Potongan rambut yang keren bisa mendukung penampilan seorang pria. Makanya tak jarang para pria rela mengeluarkan duit banyak demi mendapatkan potongan rambut yang mereka dambakan. Sialnya, beberapa tukang cukur kadang nggak mampu memberikan potongan rambut yang bagus. Alhasil, bukannya kepuasaan malah kekecewaan yang pelanggan sering dapatkan sehabis cukuran.
Kekecewaan ini muncul biasanya disebabkan karena model yang diinginkan pelanggan nggak sesuai dengan hasil potongan si tukang cukur. Salah satu kondisi yang kerap terjadi adalah potongan yang terlalu pendek, meski sejak awal pelanggan sudah minta agar jangan dipotong kependekan.
Saya sendiri kerap mengalami kondisi semacam ini, bahkan Mas Seto Wicaksono, lewat tulisannya yang berjudul Tipe-tipe Tukang Pangkas Rambut saat Memotong Rambut Pelanggan juga ikut mengeluhkan kondisi serupa. Yah, kondisi yang bikin mangkel pastinya.
Namun, beberapa waktu yang lewat, tanpa sengaja saya akhirnya mendapatkan sebuah pencerahan alasan mengapa tukang cukur tetap memotong rambut hingga kependekan, meskipun si pelanggan sudah ngomong sejak awal agar rambutnya nggak usah dipotong terlalu pendek.
Jadi ceritanya, waktu itu saya pengin memperbaiki potongan rambut karena tukang cukur sebelumnya membikin saya kecewa dengan ngasih potongan rambut yang nggak sesuai harapan. Rambut di sisi samping kepala saya dipotong sangat kependekan, sedangkan atasnya dibiarkan memanjang.
Untuk memperbaiki tampilan itu, saya kemudian memanggil seorang narapidana yang punya kemampuan memotong rambut untuk merapikan sisi bagian atas rambut saya. Harapannya, agar volume rambut bagian atas kepala saya bisa terlihat seimbang dengan rambut di bagian sisi samping kepala saya yang sudah dipotong kependekan oleh tukang cukur sebelumnya.
Singkat cerita saat si napi ini melaksanakan tugasnya, guna memecah keheningan, saya pun mengajaknya ngobrol-ngobrol. Dan entah bagaimana, percakapan kami pun berujung pada keluhan tentang cara kerja tukang cukur sebelumnya yang bikin saya mangkel.
Si napi yang sudah malang-melintang kerja di beberapa barbershop di kota saya ini (baru saya ketahui saat itu) kemudian menjelaskan, jika kebanyakan tukang cukur memotong sampai pendek rambut pelanggannya karena pengin menciptakan kesan rapi. Apalagi, saat ini lagi tren gaya potongan “fade”.
Sekadar informasi, potongan fade ini merupakan potongan yang membuat rambut di bagian sisi samping kepala semakin ke bawah semakin tipis atau terlihat luntur.
Alhasil, walaupun pelanggan meminta agar jangan dipotong kependekan, tapi selama si tukang cukur merasa rambut di sisi samping kepala belum menampilkan potongan fade yang sempurna, yakni perpindahan dari potongan rambut panjang ke potongan pendek terlihat natural. Ia akan tetap memotongnya tanpa ampun.
Sialnya, menurut napi ini. Banyak tukang cukur berusaha mengejar potongan fade yang sempurna, tapi mereka nggak menyesuaikan dengan seberapa pendek bagian pendek rambut yang diinginkan pelanggan, dan seberapa panjang bagian panjang rambut yang diinginkan pelanggan.
Selain itu, sebagian tukang cukur juga belum memahami jika, setiap jenis rambut sangat menentukan potongan fade ini akan dimulai dari mana dan berakhir ke mana, agar bisa menciptakan tampilan yang senatural mungkin.
Kurangnya kecakapan, membuat tukang cukur akhirnya kesulitan menemukan potongan fade yang sempurna. Hingga, rambut pelanggan terpaksa dipotong sampai kependekan.
Nah, lewat obrolan itu, saya pun akhirnya paham mengapa tukang cukur kadang tetap membabat pendek rambut pelanggannya, walaupun pelanggan sudah minta agar jangan dipotong kependekan.
Memang sih, biasanya setelah saya cukuran, potongan rambut sisi kepala saya akan terlihat rapi. Mungkin bagi mereka, di situlah letak seninya ketika bisa menghasilkan potongan fade yang ciamik. Bagaimana menampilkan perpindahan rambut dari potongan panjang ke potongan pendek senatural mungkin.
Namun, sialnya nggak semua tukang cukur berhasil menerapkan potongan rambut seperti ini tanpa harus mengorbankan rambut pelanggan yang sampai dibabat kependekan. Seperti kasus yang kerap saya alami meskipun potongan fade-nya sempurnah, tapi terlalu kependekan untuk membuat saya merasa puas sehabis cukuran.
BACA JUGA Membaca Karakter Orang dari Cara Mencuci Baju dan tulisan Munawir Mandjo lainnya.