Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Patrick Star Adalah Korban Dibandingkan sama Anak Tetangga dalam Perspektif Taoisme

Bahrul Ulum oleh Bahrul Ulum
5 November 2020
A A
Patrick Star adalah Korban Dibandingkan sama Anak Tetangga dalam Perspektif Taoisme terminal mojok.co

Patrick Star adalah Korban Dibandingkan sama Anak Tetangga dalam Perspektif Taoisme terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Tentu kita tahu dan tidak bakal menampik bahwa masyarakat Indonesia khususnya ibu-ibu, merupakan sosok pembanding yang luar biasa. Bukan dalam bidang perbandingan agama, perbandingan mazhab, bukan juga sastra bandingan, tentu saja. Ibu-ibu di Indonesia sangat dan paling ahli dalam hal membandingkan anaknya dengan anak tetangga. Bahkan di beberapa kesempatan akan terjadi perbandingan lintas lingkungan, saat kita sedang menonton acara hafidz di televisi. Soal banding membandingkan entah mengapa saya jadi ingat Patrick Star.

Iya, sahabat bintang laut SpongeBob yang berwarna pink itu juga mengalami hal yang sama. Agaknya Stephen Hillenburg studi banding dulu ke lingkungan masyarakat Indonesia soal betapa toksiknya orang tua yang suka banding-bandingin anaknya sama anak lain yang dianggap lebih “berguna”.

Kasus semacam ini memang pernah direspons oleh Patrick Star dalam episode “Big Pink Loser“. Dalam episode ini, Patrick Star menggebu-gebu ingin mendapatkan penghargaan seperti temannya SpongeBob. Pada akhirnya dia melakukan sebuah jalan yang sering disarankan oleh ibu-ibu di Indonesia kepada anaknya, yatu mengikuti gaya hidup anak tetangga. Patrick mengikuti jalan Spongebob, benar-benar dia ikuti bahkan dia tiru. Sama persis. Sebuah gaya penyampaian cerita yang menyentil sekaligus satire.

Patrick Star kemudian mulai memakai kemeja berdasi, bekerja di Krusty Krab, bersiul, dan memukul kepalanya menggunakan palu. Sama persis dengan yang dilakukan SpongeBob sehari-hari. Iya, itu semua dilakukan oleh Patrick untuk mendapatkan sesuatu, yaitu mendapatkan penghargaan seperti temannya, si SpongeBob yang berprestasi.

Namun, di lain sisi, SpongeBob yang ditirukan kehidupannya justru merasa risih dan berusaha meyakinkan temannya bahwa Patrick Star lebih baik berhenti menirunya dan menjadi sosok dirinya seperti sedia kala. Sayangnya saran ini dibalas ketus dengan kalimat, “Apa bagusnya menjadi Si Merah Jambu Bodoh?”

Episode ini ditutup secara apik dengan adegan saat Patrick mendapatkan sebuah penghargaan yang bertuliskan “For Doing Absolutely Nothing Longer than Anyone Else”. Di sini harus kita garis bawahi, bahwa tidak melakukan apa-apa bukan berarti benar-benar tidak melakukan apa-apa. Tentu Patrick Star, sering kita temui pergi ke Krusty Krab untuk makan atau berdiri menatap jalan yang entah tujuannya apa. Selain memang ternyata setiap orang “sukses” tidak harus mengikuti apa yang dilakukan oleh tetangganya, ada poin unik dalam diri Patrick Star yang tidak bisa diabaikan. 

Sama halnya dengan kehidupan nyata kita. Kalau kita melakukan persis dengan apa yang dilakukan anak tetangga, belum tentu hasilnya sama. Sebuah tamparan telak buat orang yang suka membanding-bandingkan. Sayangnya kebanyakan orang tua di Indonesia nggak nonton SpongeBob Square Pants. Mereka justru beranggapan bahwa serial animasi ini hanyalah tontonan untuk anak-anak. Padahal, buat orang dewasa juga cocok banget. Kritik sosialnya sungguh tepat sasaran.

