Medio 2000-an saat saya masih SD, beragam stasiun TV bolak-balik mengabarkan berita kisruh rumah tangga Ahmad Dhani dengan Maia Estianty yang diduga karena hadirnya pihak ketiga, Golkar. Bukan, bukan. Mulan Jameela maksudnya. Dulu namanya masih Mulan Kwok.
Terlepas dari betapa hebohnya masyarakat mengonsumsi urusan rumah tangga orang, itu sepenuhnya bukan urusan saya. Saya bukan admin Lambe Turah, lambe tuir, atau lambe jeding.
Saya pribadi sih sebenernya nggak pengin tahu atau ngurus-ngurus amat ke isu Maia-Dhani-Mulan. Yang jelas, gara-gara isu tersebut, saya cukup menyayangkan kandasnya duo Ratu.
Sebagai seorang entertainer, Mulan Jameela itu sudah bisa dibilang paduan yang pas. Ekspresinya saat nyanyi selalu enak dilihat, energik, suaranya juga ajib. Ibarat makan Indomie kuah, pakai cabe, campur sawi, kol, pas lagi hujan. Nyenengin kan?
Tapi, ya mau gimana lagi? Takdir Tuhan berkata lain. Kalau nasi sudah jadi bubur, Mulan Jameela jadi apa?
Terlepas dari segala polemik dan redup namanya di kancah musik (juga kabar miring perihal jalannya menuju dunia politik), mari pandang Eceu Mulan Jameela secara objektif. Bahwa sebagai penyanyi, dia ini bertalenta dengan suara yang unik. Lagu yang dibawakannya itu cihuy, Cuy.
Mari saya ajak kalian flashback ke beberapa lagu Mulan Jameela yang bisa jadi sarana penyemangat di tengah hari yang lesu. Cekidooot.
Pertama ada “Makhluk Tuhan paling Sexy”. Cuy, serius deh, ini lagu ajib bener tauk! Meskipun materi liriknya nggak begitu anu buat saya, lagu ini tetap bisa saya terima dengan baik. Kalau kata Pak Edi di Podcast Mojok beberapa waktu yang lalu sih begini, “Suatu peristiwa tidak bisa dipandang dari satu-dua sisi. Semuanya adalah akumulasi.”
Meskipun nggak sreg sama liriknya, tetap masih ada faktor lain bikin saya suka lagu ini. Ya ritmiknya lah, ya vokal Mulannya lah. Apalagi pas baru disetel. Lagunya dibuka ama suara-suara kek murotal gitu. Mind glowing, eh, blowing sekaleee.
Ini lagu cocok banget diputar pas lagi loyo. Loyo ya, bukan galau. Meskipun nggak jamin bisa langsung semangat, senggaknya badan dijamin ada goyangnya. Minimnya, kepala pasti ada geleng-gelengnya deh.
Kedua, “Abracadabra”. Lagu ini buat saya sendiri, sebelas dua belas sama “Makhluk Tuhan Paling Sexy”. Semuanya saya suka. Tiap dengerin lagu ini, saya berasa kayak keren aja gitu.
Ketiga ada “Sakit Bukan Main”. Di sini Mulan Jameela nggak sendiri. Di lagu ini Mulan ditemenin sama “Dewi Dewi”. Asing sama “Dewi-dewi”? Waduh, nggak seumuran, kita. Intinya di situ ada Mulan, Tata, sama Puri. Sama kayak dua lagu sebelumnya, aransemen lagu ini juga cihuy. Lumayan mengembalikan semangat tanpa harus beli Good Mood dulu.
Terakhir, ada “Cinta Mati III”. Kalau yang ini sih lebih selow daripada tiga lagu sebelumnya. Tapi, tetap aja enak di kuping. Ya gimana ya, orang masih sama-sama produknya Ahmad Dhani. Masih sama-sama enaknya. Apalagi nih pas udah nyampe ke lirik, “Cinta yang tak perlu mendapatkan balasan cinta….” Beuh, jero cuy jerooo.
Memandang Mulan Jameela secara objektif ternyata bikin saya bisa menikmati musik-musik yang asyik. Memang sudah sepatutnya kita melihat seniman itu ya dari karyanya, bukan dari kehidupan pribadinya yang nggak ada sangkut pautnya sama kita. Prahara rumah tangga mereka dilupakan sejenak lah, nikmati dulu lagu-lagunya.
BACA JUGA Sebelum Bersedia untuk Tukar Kursi Kereta, Pastikan Dulu 3 Hal Ini dan tulisan Nuriel Shiami Indiraphasa lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.