Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Percayalah, Putus Cinta Nggak Ada Apa-apanya Dibanding Pindah Rumah

Nasrulloh Alif Suherman oleh Nasrulloh Alif Suherman
25 September 2020
A A
Percayalah, Putus Cinta Nggak Ada Apa-apanya Dibanding Pindah Rumah terminal mojok.co

Percayalah, Putus Cinta Nggak Ada Apa-apanya Dibanding Pindah Rumah terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Sedari kecil saya memang sudah diajarkan untuk kuat tinggal berpindah tempat. Saya dilahirkan di Magelang, lalu orang tua tinggal di Bekasi sampai saya balita. Kemudian sejak itu, kami pindah rumah lagi ke pinggiran Jakarta Timur hingga saat ini. Sejak lulus sekolah dasar, saya sudah disekolahkan jauh dari orang tua saya. Saya dimasukkan ke pondok pesantren di Bogor Barat. Di kampung kecil bernama Banyusuci yang sedikit lagi sudah berbatasan dengan Lebak, Banten.

Meskipun dari dulu sudah diajarkan untuk kuat berjauhan dengan orang tua, saya selalu memiliki tempat pulang dan kembali ke rumah yang sama. Rumah yang telah saya dan keluarga kami tempati dari saya masih kecil, di pinggiran Jakarta Timur. Sebelum tinggal di rumah yang sekarang, saya sempat berpindah-pindah. Walau pindahnya beda RT saja. Maklum, cuma ngontrak.

Namun, sejak saya berumur 6 tahun, orang tua saya sudah menempati rumah yang sama. Kira-kira, sudah 20 tahun lebih kami menempati rumah kami hari ini. Walaupun tanahnya ngontrak, rumah ini orang tua saya sendiri yang membangun. Sialnya, saat itu saya masih belum cukup nalar untuk memberikan masukan. Dalam perjanjian yang dibuat, mereka mengharuskan orang tua saya atau lebih tepatnya kami untuk angkat kaki sesuai kehendak yang punya tanah. Nasiiib.

Seperti yang saya katakan di paragraf sebelumnya. Kini, saya dan keluarga harus angkat kaki dari kontrakan kami. Setelah 20 tahun menempati tempat itu. Walaupun kami konsisten membayar kontrakan tanpa telat, tapi tetap mau dikata apa? Nasib yang ngontrak akan terus begitu saja.

Meski saya terbiasa hidup di mana-mana dan sempat berpindah domisili mengikuti orang tua, tapi pindah rumah itu rasanya tetap menyesakkan.

Orang-orang mungkin menganggap putus cinta adalah hal menyesakkan yang paling dalam. Namun, itu nggak ada apa-apanya dibandingkan meninggalkan tempat kalian tumbuh dari kecil sampai sudah besar dan sanggup bernalar. Bayangkan, bagaimana rasanya, kalian belajar hidup dan berkenalan dengan orang-orang baik di sekitar dari mulai kecil lalu tiba-tiba pindah? Percayalah, saat tahu kami akan pindah, memori masa-masa kecil saya terus terngiang dan mengulang di kepala saya. Saya hampir menangis.

Mungkin kalian menganggap saya terlalu berlebihan, “Yaelah, pindah rumah doang bukan pindah alam. Itu rumah juga nggak akan ke mana-mana. Namanya juga ngontrak. Makanya, kalau nggak mau pindah, ya, beli rumah sendiri.”

Baiklah kalau ada yang berpendapat seperti itu. Namun, tetap saja, ada beberapa hal yang membuat saya merasa sesak untuk meninggalkan rumah tempat saya tumbuh dan dewasa.

Baca Juga:

4 Hal yang Bikin Orang Kota seperti Saya Kagok Hidup di Desa

Curhat Putus Cinta di Medsos: Niatnya Coping Stres, Malah Dianggap Oversharing

Pertama, saya harus bisa melepas dan ikhlas dengan memori dan pengalaman saya di rumah kontrakan ini. Bukan menghapus, lebih tepatnya menaruhnya ke dalam sela-sela memori ingatan saya yang bernama kenangan. Pasalnya, setelah pindah, kami adalah kenangan bagi tempat ini.

Kedua, saya sudah berkenalan dan mulai mengenal baik orang-orang di sekitar lingkungan rumah kami. Sebab, sebelumnya saya tinggal jauh di pesantren. Oleh karena itu, baru sekarang saya bisa mulai mengakrabkan diri. Layaknya baru sayang, eh, sudah ditinggal duluan. Kan, gimana gitu, ya.

Ketiga, saya takut kalau tidak cocok dengan tempat baru. Baik mulai dari lingkungan atau suasananya. Pasalnya, kalau kita salah memilih, ini berakibat fatal. Misalnya, kita tidak bisa beradaptasi, lantas terjebak dalam lingkungan tersebut dalam waktu yang cukup lama. Percayalah, itu sungguh menyiksa.

Ah, saya masih tidak menyangka bahwa ternyata pindah rumah rasanya bisa sepatah hati ini. Namun, saya tidak bisa terus meratapi keadaan yang sudah cukup bikin sesak. Saya harus kuat dan semoga saya mudah beradaptasi berada di rumah dan lingkungan yang baru nanti.

BACA JUGA Pindah Rumah Itu Berat, Biar Aku Saja dan artikel Nasrulloh Alif Suherman lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 25 September 2020 oleh

Tags: pindah rumahputus cinta
Nasrulloh Alif Suherman

Nasrulloh Alif Suherman

Penulis partikelir. Menulis di selang waktu saja.

ArtikelTerkait

Curhat Putus Cinta di Medsos: Niatnya Coping Stres, Malah Dianggap Oversharing terminal mojok.co

Curhat Putus Cinta di Medsos: Niatnya Coping Stres, Malah Dianggap Oversharing

29 September 2021
jadi jomblo

Beruntunglah Kalian Para Jomblo

30 Juli 2019
Lelah dengan Iklan Penggalangan Dana yang 'Menjual' Kesedihan terminal mojok.co

Tren ‘Mengeksploitasi’ Kesedihan Teman untuk Sebuah Konten

25 Juni 2020
takmir kampus

Tugas Takmir Kampus yang Jarang Diketahui Orang

6 Agustus 2019
Heran Saya, Kenapa Harus Pacaran Online kalau Bisa Offline? terminal mojok.co dating online situs cari jodoh online

Cinta Tak Harus Memiliki, Rumus yang Bisa Bikin Legawa

8 Juni 2020
mantannya pacar

Berterima Kasih pada Mantannya Pacar, Bukan Mencemburuinya

16 Maret 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.