Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Politik

Adu Derita Antara Juliari Batubara, Sisyphus, dan Pat Kai: Siapakah yang Paling Sengsara?

Alfiandana oleh Alfiandana
15 Agustus 2021
A A
Adu Derita Antara Juliari Batubara, Sisyphus, dan Pat Kai_ Siapakah yang Paling Sengsara_ terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Eks Menteri Sosial, Juliari Batubara, gagal meraih rasa iba dari masyarakat Indonesia dengan pernyataan “dirinya paling menderita”. Dasarnya pare memang tak bisa berubah jadi bawang. Tetap saja pahit dan pahit.

Gara-gara sikapnya tersebut, saya jadi membayangkan. Seandainya Juliari Batubara adalah teman nongkrong, saya yakin ia tipe teman yang toxic. Ampunnn dahhh, pasti blio suka menebar toxic positivity plus playing victim. Misalnya ketika saya sambat sama Juliari, “Gue anak pertama nih, Jul. Harus pontang-panting biayain sekolah adik dan bayar utang ortu!” Ia pasti langsung menimpali, “Itu mah belum seberapa.”

Lalu ketika saya ngeluh, “Anjiiirrr, gue lembur sampe malam, tapi nggak ada bonus gaji!” Ia pasti langsung menyambar, “Elu mah masih mending. Lah gue.”

Yak, orang-orang model Juliari ini tak akan bersedia menjadi pendengar atau pemberi saran, maupun bersimpati terhadap keluhanmu. Ia akan menganggap segala omonganmu adalah tantangan untuk adu nasib.

Ngomong-ngomong soal nasib paling menderita, saya jadi teringat dengan Cu Pat Kai dan Sisyphus. Kedua tokoh tersebut punya kisah hidup yang tragis dan abot, jauh sebelum rengekan penguntal dana bansos kita dengar.

Saya mengenal Cu Pat Kai ketika masih kanak-kanak dalam serial TV drama Cina bertajuk Kera Sakti. Sementara Sisyphus saya ketahui ketika mahasiswa lewat buku karya Albert Camus.

Lalu, apabila Juliari Batubara, Sisyphus, dan Cu Pat Kai disandingkan, siapa yang pantas menyandang status orang paling menderita di bumi?

Menariknya lagi, antara ketiganya punya kesamaan. Mereka sama-sama berasal dari kaum elite dan punya jabatan tinggi di pemerintahan! Namun, ketiganya punya cerita naas masing-masing.

Baca Juga:

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Juliari Batubara

Kita sama-sama tahu politikus dari Parpol PDIP ini diseret ke meja hijau atas kasus suap bansos Covid-19 di Kemensos. Ia duduk di meja persidangan sambil memelas kepada Jaksa agar mengakhiri penderitaan yang ia tanggung.

Juliari Batubara pun membawa nama anak, istri, serta keluarganya yang harus tersiksa karena dakwaannya. Saya kasihan dengan istri dan anaknya. Tapi, plisss sadar dong penyebab mereka menderita itu, kan, ulah elu, Jul. Bukan putusan Jaksa dan hujatan masyarakat!

Sisyphus

Sisyphus merupakan tokoh legenda dalam mitologi Yunani. Sama seperti Juliari, ia tinggal di menara Gading, namun sebagai raja dari kerajaan Efira.

Sama seperti penyakit para pemimpin tatah pada umumnya, Sisyphus goyah oleh terpaan kekuasaan. Ia menjadi pemimpin yang licik dan tamak yang menyengsarakan rakyatnya.

Sisyphus diadili oleh Dewa akibat sikapnya tersebut. Ia dijebloskan ke neraka dan dikutuk mendorong batu besar ke atas bukit. Apakah itu penderitaan terbesar Sisyphus? Belum. Sampai di atas bukit, batu tersebut menggelinding kembali ke bawah. Ia harus mendorongnya kembali ke puncak. Ia melakukannya berulang kali. Sampai kapan? Sampai tuweeekkk…

Cu Pat Kai

Cu Pat Kai atau manusia babi dalam serial Kera Sakti dulunya merupakan seorang jenderal bernama Tian Feng. Ia terkenal sebagai jenderal kahyangan yang tangguh dan tampan, serta mampu memikat para dewi.

