Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Semua Tidak Harus Lofi pada Akhirnya, tapi Wajib Dicoba jika Anda Musicaholic

Taufik oleh Taufik
22 Oktober 2020
A A
Semua Tidak Harus Lofi pada Akhirnya, tapi Wajib Dicoba jika Anda Musicaholic terminal mojok.co

Semua Tidak Harus Lofi pada Akhirnya, tapi Wajib Dicoba jika Anda Musicaholic terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa bulan belakangan, saya selalu berpikir kira-kira adakah jenis musik alternatif yang bisa membongkar kegandrungan akan dangdut dan koplo yang sudah menjarah semua lini musik Indonesia? Bukan apa-apa, serangan balik dari dangdut, terutama koplo akhir-akhir ini begitu masif. Sejak almarhum Didi Kempot strike back setelah sekian lama bergerak underground, musik dangdut kembali ke kasta tertinggi permusikan. Bahkan jargon macam “semua akan koplo pada akhirnya” terbukti benar adanya.

Demi tidak dianggap ikut-ikutan arus itu, saya benar-benar dengan niat hati yang sangat besar mencari peruntungan lain. Walau sebenarnya, kalau disetelkan musik dangdut apalagi koplo tetap goyang juga, saya berusaha untuk tidak goyah.

Saya akhirnya berkenalan dengan sebuah aliran musik yang menurut saya masuk kategori “monggo dicoba dulu”. Low-fi, atau sekarang orang mengenalnya dengan sebutan lofi. Satu jenis genre musik yang kedengarannya rendahan nan masih sangat kasar. Istilahnya mungkin masih belum bersih, tidak sempurna, dan terdapat banyak sekali suara “bocor” di sepanjang alunannya.

Infonya, musik ini sudah ada sejak 1950-an. Namun, masuk ke Indonesia baru sekitar 1990-an. Bahkan baru benar-benar booming setelah 2017-an. Itu pun karena jasa YouTube.

Sebagai insan yang sangat musikal banget, tidak afdol rasanya kalau sekadar mencoba tanpa memberi sedikit komentar mengenainya.

Jadi begini. Yang unik dari lofi justru keberadaan suara-suara macam hujan, suara kresek-kresek seperti pada vhs video, suara percakapan, dan suara-suara aneh lain yang dianggap noise pada rekaman profesional. Anehnya, justru suara-suara ini membuat saya (yang telat gandrung dengan musik ini) merasa dekat dengan jenis musik lofi walau belum tentu dengan musisinya.

Jika mendengarkan saat bekerja, saya merasa sedang berada dalam suasana kampung, pantai, kafe, atau di tempat mana saja yang ditampilkan oleh musik lofi yang sedang saya dengar. Belum lagi jika ada kondisi macam rintik hujan. Haduh. Udah tahu rapuh, denger musik yang bikin semakin ambyar. Mampus kau dikoyak-koyak kenangan.

Nah, yang paling bikin chill and focus adalah kenyataan bahwa musik ini, seperti halnya dangdut (terutama koplo), SKA, dan musik-musik lainnya, sudah mulai merambah tradisi cover-mengcover. Dan ketika masuk arena cover inilah saya angkat topi untuk jenis musik lofi. Bukan apa-apa, jika koplo dan jenis musik lain, untuk menaikkan engagement membutuhkan lagu-lagu baru yang sedang hits, tidak dengan lofi.

Baca Juga:

Aksi Liar Sok Rock n Roll dan Destruktif di Panggung Musik yang Kerap Merugikan Tidak Bisa Dibenarkan!

5 Starter Pack Remaja Jompo Saat Nonton Festival Musik

Saya sangat menikmati ketika salah satu musisi lofi-cover indonesia, Masyoo memperdengarkan lagi lagu-lagu lawas yang menemani masa kecil sampai remaja saya. Sebut saja Naff, Ungu, Vagetoz, Letto, dan teman-temannya yang jadi band hits pada zaman itu.

Jika anak indie memiliki band panutan mereka masing-masing untuk dijadikan tolok ukur dan sudah punya fanbase yang besar, genre lofi belum. Sejauh yang saya pantau di YouTube dan Instagram, musik lofi masih sebatas “didengarkan” saja.

Di Instagram, tidak ada akun besar yang mempekerjakan dirinya secara mandiri untuk mengangkat musik ini. Di YouTube? Hanya sekumpulan channel yang mencari views dan subscribe sebanyak mungkin agar dapat adsense. Di beberapa website yang biasanya fokus membahas musik, juga tidak ada yang benar-benar secara mendalam membahas jenis musik satu ini. Kebanyakan dari penjelasan di Wikipedia lantas ditambah sedikit penjelasan versi mereka. Mungkin karena tidak ada fandom yang bisa “ngangkat” ulasan mereka. Atau benar-benar tidak tertarik dengan jenis musik satu ini? Saya kurang paham.

Sebagai genre musik yang tidak baru-baru banget di Indonesia, lofi punya peluang untuk menyusul genre pop, koplo, dan indie di puncak piramida permusikan Indonesia. Apalagi lofi juga sudah mulai meng-cover lagu di genre indie macam lagu-lagu dari band Fourtwenty dan dangdut macam lagunya Denny Caknan.

Untuk bisa mendapat atensi yang besar, salah satu keunggulan lofi yakni musik ini cocok untuk didengarkan di mana saja dan dalam kondisi apa saja. Tidak seperti koplo yang harus dalam suasana ceria macam acara konser, festival, atau kondangan. Juga tidak seperti genre indie yang menyerang saat hati sedang rapuh-rapuhnya.

Lofi bahkan bisa menemani saat suasana penat ketika perjalanan pulang dari kantor. Suasana tenang dan adem? Sangat disarankan banget. Coba, deh!

BACA JUGA Nonton Konser Musik Metal Tanpa Berdiri dan Moshing? Ya Jelas Aneh, Lah! dan tulisan Taufik lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 20 Oktober 2020 oleh

Tags: koplolofiMusik
Taufik

Taufik

Ide adalah ledakan!

ArtikelTerkait

Tenang, Setiap Masalah Member dan Staf JKT48 Pasti Ada Jalan Keluarnya terminal mojok.co

Tenang, Setiap Masalah Member dan Staf JKT48 Pasti Ada Jalan Keluarnya

13 November 2020
Haramkah Memutar Musik di Perpustakaan?

Haramkah Memutar Musik di Perpustakaan?

7 Juli 2023
dangdut

Tolong Dimengerti Bahwa Tidak Semua Orang Indonesia Suka Dangdut

24 Juni 2019
7 Spesies Operator Sound System yang Sering Muncul di Hajatan Kampung terminal mojok.co

7 Spesies Operator Sound System yang Sering Muncul di Hajatan Kampung

10 Desember 2020
album rilisan fisik mojok

Tren Rilisan Fisik Memang Sudah Tidak Menjanjikan Lagi bagi Musisi

10 Agustus 2020
persahabatan mojok.co

10 Lagu tentang Persahabatan, Cocok Diputar Bersama Sahabat Terbaikmu

23 Maret 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.