Patrick Star, dalam episode “Big Pink Loser” akhirnya mendapatkan penghargaan karena tidak melakukan apa pun lebih dari siapa pun, yang artinya dia bisa “sukses” melebihi siapa pun dalam hal itu. Tidak melakukan apa pun ternyata merupakan sebuah prinsip hidup. Ya, ini tentu terdengar konyol, namun prinsip ini benar adanya.

Baca Juga:

Patrick Star dalam SpongeBob SquarePants Sebenarnya Orang Kaya yang Pura-pura Bodoh demi Bisa Bahagia

Rekomendasi Tempat Liburan Nataru di Bikini Bottom yang Bisa Dinikmati Bareng Keluarga

Wu Wei dalam perspektif Taoisme, kita artikan secara harfiah berarti “tidak mempunyai kegiatan” atau “tidak berbuat”. Namun, sekali lagi saya tegaskan, sama halnya yang terjadi dengan Patrick Star bahwa tidak melakukan apa-apa bukan berarti benar-benar tidak berbuat apa-apa. Tidak berbuat di sini yang dimaksud adalah pada tindakan atau perbuatan yang tidak dibuat-buat, tanpa tekanan.

Wu Wei prinsip atau falsafah kehidupan, memiliki pandangan bahwa dalam melakukan sesuatu kita harus bersikap wajar, tidak memaksa atau ambisius. Seperti yang kita lihat, gaya hidup Patrick Star menerapkan prinsip ini. Terbukti saat dia “keluar” dan menjadi terlalu berambisi menirukan SpongeBob demi “penghargaan”, dia tidak mendapat apapun kecuali sakit kepala, ketidakjelasan identitas, dan hubungan yang jelek dengan sahabatnya. Usahanya yang demikian keras justru merugikan dirinya sendiri dan lingkungan sekitar.

Dari sini saya menjadi curiga dan mulai meragukan kebodohan Patrick Star. Dia bersikap biasa saja, melakukan semuanya dengan apa-adanya semata-mata untuk kebahagiaan diri, bukan sengaja atau karena tekanan sosial dari lingkungan seperti yang dirasakan oleh ibu-ibu di Indonesia. Mereka memaksakan sesuatu bahkan anaknya juga dipaksa-paksa karena adanya tekanan sosial dari para tetangga.

Episode ini memberikan kita pelajaran bahwa seperti apa pun seseorang menghabiskan waktu sehari-hari, ia patut dihargai. Bukan malah disalahkan atas keadaan, apalagi dibanding-bandingkan dengan orang lain yang sama sekali bukan jati dirinya.

BACA JUGA Squidward Adalah Perwujudan Diri Kita dalam Perspektif Absurdism

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 5 November 2020 oleh

Tags: Patrick StarSpongebob squarepants
Bahrul Ulum

Bahrul Ulum

Penulis yang berjalan di jalur indie namun bukan anak senja pecinta kopi yang tidak maghriban.

ArtikelTerkait

tokoh figuran Strategi Bisnis ala Plankton. Bahkan Chum Bucket pun Bisa Mengalahkan Krusty Krab terminal mojok.co

Strategi Bisnis ala Plankton. Bahkan Chum Bucket pun Bisa Mengalahkan Krusty Krab

5 Desember 2020
tokoh figuran Strategi Bisnis ala Plankton. Bahkan Chum Bucket pun Bisa Mengalahkan Krusty Krab terminal mojok.co

Para Haters ‘Plankton yang Jahat’ Harus Tahu Fakta-Fakta Ini!

21 Oktober 2019
Patrick Star adalah Korban Dibandingkan sama Anak Tetangga dalam Perspektif Taoisme terminal mojok.co

Belajar dari Patrick Walaupun Pengangguran Tapi Banyak Akal

13 Juli 2019
SpongeBob SquarePants Adalah Representasi Masyarakat Indonesia yang Sebenarnya Terminal Mojok

SpongeBob SquarePants Adalah Representasi Masyarakat Indonesia yang Sebenarnya

13 Mei 2022
ARMY Bukan Cuma Fans BTS, tapi Juga Pegiat Pendidikan terminal mojok.co

Beruntunglah Tuan Krab karena Pearl Bukan ARMY

23 Oktober 2020
6 Tokoh di SpongeBob SquarePants Beserta Ideologinya

6 Tokoh di SpongeBob SquarePants Beserta Ideologinya

16 April 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.