Singkat cerita, Jenderal Tian Feng gagal menyelamatkan perempuan pujaannya yang jatuh dari kahyangan. Jenderal Wu Kang bergerak lebih cepat menolong Dewi Bulan. Keduanya jatuh cinta dan membuat Tian Feng ajur, cemburu campur kecewa.

Pat Kai tak patah arang. Ia seorang pejuang cinta sejati. Prinsipnya, “Sebelum Dewi Kwan Im datang memercikkan air suci, yang penting gasss terus.” Ingin memperbaiki kesalahannya, ia lantas menggunakan mesin waktu kembali ke masa lalu.

Namun, usaha Pat Kai memperbaiki kesalahan selalu gagal. Ia berulang kali kembali ke masa lalu dan tak pernah berhasil. Hingga ia mendapat hukuman dari Kaisar Kahyangan karena telah melanggar aturan. Pat Kai dihukum menjalani 100 kali reinkarnasi. Dalam kehidupannya, ia akan menemui penderitaan cinta atau patah hati sebanyak seratus kali.

Oke. Dari ketiga kisah hidup tersebut mana yang paling menderita? Itu tidak penting. Yang penting adalah bagaimana mereka menjalani penderitaan. Inilah sisi perbedaan dari Juliari Batubara, Sisyphus, dan Pat Kai.

Sisyphus, meski terlihat bodoh, namun ia sadar dengan apa yang dilakukannya. Ia bertanggung jawab dengan hukumannya sampai-sampai ia ikhlas dan menjadikan aktivitasnya yang sia-sia dan menderita tersebut sebagai kesenangan.

Cu Pat Kai meski sangat ambis akan cinta, pada akhirnya ia legowo. Ia mengakui bahwa kisah percintaan memang rumit dan penuh derita. Ia ikhlas dengan hukuman yang ia dapatkan sebagai bentuk konsekuensi.

Sementara itu, tokoh andalan kita yang tidak bahagia ini, Si Jul, masih belum menerima hukuman yang dijatuhkan kepadanya. Ia masih mangkir dan menyatakan dirinya berhak bebas karena sudah terlalu menderita.

Untuk mengakhiri tulisan ini, saya modifikasi quote dari cangkem Pat Kai, “Begitulah Indonesia, korupsinya tiada akhir…”

BACA JUGA Mentertawakan Permohonan Bebas Juliari Batubara, si Paling Menderita dan tulisan Alfiandana lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 30 Agustus 2021 oleh

Tags: cu pat kaijuliari batubarapilihan redaksiPojok Tubir Terminalsisyphus
Alfiandana

Alfiandana

ArtikelTerkait

memahami badminton untuk pak menpora

Panduan Memahami Badminton untuk Pak Menpora

10 Desember 2021
3 Hal yang Sering Banget Diungkit sama Mama Papa Kita Zaman Dulu terminal mojok.co

3 Hal yang Sering Banget Diungkit sama Mama Papa Kita Zaman Dulu

10 Juli 2021
Dosa Bengkel Terkenal di Indonesia Memanfaatkan Ketidaktahuan Pelanggan (Unsplash)

Dosa Bengkel Terkenal di Indonesia Memanfaatkan Ketidaktahuan Pelanggan

23 Januari 2023
4 Oleh-oleh Khas Solo yang Sebaiknya Jangan Dibeli revitalisasi Solo kaesang pangarep

3 Hal Baik di Solo yang Wajib Ditiru Jogja

25 Mei 2023
5 Jalanan di Kota Bandung yang Harus Diwaspadai terminal mojok.co

5 Jalanan di Kota Bandung yang Harus Diwaspadai

30 Desember 2021
5 Biji Kopi Starbucks yang Sebaiknya Dicoba Minimal Sekali Seumur Hidup Terminal Mojok

5 Biji Kopi Starbucks yang Sebaiknya Dicoba Minimal Sekali Seumur Hidup

25 Juli 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.