“Di Markas Komando Armada II Surabaya ada prasasti perjanjian antara TNI AL sama Nyi Roro Kidul lho,” kata teman saya ketika malam Minggu kemarin kami nongkrong bareng. Seketika saya terenyak dan berpikir: dia halu ya? Mana mungkin tentara bersenjata di sebuah negara modern membuat kesepakatan dengan keraton gaib?
Dua hari berselang, teman saya itu mengirim bukti valid yang bikin saya tak bisa menyanggah lagi. Foto prasasti tersebut, bertarikh 1966. Dan memang benar, isinya adalah perjanjian antara TNI Angkatan Laut dan Nyi Roro Kidul. Isi prasasti itu adalah sebagai berikut.
Piagam
Keradjaan Bawah Air Yang Manyakrawati Mambaudenda berkenan memberikan “piagam” ini kepada,
ANGKATAN LAUT REPUBLIK INDONESIA
sebagai tanda menjambut dan memberikan idzin serta kebebasan sepenuhnja tanpa batas. Masuknja setiap anggauta angkatan laut didalam keradjaan bawah air baik untuk mendjeladjah sampai se-luas2nja dan se-dalam2nja. Ataupun untuk membangun, menggali serta membawa keluar segala sesuatunja. Karena dharma baktinja adalah demi amanat penderitaan rakjat.
Disertai doa restu semoga dengan “wicak wireng warih” angkatan laut tetap “Jalesveva Jayamahe.”
Rebo Wage, 1-Juni-1966
Di
Keraton
Nji Roro Kidul
Anda merasa bingung? Merasa isi piagam ini tidak masuk akal? Atau merasa saya dan teman saya sedang halu? Tidak apa-apa. Sampai saat saya menulis artikel ini, saya masih tidak habis pikir dengan adanya piagam TNI AL dan Nyi Roro Kidul ini. Tapi baiklah, untuk kali ini mari kita anggap piagam ini benar adanya. Juga bahwa perjanjian antara TNI AL dengan Kerajaan Bawah Air nyata eksis di dunia ini.
Baca halaman selanjutnya: Pengakuan atas Kerajaan Bawah Air…