yang mahal itu. Tapi, I can relate. hehe (*)

BACA JUGA Rekomendasi Makeup dan Skincare Buat Aksi atau tulisan Ayu Octavi Anjani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version